pagi hari ini harry berencana ingin mencari dan mengajak wanita yang iya ketahui bernama abby untuk sarapan bersama , sebenarnya harry bisa saja dengan mudah mendapatkan informasi tentang wanita itu tapi ia ingin berusaha sendiri untuk mengenal wanita itu lebih jauh , so kekuasaannya belum diperlukan untuk saat ini .
Harry menanyakan ke resepsionis berapa nomor kamar yang ditempati abby , namun mereka memberitahu bahwa abby dan teman sudah check out beberapa jam lalu , well dewi fortuna tidak berpihak pada harry hari ini , padahal harry ingin berkenalan secara resmi , tapi tak apa bukan harry namanya jika tidak bisa menemukan abby
••••
Abby memarkirkan mobil miliknya dan bergegas memasuki penthouse yang selama 2 tahun menjadi tempat tinggalnya , di liatnya lelaki paruh baya sedang asik nonton tv dan beberapa kripik kentang disampingnya . abby tersenyum lebar dengan sedikit berlari dan langsung menubrukkan badan lelaki paruh baya itu
" PAPA !!!!" Pekik abby , leo terkejut bukan main saat putrinya berteriak dan langsung memeluk tubuhnya
" Astaga abby , kau ingin membuat papa jantungan hmm " sambil menyubit hidung putri kesayangannya dan abby tersenyum geli
" Abby kangen papa" rengek abby
" papa kangen abby juga " leo mencium kening putrinya dengan penuh kelembutan
" apa papa akan lama disini ? " tanya abby dengan tangannya ikut memakan kripik kentang milik leo
" Lusa papa akan pulang , papa ada meeting penting dengan Mr. Meier dan itu tidak bisa diwakili oleh kakakmu" Leo mengelus rambut putrinya dengan sayang
" Selalu seperti itu , apa tidak bisa papa disini 1 mgg atau 2 mgg mungkin" abby memasang wajah memelasnya
" Tidak bisa sayang , kakakmu masih dalam pengawasan papa , jika kau ingin selalu bersama papa dan kakak , cepatlah pulang "
" mungkin setelah wisuda aku akan pulang tapi abby tidak bisa menjanjikan itu" leo langsung menatap putri kesayangnnya , hei ada apa dengan pikiran anaknnya ini apa dia tidak ingin pulang atau dia masih belum move on dari brengsek itu . seolah tau tatapan yang diberikan leo , abby mengelus lengan papanya untuk menenangkan
" Abby ingin belajar mandiri dan abby ingin bekerja tanpa bantuan papa" Cicit abby
" Tidakk !!" Bantah Leo
" Pa —-" sebelum abby berucap leo langsung memotongnya
" Apa uang papa selama ini kurang untuk menghidupi kalian ? apa kau tidak ingin berkumpul bersama papa dan kakakmu , tidakkah cukup 2 tahun ini kau meninggalkan papa dengan rasa khawatir " Cecar Leo
" pa dengarkan abby dulu hmm " abby memegang kedua tangan leo
" obrolan ini selesai dan kau istirahatlah " Leo berlalu meninggalkan abby yang masih terduduk di sofa , abby tersenyum geli , pasalnya ini pertama kalinya papanya seperti ini dengan abby , bukannya marah tapi abby malah ingin tertawa karena melihat raut wajah papanya yang merah padam , abby tau papanya itu sangat tidak bisa jauh dengan dirinya dan selalu mengkhawatirkan dirinya setiap saat . tapi untuk sekali ini abby harus bisa membujuk papanya , harus !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
A B B Y G A I L [ END ]
Romance👉🏻BIJAK DALAM MEMBACA 👈🏻 Senyuman Hanya sebuah senyuman mampu membuatku jatuh kedalam pesonanya , harsat ingin memilikinya selalu berputar didalam otakku . Aku ingin memilikinya seutuhnya ...... - Harry Jonas Maier -