Yongbae berusaha menghubungi seungri dan ternyata panggilan itu dijawab oleh seungri.
"Yeoboseyo"
"Seungri-ya, odiya?"
"Aku ada di Ikseon-dong. Wae hyung?"
"Tunggu aku disana, jangan kemana-mana."
"Hyung..."
Tut...
Sambungan pun terputus.
.
.
.
.
.
.
Ikseon-dongYongbae menghampiri kedai yang didatangi seungri. Dia bisa melihat sosok yang dicarinya itu sedang duduk sendiri menikmati teh yang terlihat masih hangat.
"Seungri"
"Hyung, kenapa kau kemari?"
"Aku sengaja mencari mu."
"Kau pasti disuruh oleh Jiyong hyung kan?"
"Kalian bertengkar?"
"Ani..."
"Seungri-ya, ceritakan padaku apa yang terjadi?"
"Aku sendiri tidak tahu hyung kenapa jiyong hyung semarah itu padaku?"
"Mungkin dia sedang banyak pikiran."
"Tapi dia tidak perlu mengusir yoon seperti itu hyung."
"Yoon? Kau bertemu dengannya?"
"Kau kenal dengannya?"
"Ya, aku mengenal nya. Bahkan top, dan daesung hyung. Dan kau harus berhati-hati dengannya."
"Waeyo? Sepertinya dia orang yang baik."
"Seungri-ya, yoon pernah bekerja diperusahaan kalian. Dia mencuri design yang Jiyong kerjakan dan menjualnya ke perusahaan lain. Itu yang membuat jiyong tidak terima. Dulu dia merupakan tangan kanan jiyong. Yang paling penting adalah yoon itu adik Lee soo hyuk, orang yang pernah menculikmu dan hampir membunuh jiyong. Bahkan yoon yang merusak mobil yang kau kendarai hingga kau kecelakaan. Dia berniat untuk mencelakai jiyong saat itu. Tapi justru kau yang kena. Yoon punya 1 hyung lagi. Seunghoon. Dan yang kami khawatirkan mereka berdua sudah ada di korea sejak tahu kematian soo hyuk. Itu sebabnya jiyong tidak ingin kau dekat dengannya. Jadi aku mohon mengertilah, dia sangat sayang padamu."
Mendengar hal itu membuat seungri tertunduk sedih, dia merasa bersalah telah meninggalkan jiyong begitu saja dan salah paham terhadapnya. Memang awalnya seungri kesal karena untuk pertama kalinya jiyong membentak seungri. Tapi setelah mendengar penjelasan yongbae dia jadi mengerti.
"Hyung, aku pulang dulu ya." Seungri bergegas meninggalkan yongbae untuk menemui jiyong.
Yongbae hanya mengangguk dan tersenyum simpul. Senang melihat seungri mengerti dengan apa yang terjadi.
.
.
.
.
.
.
Kediaman KwonSeungri memarkirkan mobilnya dihalaman rumahnya. Di sambut oleh penjaga rumah.
"Selamat malam tuan muda."
"Eoh, jiyong hyung sudah pulang?"
"Tuan jiyong sudah pulang sejak sore tadi tuan, dan sepertinya keadaanya sedang tidak baik."
"Kalau begitu aku akan menemuinya. Jangan lupa kau masukkan mobilku ke basemen."
"Ne."
Seungri masuk ke dalam rumahnya mencari jiyong ke setiap sudut ruangan. Seorang pelayan mendatangi nya karena melihat tuannya seperti mencari sesuatu.
"Ada yang bisa saya bantu tuan muda?"
"Hyung dimana?"
"Oh tuan jiyong ada di ruang kerjanya sejak tadi sore. Tuan mau saya panggilkan tuan jiyong?"
"Tidak perlu, biar aku saja yang ke sana."
Seungri pun melangkahkan kakinya menuju ruang kerja jiyong. Dia mengetuk pintu pelan tapi tidak ada jawaban sama sekali. Jadi dia putuskan untuk masuk.
Dia melihat ruangan kerja itu hening, jendela yang sedikit terbuka membuat tirainya sedikit bergerak-gerak. Angin malam masuk melalui celah-celah jendela.
Dia mendapati jiyong yang sedang tidur diatas meja kerjanya dengan alas kedua tangannya. Jiyong bahkan belum sempat mengganti pakaian kerjanya tadi.
Seungri berjalan pelan menuju jendela dan menutupnya rapat. Dia dapat rasakan angin yang berhembus cukup dingin.
'kenapa kau tidur seperti ini sih hyung? Kau bisa sakit.' seungri membatin.
"Hyung... bangun hyung, kenapa kau tidur disini? Hyung..." Seungri memanggil dengan lembut dan menggoncang tubuh jiyong pelan berharap dia bangun, tapi jiyong tidak kunjung bangun.
Dia memperhatikan wajah jiyong yang sepertinya berkeringat, padahal tadi dia tidur dengan jendela terbuka. Dia menyentuh pipi nya dan dapat dia rasakan suhu tubuh jiyong yang panas.
"Hyung, kenapa badanmu panas sekali?" Dia mengangkat kedua bahu jiyong, merebahkan kepalanya disandaran kursi kerjanya dan mengecek dahinya ternyata badannya panas.
"Hyung....bangun...hyung...." Seungri memanggil jiyong dengan sedikit meninggikan suaranya dan itu berhasil membuat jiyong tersadar.
Jiyong membuka matanya lemah dan mendapati seungri ada dihadapannya. Dia sedikit bergumam tapi setelahnya dia kembali tidur.
"HYUN BIN HYUNG... TOLONG AKU!"
Mendengar teriakan seungri, dia langsung datang menghampiri seungri di ruang kerja.
"Ada apa tuan seungri?"
"Hyung tolong aku, jiyong hyung sepertinya sakit. Tolong kau panggil kan dokter."
"Baik tuan. Sebaiknya saya yang bawa tuan jiyong ke kamar."
"Tidak perlu, biar aku saja."
Seungri segera menggendong jiyong dengan bridal style. Dia merebahkan tubuhnya di atas kasur, membuka dasi yang masih menempel pada tubuh jiyong dan membuka kancing kemejanya agar jiyong tidak merasakan panas.
"Tuan muda ada apa dengan tuan jiyong?"
"Jiyong hyung demam, bawakan aku handuk dan air hangat, juga pakaian ganti hyung. Palli!!"
"Ne"
Tak lama sang pelayan pun datang dengan apa yang diminta seungri. Juga dokter yang tadi dihubungi hyun bin sudah tiba. Seungri juga menghubungi yongbae dan memberitahu kalau jiyong sakit.
"Bagaimana dokter?"
"Dia hanya kelelahan, nanti juga demamnya turun. Biarkan dia istirahat. Aku akan buatkan resep."
"Khamsahamnida dokter."
Setelah seungri mengantar dokter hingga pintu kamar, dia kembali ke samping kasur jiyong dan kembali merawat jiyong. Menemani jiyong tidur disamping nya.
"Hyung... mianhe"
.
.
.
.
.
.
.Yah sakit deh jidi nya gara" di cuekin si panda
Mian ya chapter ini lebih pendek dari yang lainnya.
Before that, thanks for your comments and vote, too.
Khamsahamnida 🙇
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother is a Gangster 2 ✅
Acción"Sekarang gangnam dikuasai duo Kwon, menarik sekali." Ucap seseorang yang sepertinya sedang mengawasi mereka. Apa yang akan terjadi pada Kwon bersaudara itu?