- Min's Mansion -
Pagi itu, mansion keluarga Min ramai dengan pekerja yang berlalu lalang mendekor salah satu ruangan yang akan dijadikan kamar untuk si kembar.
Taehyung yang mengawasi, ia bahkan membantu melukiskan gambar-gambar lucu di temboknya.
Rosé dan Lisa sibuk merapihkan baju bayi dan perlengkapannya, jadi ketika kamarnya sudah selesai baju dan perlengkapannya tinggal dimasukkan.
"Lis, bagaimana perasaanmu pada Taehyung?" tanya Rosè di sela-sela kegiatan mereka.
"Apa sih Chaeng, aku saja belum bercerai dengan Jungkook."
"Tapi kan akan."
"Chaeng! satu-satulah."
"Jadi dia ada harapan?"
"Entahlah Chaeng, aku takut. Sebaiknya memikirkan si kembar saja dulu."
"Aishh anak ini apalagi sih yang ditakutkan, Tae oppa sudah menunggumu lebih dari 10 tahun Lis."
"Kau pasti bergurau kan, Chaeng?"
"Duh, kok gak peka-peka sih. Kau tahu, Tae oppa meninggalkanmu karena apa?"
"Tidak, tapi yang pasti aku kecewa. Aku jadi kehilangan teman bermain."
"Tae oppa meninggalkanmu karena diminta oleh orang tuamu."
"Kok bisa?" tanya Lisa bingung.
"Tae oppa melamarmu saat dia belum genap 17 tahun, dia ingin mengikatmu dengan pertunangan dulu lalu menikahimu saat lulus sekolah.
Kau baru 15 tahun saat itu. Kami semua heboh mendengarnya. Cuma kau satu-satunya yang tidak tahu."
"Kenapa begitu?"
"Karena yang terjadi tidak sesuai rencana. Tae oppa sudah percaya diri sekali akan diterima saat melamar. Jadi begitu diterima dia akan memberitahukannya padamu. Tapi orang tuamu, yang saat itu takut kalau Tae oppa belum pasti dengan cintanya karena usia remajanya, meminta Tae oppa untuk melanjutkan studi jauh darimu.
"Jika benar perasaan cintanya tidak berubah, orang tuamu akan dengan senang hati menerimanya sebagai menantu. Tae oppa sudah akan kembali begitu kau di wisuda, sayangnya saat itu kau malah dilamar pria sialan itu."
"Kau ngarang ya Chaeng?" tanya Lisa memastikan.
"Tidak, kau bisa bertanya pada semuanya, mereka tahu kok. Tapi oleh orang tuamu kami diminta merahasiakannya. Mereka ingin kau jatuh cinta tanpa paksaan, lagipula, saat itu, kami juga tidak bisa memastikan apakah Tae oppa akan tetap mencintaimu hingga kau diwisuda.
"Jika ternyata memang cuma cinta-cintaan remaja, terus kau sudah terlanjur terlalu jatuh kan malah lebih menyakitkan."
Lisa sungguh tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia sangat menyayangi Tae oppa, tapi rasa sayang apakah yang ia rasakan, sebagai adik ke kakak atau sebagai wanita ke lelaki.
Bahkan ia masih belum tahu, bagaimana perasaannya pada Jungkook. 'Kenapa ribet banget sih' pikirnya pusing.
***
- Min's Corp -
"Semua dokumen kecurangan dan kroni-kroninya sudah selesai dikumpulkan, bukti perselingkuhan dari sejak awal pun sudah di dokumentasikan. Tinggal menggugat cerai dan lapor ke polisi atas tindakan penyelewengan jabatan," jelas Jimin.
"Kalau begitu, ayo rapihkan, kemudian kerumahku. Semoga Lisa mau menandatangani surat perceraiannya."
***
- Min's Mansion, after lunch -
"Lisa, oppa mau bicara," ucap Yoongi berhati-hati.
"Kau menemukan bukti perselingkuhannya ya, oppa?"
Pertanyaan to the point Lisa, membuat semua temannya berdiri kikuk, padahal tadinya mereka mau memeluk dan menggodanya karena sudah lama tidak bertemu.
"Tenang saja oppa, kurasa aku sudah cukup kuat menerimanya. Sejak memutuskan kembali kesini, aku sudah yakin akan bercerai dengannya," jelas Lisa berusaha tegar, namun tanpa ia sadari air matanya sudah mengalir tanpa henti.
Hanya air mata yang berderai tanpa isakan tanpa suara. Taehyung merasa hatinya tercabik melihat Lisa menangis. Ia menghampirinya, memeluk dan mencoba menenangkannya.
Yoongi mengepalkan tangannya, marah pada dirinya merasa tidak berhasil menjaga adiknya dan sedih melihat adiknya menangis.
Setelah tidak ada yang berani membuka mulutnya selama beberapa menit, Lisalah yang menghentikan kesunyian canggung itu.
"Aku sungguh tidak apa, Yoongi oppa. Aku masih merasa sedih, Jungkook telah menemaniku selama lebih dari enam tahun belakangan. Aku tidak menyesal memilihnya, karena dengan memilihnya, aku memiliki si kembar dan aku akhirnya menyadari kalau kalian semua selalu berada di dekatku dan mendukungku," katanya tersenyum dengan tulus.
"Aww ...." teriak Rosé yang mulai berlari ke arah Lisa untuk memeluknya, diikuti oleh Jin, Jennie, Namjoon, dan Jimin.
"Stop ...! satu-satu ya, kau akan melukai si kembarku," seru Taehyung tergesa-gesa.
Seketika, semua pandangan beralih ke Taehyung, tetapi Yoongi lah yang meledak.
"Kau bilang apa TAEHYUNG? Sejak kapan keponakanku jadi MILIKMU!" teriaknya menggelegar.
"Hyung, nih! Kau kekurangan asupan gula jadi marah-marah mulu," kata Taehyung cuek sambil menyodorkan sebatang lolipop ke tangan Yoongi yang dipaksanya menerimanya.
"KIM TAEHYUNG!"
"Okay, biarkan saja alien dan si gunung es saling bercengkrama," kata Jennie malas lalu menolehkan wajahnya dan tersenyum sangat manis ke arah Lisa, "Kau hebat Lisa, kau pasti akan jadi ibu luar biasa," pujinya lalu memeluknya dengat erat.
"Unnie, aku merindukanmu, aku merindukan kalian semua."
"Kami juga Lisa."
"Jisoo unnie dan Hobi oppa kemana? sedang dalam perjalanan, nanti malam baru akan tiba."
***
- Maldives -
"Sayangku, kau sedang apa?" tanya Sooyoung bergelayut manja pada lengan Jungkook.
"Mengecek email sebentar, sayang. Salah satu karyawanku memintaku. Penting katanya. Semoga berita bagus," jawab Jungkook sambil mengecup puncak kepala Sooyoung.
Namun beberapa menit kemudian, mata Jungkook terbelalak, wajahnya pucat, tangannya mulai gemetar.
Email yang katanya penting itu berisikan surat perceraian, perjanjian harta gono gini, perjanjian hak asuh anak, dan yang paling mengejutkan adalah bukti penyelewengan jabatan yang ia lakukan selama menjabat sebagai CEO di Min's Corp.
Perlahan ia mulai mengakses semua rekening miliknya yang tersebar menggunakan nama orang lain.
Dan sesuai perkiraannya, semua rekeningnya telah dibekukan. 'Tidak, ia masih punya tabungan, cukup untuk pergi menghindari hukum dan hidup selama setahun di negeri orang' pikirnya.
'Mereka pasti tidak tahu tempat penyimpanan rahasianya di apartemennya' pikirnya lagi.
Dengan cepat ia memesan tiket pulang ke Korea. Sial, black cardnya juga sudah di blokir. Perlahan ia mengecek dompetnya, ia masih memiliki uang tunai, tapi hanya cukup untuk satu tiket.
Dipandanginya Sooyoung yang sedang di meja rias, sambil menyisir rambut panjangnya. 'Apa yang harus dia lakukan sekarang'
***
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] Choice
Fanfiction"Should I give a second choice to a man who broke my heart or give a chance to a man who give unconditional love in my darkness days" Lalisa Manoban x Jeon Jungkook x Kim Taehyung *not your typical love story* Pict cr. jk_lalice language : Bahasa In...