2. nyebelin!

73.4K 1K 6
                                    


Diruang BP, boy dan sisca duduk berseblahan dan menghadap kearah bu karin selaku guru BP. Sisca hanya termenung dan menunduk malu, sebab belum saja dia mengetahui kelasnya tapi sudah masuk ruang BP gara gara si boy.

"Jadi kalian ngapain di uks?" Tanya bu karin kepada mereka berdua.

"Gak ngapa ngapa in kok bu tadi kata si polos ini dia sakit makanya saya antar ke uks." Alibi boy.

"Bohong bu! Dia yang narik aku ke uks trus dia nyi--" belum sempat menyelesaikan perkataannya boy kembali berbicara lagi.

"Udah deh bu, lagian ibu juga bosen kan ngadepin saya terus." Boy mendekapkan tangannya.

"Apasih! Aku baru mau ngomong kok dipotong!." Bisik sisca.

"Kalo lo gak bisa diem, gue cium." Ancam boy pelan, membuat sisca bungkam seribu bahasa sebab dia tidak ingin kejadian itu menimpanya lagi.

"Yasudah! Saya hanya memberi SP kepada kamu jika besok kamu telat lagi satu sekolah kamu yang nyapu!" Kata Bu karin sambil menyerahkan SP.

"Permisi bu." Kata boy sambil menarik tangan sisca.

"Lepasin!" Kata sisca setelah jauh dari ruang BP.

"Nurut aja deh! Kalo lo gak nurut gue bakal lakuin lebih dari itu." Boy mengancam dengan tatapan mata tajam.

Sisca menghembuskan napas pasrah dan jalan menunduk. Lalu tiba tiba sisca teringat oleh kelasnya.

"Em..boy." panggil sisca hati hati.

"Hm?"

"Aku mau nyari kelas dulu aku belum tau kelasku."

"Nanti."

Sisca berpikir apa salahnya? Mengapa boy ngambek? Seharusnya dia yang ngambek.

"Kamu ngambek ya?"

"Boy."

"Kamu ngambek beneran?"

"Ih kok aku dikacangin."

"Boy."

"Boy, boy, bo--"

Setelah sampai taman sekolah yang notabene'nya sepi dan jarang dikunjungi murid, Boy tidak tahan dengan keimutan sisca hingga dia sangat ingin menciumnya dan cup terjadilahh.

Boy melumat habis bibir sisca lalu menggigit kecil bibir bawah sisca membuat sisca terpaksa membuka mulutnya. Langsung saja tanpa pemanasan boy mengabsen satu per satu gigi sisca.

Sisca mulai berpikir kok enak ya? Benar benar munafik.

Boy melepaskan lumatannya, membuat sisca memajukan bibirnya seperti anak kecil yang tidak dituruti keinginannya.

"Kenapa? Lo mulai suka?" Tanya boy dengan smirk khas-nya.

"Ng nggak!! Siapa juga yang suka!" Kata sisca lalu berbalik dan meninggalkan boy.

"Cih! Dasar perempuan semua sama! Murahan!." Gumam boy lalu berangsur pergi dari taman sekolah.

Mereka berdua berjalan dengan tujuan masing masing, sisca keruang kepsek dan boy kekantin.

BINTANG NYA DONG KAKAK!
KALO KASIH BINTANG TAMBAH CANTIK ATO GANTENG DEH PERCAYA!

SISCA(hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang