Chapter - Three

9.4K 462 12
                                    

Keheningan kembali lagi. Matanya masih menatap lurus kearah pintu yang baru saja tertutup. Dante tidak tahu berapa lama ia memandang pintu itu.

Bodoh...

Yeah... Ia sangat bodoh. Harusnya ia tidak secepat itu memutuskan jika wanita yang baru saja keluar dari ruangannya adalah wanita kiriman Trevor. Harusnya ia mencari tahu lebih dulu, atau paling tidak mengkonfirmasi mengenai tawaran Trevor benar terjadi atau tidak. Siapa tahu Trevor hanya bermain-main dengan ucapannya.

Tapi karena gengsinya yang sangat tinggi, ia tidak mau menghubunginya. Dan inilah yang terjadi.

Kesalahan...

Kesempatan...

Atau...

Keberuntungan...

Entahlah. Dante tidak bisa menjelaskan apa kondisi yang sebenarnya. Meski ini bukan hal besar, tapi wanita tadi adalah karyawannya.

Demi tuhan... Karyawannya...??

Selama enam tahun menjabat sebagai Ceo dikantor milik keluarganya. Dante tidak pernah membuat skandal dengan bawahannya.

Lalu apa yang baru saja terjadi??

Mengusap wajahnya kasar. Dante kembali duduk. Ia memeriksa ponsel dan menemukan banyak panggilan dari Trevor.

Sambil menyambungkan panggilannya, tangannya mengetuk-ngetuk meja.

"Halo dude..."

"Jangan berbasa basi" ucap Dante geram.

"Maafkan aku. Aku tidak bisa mengirim wanitaku. Ada pekerjaan yang membutuhkanku."

Dante memejamkan matanya. Meremas erat pena yang digenggamnya. Ia memang tahu jawaban itu yang akan diberikan Trevor.

Sialan...

Jadi ini benar kesalahan?

Tidak berniat menjawab. Dante langsung menutup panggilannya dan memijat keningnya. Jika bukan karena berita yang ia dengar tadi sore. Ia tidak akan merasa frustasi seperti ini.

Dan jika bukan karena ucapan main-main Trevor. Dante tidak akan salah mencium orang. Astaga...bagaimana mungkin ini bisa terjadi pada dirinya?

Lagipula. Bentuk tubuh serta tatapan mata itu begitu mengundang dirinya. Dan hanya wanita jalang yang bisa melakukan hal demikian.

Jangan salahkan ia jika merasa tergoda. Damn. Dante hanya bisa berharap wanita itu tidak akan berbicara pada siapapun atau ia akan membuat perhitungan.

Jarum jam berada di angka sebelas. Dante mengambil jas yang tersampir dikursi dan bergegas menuju basement yang berada dilantai yang sama.

Mengendarai mobilnya dengan tenang. Dante memfokuskan pandangannya pada jalan yang sepi. Ingatannya tertarik pada kejadian sore tadi hingga berhasil menganggu konsentrasinya.

"Aku akan menikah bulan depan. Kau harus datang."

Undangan berwarna perak terulur kearahnya. Wanita cantik yang berdiri didepannya tersenyum dengan sangat menawan.

Keana Martinez. Wanita cantik yang merupakan sahabatnya. Mereka berteman sejak duduk dibangku junior highschool dan Dante telah memendam rasa sejak saat itu. Namun hingga kini, ketakutan untuk mengungkapkan menjadi alasan utamanya.

Ketika undangan yang didapatnya tadi sore membuat Dante marah. Ia tidak tahu harus marah kepada siapa. Hanya saja ia perlu melampiaskan pada seseorang hingga panggilan Trevor mengacaukan segalanya.

Menemui Trevor adalah kesalahan. Bukan tempat ini yang ingin ia datangi. Tapi mobilnya berhenti didepan Paradise Club.

Salah satu tempat favorit Trevor. Dante berjalan menuju tempat biasa. Dan pemandangan yang terjadi pun sudah biasa dilihatnya.

Crazy Mistake [Sudah Terbit -- OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang