"Mengucap janji memang tak sesulit menepatinya. So jangan mudah mengumbar janji palsu mu"
~👼~
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki yang diiringi dengan tangisan seorang Gadis menuju balkon kamarnya terdengar tak bersemangat.
Bola matanya yang sembab akibat menangis dari kemarin masih tak henti-hentinya mengalirkan air mata.
Bodoh
Gadis itu selalu saja memaki dirinya sendiri tanpa ampun.
Isakan tangisnya belum juga bisa berhenti walaupun Ia sudah mencoba memejamkan matanya.
Ingin rasanya Ia berteriak sekuat-kuatnya meneriaki kebodohannya.
Untuk apa Ia harus menangis? Belum tentu yang Ia tangisi sedang menangisinya sekarang. Atau bahkan memikirkannya saja tidak.
Bisa saja.
Tapi... matanya dan hatinya sedang tidak ingin sejalan dengan pikirannya saat ini.
Ingin berhenti? Tentu saja.
Siapa yang ingin jatuh dalam keterpurukan? menangis terus menerus, tidak nafsu makan, tidak ingin keluar rumahbukan itu yang Ia harapkan.
Sudah satu hari ini Ia mengurung dirinya didalam kamar. Tak makan, tak minum, bahkan mandi saja Ia enggan.
Bukan jorok. Hanya saja Ia sedang tidak ingin melakukan hal apa pun saat ini.
Ini karena lelaki itu. Lelaki yang dengan teganya meninggalkan, membalikkan badan tanpa kembali lagi melihat kearahnya.
Ia benci Laki-laki itu.
meski Ia masih sayang
''Aaaaaaaaaaaaaaaa!!"
Gadis itu berteriak lepas dibalkon kamarnya. Tubuhnya semakin lama semakin lemas. Ia tak mampu lagi menahan beban tubuhnya, hingga, tubuhnya terperosot dengan mulus kelantai yang dingin.
Tidak tertebak. Tubuhnya menggigil, suara giginya yang menggeletak terdengar dikamarnya yang saat ini terlihat gelap akibat hari memang sudah petang dan lampu yang tak dinyalakan
Katakan lah Ia bodoh.
Hanya karena seorang laki-laki seperti Rubin Ia menjadi seperti ini.Bukan....
Ini bukan keinginannya.
Ia sudah mencoba melawan rasa sakit ini, hanya saja, hati, jiwa dan raganya tak ingin sejalan dengan fikirannya.'' Mama.......'' panggil Elsa lirih dengan suara serak khas menangis.
1 menit
2 menit
3 menit
Merasa yang dipanggil tidak ada tanda-tanda menyahut, Elsa dengan perlahan menutup matanya karena merasakan pusing yang sangat hebat dibagian kepala dan juga dingin yang luar biasa melanda tubuhnya.
Biarin gue terlelap tuhan.
~👼~
Ceklek
Suara kenop pintu dibuka dari luar kamar Elsa.
Elsa yang masih tertidur pulas diatas ranjangnya tak menyadari bahwa ada seseorang yang kini sedang duduk disebelahnya tempat Ia terbaring.
Saat ini Elsa sudah berada diatas ranjangnya. Tadi saat Ia tertidur pulas diatas lantai, tiba-tiba Mamahnya masuk kedalam kamarnya dan menemukan Elsa yang sedang terbaring diatas lantai yang dingin itu.
''Sa?? Bangun sa Ini gue Akila.''
Ya. Wanita tadi adalah Akila. Sahabat sekligus teman curhatnya.
''Lo harus kuat sa. Gue uda tau semuanya dari Agri. Gue mohon sa, lo gak boleh lemah kayak gini sa''
Akila terus saja berucap. Walau pun tidak ada tanda-tanda Elsa akan menjawab, tapi Akila tetap berusaha menjadi penenang untuk sahabatnya yang satu ini.
''Gue tau lo sedih karna kak Rubin ninggalin lo, tapi lo harus yakin kalok lo bisa tanpa dia. Lo kuat sa!!''
Akila terus bersuara menyalurkan kekuatannya dengan ucapannya untuk Elsa.
Hiks
Hiks
Terdengar suara isakan tangis yang keluar dari bibir Elsa. Akila yang mendengar itu langsung memeluk Elsa yang masih setia berbaring membelakanginya.
"Sa gue mohon. Lo harus kuat!" Lirih Akila dengan suara bergetar.
Elsa memilih duduk. Dengan mata sembab, Elsa masih terus menangis dipelukan Akila yang juga ikut menangis
"Gue gak bisa liat lo terpuruk begini Sa,"
Elsa semakin terisak. Mendengar Akila yang terus berucap menguatkannya, membuat Elsa merasa iba.
Akila mendudukkan Elsa lalu memeluknya.
"Aku masih sayang Rubin Kil," ditundukkannya kepalanya sembari masih menangis tersedu-sedu,
"Ck, Gue tau Sa, Gue ngerti. Tapi, Elo gak boleh terpuruk kayak gini Sa, Gue gak suka liat lo nangis sampek kayak gini," jelas Akila yang turut ikut menangis,
"Dari pada lo nangis yang gak ada gunanya gini, lebih baik lo ajakin gue makan, gue laper Sa" Akila menyengir lebar membuat Elsa sedikit terhibur,
Elsa mengangguk lalu berdiri dari duduk nya, "Yuk," Elsa menarik tangan
_____👼______
Uda lama banget ya gak up....
Huh
Ini juga up nya cuma 600 kata. Dikit banget
Semoga suka ya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Ru & Sa [*COMPLETED]
Teen FictionSELLOW UPDATE Mengucap janji memang sangat mudah dan tak akan sesusah mengerjakannya. Membuat hati yang tadinya percaya harus berusaha sekuat tenaga menguatkannya. Hati yang tak kuasa menahan perihnya segala luka yang di goreskan, pasti akan berhent...