Udara malam ini terasa lebih dingin karena diluar sedang hujan , setelah acara dansa yang mampu menggeparkan seluruh undangan apalagi liam , mereka melihat bahwa pengusaha no 1 itu sedang berpelukan mesra bersama seorang wanita yang belum mereka ketahui siapa.
" Kau kedinginan ? " harry menggenggam tangan mulus abby
" Sedikit " Abby tersenyum dan membiarkan tangannya dipegang oleh harry . sebelumnya abby tidak pernah sedekat ini dengan seorang pria terkecuali Liam , tapi saat ia didekat harry ia merasa nyaman dan hangat dalam bersamaan , ia merasa ingin selalu bersama harry
Harry menepikan mobilnya dan melepaskan jasnya dan memakaikan ke tubuh abby
" lain kali jangan menggunakan baju yang terlalu mengekpos tubuhmu , aku tidak suka sugar" Tegas Harry dan mulai menjalankan mobilnya namun tangan lembut abby memegang tangan harry yang berada di stir mobil dan menatap harry penuh dengan kelembutan
" Kenapa ? kenapa kau seperti ini harry ? " Tanya abby , harry menatap abby lekat
" sudah ku bilang kalau aku tidak suka berbagi , sugar" ia mengelus pipi mulus milik abby dan mulai menjalankan mobilnya. sesampai di penthouses abby , ia menawari harry untuk mampir dan dengan senang hati harry menerima tawaran wanitanya .
" Selamat malam nona , ah selamat malam tuan " Sapa maid
" Lina bolehkah aku minta tolong bikinkan tea krisan " minta sopan abby
" Tentu nona " maid menunduk dan langsung menyiapkan tea yang diinginkan nonanya
Abby dan harry berada di balkon dengan ditemani gemericik hujan . tidak lama lina datang dengan membawa baki yang berisikan Tea dan kudapan lainnya
" selamat menikmati nona dan tuan "
" terimakasih lina , silahkan kalau kau ingin beristirahat" pinta abby
" baik nona"
•••
Mereka berdua menikmati tea hangat dan menikmati pemandangan karena hujan yang sudah mulai mereda , seolah tak tahan hanya berdiam diri abby memulai obrolan mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
A B B Y G A I L [ END ]
Lãng mạn👉🏻BIJAK DALAM MEMBACA 👈🏻 Senyuman Hanya sebuah senyuman mampu membuatku jatuh kedalam pesonanya , harsat ingin memilikinya selalu berputar didalam otakku . Aku ingin memilikinya seutuhnya ...... - Harry Jonas Maier -