Angel terbangun dari tidur dengan perasaan berapi-api. Hari ini dia berjanji untuk menjalankan ikrarnya berdiet. Memang bukan tahun baru, tapi resolusi kan tidak harus diniatkan saat kembang api memenuhi langit. Dengan baju tidurnya, dia keluar rumah untuk lari pagi. Baju tidur yang dimaksud jelas bukan babydoll lusuh, ataupun piyama mewah. Tapi kaos katun yang cukup nyaman bertulis "be happy" dan celana pendek bewarna biru tua dari seragam olahraga semasa sekolah. Angel menargetkan untuk berlari selama 10 menit tanpa berhenti. Tapi baru memasuki menit ketiga, dia sudah berada di ujung batas. Segera dia lemparkan bokong besarnya di rerumputan untuk duduk, dan mulai mengatur napasnya yang serasa orang asma.
Setelah lima menit menunggu, dan napasnya tidak juga membaik. Angel berjalan pulang. Yah diet yang baik memang harus dimulai dari langkah kecil. Ibarat bayi, setidaknya barusan dia sudah dapat merangkak. Kalau ibunya milenial, pasti video merangkaknya sudah di tonton setidaknya oleh keluarga dan teman-teman, seakan merangkak adalah sebuah prestasi. Iya, merangkak memang sebuah prestasi kok. Prestasi untuk bayi kan tidak bisa diukur oleh ukuran orang dewasa. Mungkin nanti akan ada bayi yang bisa mencetak rekor muri sebagai perangkak tercepat.
Angel menghayati apa yang akan dibuatnya di dapur, setelah akhirnya dia mendorong dirinya untuk mandi dan bersiap-siap. Soal dapur, Angel memang jagonya. Bahkan Rosa sering minta dibuatkan ini-itu, lumayan untuk nambah uang jajan. Namun, teringat akan dietnya, Angel akhirnya memutuskan untuk membuat cap jay.
Angel *mengirim foto*
Masak cap jay nih. Mau ga? - 8:20Angel mengirimkan pesan ke Rosa, lalu mulai memasak. Dia tau balasannya tidak akan cepat. Tapi toh dia masak buat sekeluarganya. Jadi dia tetap masak dalam porsi banyak.
Rosa
Mauu. 1 porsi ye. Mau brangkat bareng ga? - 9:00Angel
Ok - 9:02Rosa
Sini, ke rumahku ekwkwk - 9:02Angel
Duh, repot. Iya deh. Otw - 9:03Sesampainya di rumah Rosa, Angel memasukan motornya ke parkiran. Karena gerbangnya tidak dikunci. Ia memang sedekat itu, sampai tidak perlu panggil-panggil. Saat sedang memarkir, tiba-tiba bibiknya keluar.
Bibik
Non masih mandi, ayo tunggu dalemAngel
Di rumah ada siapa aja, bik?Bibik
Cuma ada bibik, mas daud, sama mbak rosa aja.Angel
Oh, mas daud ga pergi?Mbok
Mas daud kalo pergi selalu malem.Angel manggut maklum. Maklum anak band. Dia lalu menyerahkan bungkusan makanan ke bibik. Kemudian masuk ke ruang tamu. Setelah menaruh makanan di mangkok. Bibik juga ikut duduk di ruang tamu, menemaninya ngobrol.
Rosa (turun tangga)
Yuk berangkat.Angel
Oke. Ga makan dulu?Rosa
Udah makan. Itu buat mas.Setelah pamit, mereka pergi ke kampus. Angel bercerita paginya, termasuk asma-asmanya. Yang dibalas Rosa dengan tatapan iba, namun menyemangati.
Angel
Pasti bisa kurus kan ya?Rosa tersenyum
Iya. Pasti bisa.-M-
Hari ini hari keempat Angel diet. Dia sudah mau menyerah. Orang-orang yang melihatnya, bukannya bilang "kurusan ya?" tapi justru "kok pucet? sakit ya?". Bagaimana tidak? Angel olahraga tiap pagi dan sore. Walaupun hanya sepuluh sebelas menit. Makanan-nya dikurangi, dia juga mati-matian menahan godaan untuk jajan. Apalagi sohibnya Kadek dan Rosa hobi banget nyamil. Jadilah mukamya terlihat selalu pucat dan lelah. Jangankan dilihat orang, Angel juga merasakan kakinya sakit sepanjang hari, apalagi kalau harus jongkok.
Teman-teman sejurusan Angel masih mengobrol tentang materi kuliah, saat mereka menunggu masuk ruang kelas. Dia masih tidak mengerti bagaimana dia terjebak dalam pergaulan yang menurutnya terlalu alim ini. Walaupun Angel ikut kegiatan gereja, tapi bukan berarti dia harus tekun belajar setiap saat begini. Angel masih berusaha memperhatikan obrolan itu. Saat dia menangkap sesosok orang yang ditaksirnya minggu-minggu ini, siapa lagi kalo bukan Evan.
Evan sedang mengobrol dengan teman dari jurusannya. Angel jadi berpikir, sepertinya cowok itu populer di seluruh fakultas ekonomi, atau bahkan seluruh kampus.
Evan
Eh, Angel kan? Ketemu lagi.Basa-basi yang sungguh basi memang. Tapi menurut teman-temannya, Angel harus mencoba lebih percaya diri. Jadi bukannya meringkuk dengan kelu.
Angel tersenyum
Evan kan? Kita ketemu terus ya.Teman Evan sambil tertawa
Wah, jodoh mungkin, Van.Evan ikut tertawa
Gapapa juga sih.Evan kemudian menaik-turunkan alisnya, kemudian berlalu dengan teman-temannya yang masih tertawa. Angel ditinggal dengan muka agak memerah. Barusan maksudnya apa?
Saat dikelas, Angel mencoba stalking instagram Evan dan ketemu. Banyak temannya yang ternyata mem-follow cowok itu. Mencoba peruntungannya, Angel juga mengikuti akun itu. Harapannya melonjak tinggi karna tidak sampai dua menit, akunnya juga diikuti balik oleh Evan. Senang bukan main, Angel tersenyum sepanjang kelas. Niatnya untuk diet kembali lagi.
-----------------------------------------------------------
Add this story to your library, vote, share, comment and follow me. 😽
KAMU SEDANG MEMBACA
🥝 D I E T 🥝
Chick-LitPernahkah kau bertanya seperti apa bentuk air tanpa wadah? Pernahkah kau mengira seperti apa bentuk cinta? -Eclat