"Lo udah makan?" tanya Alya kepada Qila yang sedang duduk diatas kursi rodanya seraya nenatap kearah jendela, mereka baru saja pulang dari pemakaman, Lani sudah dimakamkan sejak tiga hari yang lalu namun Qila selalu pergi kemakam setiap hari dengan alasan kangen dengan sang kakak. Sejak hari pemakaman Lani, Qila sama sekali tidak bicara dan melakukan sesuatu dengan sendiri tanpa minta tolong kepada orang lain. Qila bahkan tidak peduli dengan oma yang selalu berkeliaran didekatnya, sejak Lani dimakamkan oma memutuskan pindah kerumah itu dan tinggal disana untuk merawat Qila.
"Qil." panggil Alya lagi saat Qila tidak juga meresponnya.
"Please lah, gue tau lo masih berduka. Tapi yang berduka disini bukan lo doang, kita semua sayang sama Lani. Tapi lo jangan buat diri lo sakit, gue yakin Lani gak akan suka liat lo kaya gini." Alya menarik nafasnya panjang, perempuan didepannya ini sangat lah keras kepala seperti dirinya.
"Alya." Alya melirik kesamping dan terkejud saat tau yang memanggilnya adalah oma, Alya melirik kearah Qila dan oma bergantian sebelum akhirnya menghelah nafasnya lagi.
"Kenapa oma?"
"Biar oma yang bujuk Qila makan." Alya mengangguk, ia sudah tau maksud kedatangan oma saat ini, oma ingin berbicara berdua dengan Qila. Sebenarnya, Alya sering memergoki oma yang berdiri dibelakang Qila seperti ingin mengatakan sesuatu namun terlihat ragu. Sepertinya oma sudah siap untuk menghadapi Qila.
"Semoga masalah mereka cepat selesai." batin Alya.
Setelah Alya pergi, oma beralih menatap kearah Qila.
"Qila." panggil oma yang hanya dianggap angin lalu oleh Qila, Qila sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari jendela."Kiran!" Qila menegang dan langsung menatap kearah oma dengan tatapan tajam.
"Maafin oma." oma menarik tangan Qila untuk digenggamnya.
"Tau dari mana?" oma menarik nafasnya panjang, seraya merapikan rambut Qila yang terlihat berantakan.
"Lani sudah menjelaskan semuanya sama oma, maaf atas sikap oma selama ini. Gara-gara oma kamu jadi anak yang tempramental, gara-gara oma sosok Kiran hadir disini. Oma benar-benar minta maaf sama kamu Qila."
Flashback on
Oma memasuki ruangan bernuasa putih yang disana terdapat Lani yang sedang duduk dibrankar dengan wajah yang sangat pucat.
"Lani, gimana keadaan kamu?" Lani memegang telapak tangan oma yang saat ini sedang mengusap wajahnya."Lani baik-baik aja oma."
"Kamu sendirian? Mana Qila? Emang ya, dia itu gak berguna sama sekali, kakaknya lagi sakit bukannya dijagain malah pergi, dia tuh ha-."
"Qila diculik!" hening, perkataan oma terpotong oleh ucapan Lani, hanya dua kata namun bisa membuat oma berhenti mengoceh.
"Diculik?" lirih oma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alter Girls [END]
Teen Fiction[ Catania Series 2 ] • ALDEBARAN • ALTER GIRLS • CATANIA HEIR Alter ego (bahasa Latin yang berarti "aku yang lain") merupakan diri kedua yang dipercaya berbeda daripada orang kebanyakan atau kepribadian yang sebenarnya. Alter ego adalah kondisi di m...