14. akhirnya!

21.4K 304 8
                                    

Sehari sebelum hari H, sisca dan boy memberikan undangan kepada teman terdekatnya. Saat undangan ada ditangan mereka seketika mata mereka semua membulat.

"Whats???? Lo bedua mau married?!!" Kata putra histeris.

"Wah gak bisa nih! Gue aja yang udah  pacaran bertahun tahun belum married ini baru kenal beberapa bulan aja udah married!" Kata putri sambil terus memandangi undangan itu.

"Kalian itu memang serba rahasiaan yah! Tau tau udah mau married aja! Gue ngambek ama lo boy!" Kata lion sambil membuat mimik wajah merengut.

"Guys!! Dengerin ya ini semua perintah mama gue kalo gak karna mama gabakal gue married ama dia!" Kata boy kesal.

Siscapun membelalakan matanya, "emang cuma kamu yang tertindas! Aku juga tertindas tau!" Kata sisca karna merasa direndahkan oleh boy.

"Udah udah kalian itu mau married! Dan gue harap gak ada kata cerai diantara kalian walaupun kalian awalnya gak saling cinta. Tapi ingat bro cinta datang karna terbiasa." Kata lion bijak.

"Tumben bijak tai onta?!" Kata putra dan mendapat jitakan keras dari lion.

"Duh gue gasabar punya ponakan!!!" Kata putri histeris.

"Yaelah belom juga sah udah mikir ponakan aje lu!" Kata lion.

"Biarin aja! Cepet cepet bikin ponakan buat gue yah! Inget harus 2 cewek 2 cowok." Perintah putri dengan gaya queen nya itu.

Boy pun hanya menggelengkan kepalanya, ia heran mengapa bisa mendapat teman yang otaknya entah kemana.

--------------------------------------

Skip yaw!

"Nak sudah siap?" Tanya jihan yang sudah tampil rapi dan anggun menggunakan dress model kekinian.

"Iya bun sebentar lagi kok, ini sisca lagi pasang anting." Kata sisca sambil memasangkan satu anting ditelinga kanan dan satu anting ditelinga kiri.

Setelah selesai sisca melihat dirinya dicermin yang amat besar dan tinggi itu, ia melihat dirinya sangat cantik dengan menggunakan gaun pengantin berwarna pink dan sanggul kepang menyamping membuat wajah mungil sisca terlihat imut.

"Aku gak nyangka usia segini udah mau married." Gumam sisca.

"Gimana kalo nanti boy minta cerai? Aku hanya ingin married sekali seumur hidup." Gumamnya lagi hingga suara ketukan pintu berhasil membuat perhatian sisca membuyar.

"Sayang ayo turun." Kata tini bagaikan ratu kahyangan yang menggunakan dress maroon membuat usianya yang sudah setengah abad itu tertutupi.

"Sisca gugup mam." Kata sisca sambil mengepalkan tangannya berulang kali.

"Gapapa sayang nanti juga kamu bahagia." Kata tini sambil menggandeng lengan sisca untuk menuruni anak tangga dan dari ketinggian terlihat seorang laki laki tampan dengan gagah menggunakan tuxedo putih membuat kadar kekerenannya meningkat.

"Boy."

"Sisca."

....

SISCA(hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang