11. please!

20.8K 365 6
                                    

Sisca sudah mempersiapkan alat alat kimia-nya untuk praktek disekolah dan bersiap untuk berangkat.

"Bunda!! Sisca berangkat!!" Teriaknya lalu mencari keberadaan jihan ibunda tercinta.

Jihan datang dari taman belakang, "sudah sarapan? Sudah dibawa alat alatnya? Sudah lengkap semua bawaannya?" Tanya jihan mengecek isi tas sisca.

"Syudah bunda. Yaudah sisca berangkat dulu! Assalamualaikum!!!" Kata sisca sambil menyium punggung tangan jihan dan segera menjalankan mobilnya.

***

Boy datang bersama lion dan putra, mereka berjalan dikoridor sekolah layaknya kesatria di tengah kerumunan masyarakat karna ketampanan'nya.

"Susah ya jadi orang tampan." Kata putra menyombongkan diri.

"Dimana mana pasti dikerumunin!" Katanya lagi dengan menaikkan dagunya keatas.

Tiba tiba dari arah kejauhan seorang siswi berlari kearah lion, putra dan boy.

"Hai boy sayang!!!" Kata mita sambil menerobos kerumunan dan berdiri didepan boy.

Hening pun melanda, mereka semua yang ada disana diam tak ada suara. Mita pun tersenyum manis kepada boy dan semua temannya.

"Sialan! Ngapain dia disini!"-batin boy.

"kita ketemu lagi!" Kata mita sambil menyunggingkan senyuman manis yang menurut lion tak ada manis manisnya.

Dahi lion dan putra mengerut, ketemu lagi? Emang udah pernah ketemu sebelum ini? Tanya lion dan putra dipikirannya.

"Lo ngapain disini?" Tanya boy datar.

"See? Aku pakai seragam dan aku disekolahan? Jelas aku mau belajar lah boy!" Kata mita dengan tertawa fake.

Sisca yang datang terlambat pun bingung dengan situasi yang ada. Disini ramai orang tapi kenapa hening sekali? Pikirnya.

Lalu sisca memutuskan untuk mendesal desal orang yang ada disana untuk melihat apa yang sedang terjadi. Dan alangkah terkejutnya, sisca malah melihat boy dan mita berbicara tatap muka.

Sakit hati sisca yang mereda kini kembali lagi dengan rasa sakit yang bertubi tubi. Sungguh kenapa perasaannya bisa sesakit ini? Mengapa harus ia bertemu boy? Sisca berpikir dalam otaknya.

Boy tanpa sengaja melihat tatapan mata yang ingin dia lihat sejak tadi dan boy langsung menghampirinya.

"Ikut gue!" Kata boy sambil menarik tangan sisca. Dengan segera para penggemar tiga serangkai itu bubar menyisakan mita, lion, dan putra.

Sisca pun hanya diam dan menuruti apa kemauan boy dan ternyata boy mengajaknya ke rooftop.

"Kenapa?" Tanya sisca datar.

"Gue--gue mau minta maaf." Kata boy sambil menatap manik mata sisca.

"Minta maaf buat apa? Emang kamu ngelakuin kesalahan apa?" Tanya sisca membuat boy bungkam.

"Sumpah sis! Lo itu salah paham, yang lo lihat bukan kayak gitu situasi yang sebenarnya." Jelas boy.

"Trus apa? kamu nyaman dipelukan dia gitu? Gak usah ngelak! Wajah kamu itu kelihatan kalo lagi bohong." Kata sisca hampir menitihkan air mata.

Dengan tiba tiba boy memeluk sisca dengan erat membuat sisca terkejut lalu beberapa detik kemudian sisca menjadi relaks.

"Kayak gini pelukan yang bikin gue nyaman." Kata boy berbisik ditelinga sisca.

"Please sis, maafin gue." Kata boy lirih sambil mempererat pelukannya.

"Oke kali ini aku maafin kamu." Kata sisca sambil tersenyum manis membuat hati boy meleleh.

"Jadi gue udah dimaafin kan?" Tanya boy memastikan.

"Em..belum wle!" Ejek sisca sambil memeletkan lidahnya lalu berlari dari boy.

Hati boy lega dengan situasi ini, boy merasa bahwa sisca telah menumbuhkan sedikit rasa cinta dihatinya. Padahal dari saat itu sampai sebelum bertemu sisca, boy sama sekali tidak menemukan cinta.

"Ketangkep!!" Teriak boy saat ia bisa meraih tangan sisca lalu mendekapnya.

Mereka berdua tak sadar bahwa sedari tadi dua perempuan memakai seragam membututinya dan menyaksikan adegan romantis boy dan sisca.

"Awas lo sisca! Gue gak bakal biarin boy gue lo ambil!" Kata seorang perempuan bertubuh jenjang berambut pirang.

---------------------------------------------

Siapakah gerangan???

SISCA(hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang