Terkesiap. Terkejut. Kaget. Tidak percaya. Banyak hal yang tidak bisa diungkapkan Kayla. Ia bahkan tidak bisa bicara ketika Dante berjalan. Menuju ke arahnya dan berhenti didepannya.
Jantungnya berdetak semakin kencang kala kedua tangan Dante terulur, merapatkan blazernya dan mengancingkan.
Kayla bisa merasakan suasana yang mendadak hening. Ia yakin semua mata terfokus padanya. Begitu juga Margareth yang membuka mulutnya lebar.
Matanya turun ketika genggaman hangat merayap ditangannya. Disana tangan lebar terselip diantara jari-jarinya. Ia mendongak dan menemukan Dante menatap padanya.
Tarikan ditangannya membuat Kayla mengikuti langkah lebar didepannya. Genggaman erat dan kehangatan menjalar ke seluruh tubuhnya. Pria itu menuntunnya menuju pintu keluar dan Kayla bisa melihat bagaimana tatapan semua orang tertuju ke arahnya.
Dante membawanya menuju mobil dan menyuruh Kayla masuk. Ia menurut dan duduk dikursi penumpang. Dante berputar dan duduk dibalik kemudi. Menjalankan mobilnya meninggalkan paradise club.
Keheningan merayap diantara keduanya. Kayla diam. Matanya melihat keluar jendela. Namun ia tidak bisa mengabaikan rasa gugupnya. Kayla meremas kedua tangannya yang berada di pangkuannya.
Tidak pernah terlintas diotaknya, ia akan berada satu mobil dengan pria ini. Dan kenyataan yang tidak bisa dihindarkan bahwa pria ini jugalah yang telah membelinya.
Bukan keinginanya untuk berada di situasi seperti ini. Kayla pikir, masalahnya sudah berhasil dilewatinya. Tapi ternyata ia salah. Ketika panggilan mendadak dari bibi Karen membuat dunianya seolah berhenti.
Kilas balik kejadian tadi pagi kembali memenuhi otaknya. Ucapan dokter masih terekam jelas di ingatannya.
"Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Sophia harus segera melakukan transplantasi. Kita harus mendapatkan pendonor dengan cepat."
Andai dulu ia segera mendaftar untuk bisa mendapatkan pendonor, mungkin semuanya tidak akan seperti ini. Kayla terlalu banyak berpikir ketika jumlah yang dipaparkan menbuatnya napasnya tercekat. Jumlah yang fantastis yang tidak bisa dicernanya. Tapi kini apa, ia menyesal telah membuat Sophia berada di masa terburuknya.
Air mata mengalir di wajahnya. Disana, ia bisa melihat bagaimana putrinya berbaring tidak berdaya. Dan bibi Karen hanya menangis disampingnya.
Berbagai macam usaha telah ia lakukan. Menarik semua sisa tabungannya. Mencari pinjaman yang tidak bisa didapatnya. Bahkan Kayla sempat memohon mengajukan pinjaman pada kantornya yang berakhir dengan penolakan. Alasan sisa hutang yang lama masih ada dan Kayla menyadari itu. Ketika teman sekantornya bertanya uang untuk apa, Kayla tidak bisa menjawabnya. Ia takut jika menceritakan yang sebenarnya, maka saat itu pula ia akan tertangkap menyalahi prosedur perusahaan.
Rasa frustasi menggelayut dalam dirinya. Ia telah berusaha tapi tidak ada hasil. Lantas apa yang bisa dilakukannya ketika tiba-tiba ia mempunyai ide yang sama sekali tidak pernah terlintas.
Dengan bantuan Margareth, akhirnya Kayla berhasil mendaftarkan diri sebagai wanita lelang satu malam. Tidak semudah itu ia mendapat persetujuan Margareth. Semua cerita dan alasan ia melakukan ini pun dipaparkan hingga membuat Margareth menangis.
Wanita itu bahkan menyalahkan dirinya karena tidak bisa membantu.
Dan disinilah ia sekarang. Berdiri didalam lift bersama dengan orang yang membelinya. Namun sayangnya ia sangat mengenal pembeli itu.
Lift berdenting. Dante keluar lebih dulu hingga Kayla pun mengikuti langkahnya. Kini, ia berdiri ditengah ruangan.
Lantai yang dipijaknya terasa berputar. Tempat yang sangat mewah. Harusnya Kayla tidak perlu terkejut, karena apapun biaa didapatkan Dante dengan mudah termasuk membeli dirinya dengan harga lima puluh juta dolar. Harga yang fantastis. Padahal ketika mengajukan diri sebagai wanita lelang, Kayla hanya meminta tiga puluh ribu sebagai bayaran karena ia sadar bahwa dirinya tidak akan begitu berharga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Mistake [Sudah Terbit -- OPEN PO]
Storie d'amore[Sekuel Bastard Lawyer] Bisa dibaca terpisah... Plagiat dilarang mendekat...!!! ~~~~~ Dante Gritson - Anak pertama dari empat bersaudara. Meski bukan anak kandung, tapi kedua orang tuanya sangat menyayanginya. Sebagai pemegang jabatan Ceo di perusah...