Teror dan perubahan

4.5K 252 5
                                    

Hari ini tepat satu minggu setelah Qila hilang kendali di kantin karena membela Lisya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini tepat satu minggu setelah Qila hilang kendali di kantin karena membela Lisya. Semuanya berubah 180°, tidak ada lagi satupun murid yang berani menyapa Qila, Qila juga berubah menjadi dingin sejak saat itu. Mereka semua sudah tau bagaimana Qila sebenarnya, jadi untuk apa Qila memakai topeng lagi? Maya juga, sejak kejadian dikantin itu, ia dibully oleh seluruh murid sekolah, walau hanya disindir sebagai pho tapi yang menyindirnya semua murid.

Sejak saat itu juga, Lisya terus-terusan mendapatkan teror, entar melalui telfon, sms ataupun hal-hal aneh lainnya, bahkan sipeneror itu berani melemparkan kaca kamar Lisya pakai batu besar yang membuat hal itu menjadi heboh, bagaimana tidak heboh? Jam 1 malam disaat semua orang sedang beristirahat untuk tidur, tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca dari rumah Lisya. Keesokan harinya juga ada paket yang dituju kealamat Lisya, dan isi paket tersebut adalah sebuat boneka yang sudah hancur dan terdapat bercak darah pada boneka tersebut. Untungnya paket tersebut sampai lebih dulu ketangan Qila, jadi Lisya tidak perlu takut.

Awalnya Ajeng yang pertama kali melihat paket misterius tersebut didepan halaman Lisya, karena penasaran sama paket tersebut, Ajeng membukanya dan langsung terkejut melihat isinya, Ajeng memberikan paket tersebut kepada Qila dan memberitahunya kalau mereka harus lebih waspada mulai sekarang.

"Kalian mau kemana?" tanya Lisya saat melihat Qila dan Ajeng berpakaian rapi dan menaiki motor mereka masing-masing.

"Kebengkel, udah lama motor kita gak di servis." jawab Qila sambil menstater motornya.

"Cuma kebengkel doang atau mampir ke Catania?"

"Bengkel doang, males gue ke Catania, gak ada yang seru." Lisya menghelah nafasnya.

"Yaudah kalau cuma kebengkel gue gak ikut, kalian hati-hati ya?" Qila dan Ajeng mengangguk.

Mereka menjalankan motornya kearah bengkel, ya mereka memang berniat kebengkel, namun bukan untuk servis. Tetapi mencari seseorang.

"Hai Kas." sapa Qila saat mereka sudah sampai di bengkel.

"Hai, Wow, tumben kalian kesini. Berdua doang? Sicantik mana?" Ajeng yang geram mendengar sapaan Akas langsung memukul kepalanya.

"Emang gue gak cantik?" Ajeng mengibaskan rambutnya tepat diwajah Akas.

"Enggak." jawab Akas sambil melirik kearah lain dan tersenyum tipis, sedangkan Qila yang melihat interaksi mereka hanya tersenyum, Qila tau sebenernya Akas suka sama Ajeng tapi Ajengnya yang tidak mau terikat hinggah sekarang membuat mereka hanya hts.

"Sialan!" umpat Ajeng.

"Eh Qil, lo kaya denger suara aneh gak? Kaya bukan suara manusia gitu?" tanya Akas kepada Qila.

"Ih Akas, emang gue apa kalau bukan orang." Ajeng merengek sambil memukul pundak Akas.

"Malaikat." Ajeng langsung menunduk sambil tersenyum malu-malu.

Alter Girls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang