Chapter - Thirteen

7.6K 407 12
                                    

Aura yang menguar dari tubuh tegap yang berjalan dibelakang dokter Harry itu begitu kuat. Lihat saja. Beberapa perawat bahkan dokter wanita yang masih muda mungkin masih lajang tersenyum sendiri. Jangan lupakan pengunjung wanita yang tidak sengaja berpapasan pasti akan menoleh seolah tidak puas dengan apa yang dilihatnya.

Feromon yang menguar dari tubuh atletisnya membuat basah selangkangan kaum wanita. Melempar diri dengan sukarela pasti menjadi pilihan mereka. Yakinlah itu hanya akan menjadi angan belaka. Karena tidak sembarang wanita bisa tidur dengannya.

Berjalan dilorong panjang dan berbelok. Disanalah terdapat pintu putih yang dibuka dokter Harry dan ditahannya. Pria baya itu tersenyum dan mempersilahkan Dante masuk.

Masih dengan aura dinginnya. Dante masuk dan duduk dikursi depan meja dokter Harry hingga keduanya duduk berhadapan.

"Apa ada yang bisa saya bantu tuan?" Dokter Harry membuka percakapan sambil tersenyum hangat.

Dante mengangguk, ia menyandarkan punggungnya dengan kedua tangan yang terpaut didepan dadanya.

Tidak ingin berbasa basi. Dante mengatakan apa maksud kedatangannya. "Segera lakukan transplantasi pada pasien bernama Sophia. Pendonor yang kau cari, aku sudah mendapatkannya." Dokter Harry tampak terkejut. "Aku ingin pemeriksaan dimulai besok."

Meski sedikit bingung dengan perintah mendadak ini. Dokter Harry tetap mengangguk. Mengiyakan apapu yang diinginkan pria didepannya.

"Aku ingin gadis itu dipindahkan ke ruang yang lebih besar dari sebelumnya. Bebaskan dari semua biaya dan aku tidak ingin mendengar ada kesalahan atau penundaan lagi. Lakukan yang terbaik untuknya."

Suara tegasnya tidak mampu dibantah. Hanya anggukan kepala yang bisa diberikan dokter Harry.

Meninggalkan ruangan dokter Harry. Dante berjalan menuju tempat yang ia kunjungi tadi. Namun nihil, Kayla sudah tidak ada disana. Mungkin dia telah pergi ke ruangan putrinya.

Yeah... Berbicara mengenai putrinya. Dante sedikit terkejut dengan kenyataan itu. Surel yang ia terima tadi pagi sempat ia baca ulang dan dicocokkan dengan data milik Kayla di perusahaannya.

Nama, tanggal lahir, wajah dan semua identitas diri wanita itu sama. Namun ketika matanya membaca alasan perihal penjualan diri yang dilakukan Kayla. Dante terkejut. Ada anak didalamnya yang mana membutuhkan biaya perawatan rumah sakit.

Dante merasa marah. Bagaimana bisa Kayla memalsukan identitas dirinya meski hanya penyembunyian seorang anak? Dan wanita itu telah bekerja dua tahun padanya?

Well... Sepertinya ia harus mengadakan rapat mengenai hal ini.

Menghela kaki panjangnya. Dante berjalan menuju mobilnya. Tidak sengaja ia bersitatap dengan gadis yang ditemuinya tadi. Adik dari Kayla. Ehmm, gadis yang lumayan meski wajahnya terkesan datar.

Ada banyak hal yang baru ia ketahui tentang Kayla. Selama ini ia hanya tahu wanita itu bekerja dikantornya selama dua tahun. Ia pikir kehidupannya biasa saja. Tapi ternyata ada banyak hal didalamnya. Sedikit menarik hingga membuatnya tertarik untuk mencari tahu lebih dalam.

Hari ini semua berjalan seperti biasanya. Namun tidak dengan satu hal. Kedatangan wanita yang sangat ia sayangi sedikit mengusik ketenangannya.

Wanita yang ia yakini sangat cantik di usia mudanya itu tersenyum lebar ketika berdiri didepan pintunya yang dibuka oleh sekertarisnya.

Dante yang sedikit terkejut akhirnya menarik bibirnya ke atas. Ia berdiri, berjalan meninggalkan kursinya. Menghampiri dan memberikan pelukan hangat pada orang itu.

"Apa grandma mengganggumu?"

Maria. Ibu dari ayahnya yang merupakan neneknya tersebut tersenyum. Melepas pelukannya. Mengamati cucu pertamanya dengan penuh sayang.

Crazy Mistake [Sudah Terbit -- OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang