Chapter - Four

9K 420 16
                                    

Menghentakkan kakinya kesal Kayla berjalan menuju kubikelnya. Tidak bisakah ada hari baik untuknya? Margareth yang bertanya melalui tatapan tidak ia hiraukan.

Really? Kayla masih belum mengerti apa yang ada dipikiran pria itu. Dante Gritson. Yeeahh Dante. Dan Kayla tidak akan pernah lagi menyebutnya tuan.

Pria seperti itu tidak pantas dihormati. Padahal Kayla sudah berusaha untuk tidak terlihat tampak. Jujur. Sejak kejadian yang tidak ingin diingatnya itu. Kayla memilih menghindar ketika berpapasan. Ia berusaha tidak menampakkan diri. Dan tadi apa katanya?

Mencari perhatian??

Damn. Tidak bisakah ia melihat jika semua yang terjadi barusan akibat ia yang terlalu ingin cepat meninggalkan ruang rapat hingga berkasnya jatuh.

Lagipula. Mengapa pria itu tidak segera meninggalkan dirinya dan bersikap biasa saja seperti yang diinginkannya.

Masih dalam keadaan menggerutu, Kayla harus dikejutkan dengan ketukan pada kubikelnya.

"Apa kau mendengarku nona Harper?"

Bola mata Kayla membesar ketika menemukan Jerry berdiri didepannya. Dengan cepat, ia ikut berdiri. Dan diam. Karena ia memang tidak tahu apa yang telah dibicarakan Jerry sebelumnya.

"Apa tadi kau sedang melamun?"

Pertanyaan kedua yang ditujukan padanya belum bisa Kayla jawab. Lagipula. Tadi ia tidak melamun. Kayla hanya sibuk mengumpat pria brengsek yang berani menuduhnya. Tidak. Lebih tepatnya pria gila - Mr. Crazy. Itulah sebutan yang pas untuknya.

Jerry terlihat menghela napas. Pria itu menatapnya dengan sorot mata tajam seperti biasa. Kayla bisa melihat ada sedikit kemarahan disana.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu. Hanya saja. Jangan membawa masalah pribadi ke kantor. Karena itu membawa dampak buruk bagi pekerjaanmu. Dan aku yang harus terkena imbasnya."

Masalah pribadi?

Sepertinya Kayla tidak pernah memiliki hal demikian. Hidupnya baik-baik saja kecuali masalah keuangan. Dan ia bisa mengatasinya. Bukankah setiap orang punya masalah itu?

Yeah.. kecuali mungkin seperti orang kaya barusan.

Hell... Mengapa pikirannya harus kembali pada pria itu?

"Maaf sir" ucap Kayla akhirnya.

"Jangan pernah ulangi lagi. Dan perbaiki kembali laporan ini. Pekerjaanku tertunda akibat ketidak fokusanmu."

Jerry menyodorkan berkas yang Kayla ingat ia serahkan kemarin. Ia mengernyit. Apakah benar ada kesalahan? Namun ia tetap menerimanya. Menghindari perdebatan panjang dengan Jerry.

Kayla menghela napas panjang sambil duduk kembali. Dan nona pemaksa yang selalu ingin tahu itu kembali menjulurkan kepalanya.

"Apa kau memang punya masalah pribadi?"

Hahhh... Entah apa yang membuat ia betah berteman dengan Margareth. Wanita ini selalu saja mengganggu ketenangannya.

"Aku kekurangan uang" jawabnya ketus.

Degusan kasar Margareth bisa Kayla dengar. "Jika itu aku tahu. Karena aku juga memiliki masalah yang sama." Kemudian Margareth kembali duduk dan melanjutkan pekerjaannya masing-masing.

Tidak ada yang berbeda dengan hari ini. Semua berjalan lancar. Makan siang bersama Margareth. Tertawa bahkan menggosipkan aktor tampan yang hot. Serta menghindari Mr. Crazy yang tidak sengaja bertemu didepan lift. Dan yang dilakukan Kayla memilih mundur, menyamping, berpura-pura pergi ke toilet.

Crazy Mistake [Sudah Terbit -- OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang