10. Doom's Day II

629 90 0
                                    

- Incheon Airport -
11.15 am waktu Korea

Jungkook berlari menuju pintu keluar bandara. Kopernya ia tinggal di Maldives bersama dengan Sooyoung yang pasti sudah terbangun dan akan mulai mencarinya, tapi ia tak mau memikirkannya.

Jungkook hanya membawa tas ranselnya yang berisikan passport, laptop dan charger gadget nya. Jadi dia tidak perlu menunggu bagasi.

Begitu tiba di pintu keluar bandara, ia langsung masuk ke sebuah taksi dan memberikan alamat tujuannya. Yaitu apartemen tempatnya tinggal bersama isteri dan calon anaknya.

Dengan gugup, Jungkook berkali-kali meminta supir taksi untuk lebih cepat.

***

- Min's Corp -
11.30 am waktu Korea

"Semua sudah siap hyung, data-data nya juga sudah siap semua," kata Jimin.

"Oppa, kau yakin dengan ini? Lisa bisa marah jika ia tahu. Bagaimanapun, dengan dibukanya kasus ini ke publik, akan merusak image mereka yang terlibat, dan akan sulit sekali mereka mengembalikan image mereka.

"Dan ingat, sebrengsek apapun Jungkook, ia adalah ayah kandung keponakanmu oppa. Keponakanmu juga akan menanggung malunya," jelas Jennie panjang lebar.

"Aku setuju dengan Jennie, hyung. Pikirkan lagi, demi keponakanmu. Jangan sampai keponakanmu lahir dan dicap sebagai anak penipu," jelas Namjoon.

***

- Apartemen Lisa (dan Jungkook) -
11.47 waktu Korea

Jungkook menekan nomor sandi apartemennya dengan tangan gemetar. Ia perlu melakukannya berkali-kali dan ia merutukinya.

Begitu berhasil membukanya, dengan cepat ia membuka pintunya, dengan langkah gemetar ia mulai berlari ke setiap ruangan di apartemennya.

Jungkook tahu, ada yang tidak beres begitu ia tidak mendapati Lisa di ruang tv atau dapur, tempat isteri nya setia menunggunya pulang.

"Lisa, honey, baby," panggilnya berulang-ulang. Hingga pandangannya jatuh ke lemari pakaian mereka.

Dengan tangan masih gemetar, ia membukanya, dan seketika itu juga ia menyadari kalau isterinya telah meninggalkannya.

Jungkook kembali berlari menuju brangkas tempat ia menyimpan tabungannya, diambilnya secukupnya.

Ia tahu, dirinya harus mencari Lisa kemana. Pasti ia kembali ke rumah orang tuanya pikirnya. Dengan kembali tergesa-gesa dan kesulitan bernafas dengan baik ia kembali keluar apartemennya mencari taksi menuju ke rumah keluarga Min.

***

- Min's Mansion -
12.30 waktu Korea

"Oppa, makan saja dulu, suaramu membuat si kembar bergerak terus, perutku sampai sakit," gerutu Lisa mencebikkan bibirnya.

"Benarkah? Baiklah, aku akan menegurnya," kata Taehyung yang berjalan menuju Lisa dan mengelus perutnya.

"Babies, sudah dulu ya, omma mau makan. Kalian tidur saja dulu, nanti baru main lagi dengan appa," bujuk Taehyung yang dituruti oleh si kembar.

"Woah, oppa, ada apa dengan dirimu, mengapa anakku sangat menyukaimu?"

"Siapa yang tidak menyukai Taehyung? Lagipula mana ada anak tidak menyukai appa nya," cengir Taehyung.

"Oppa, kau mulai delusional lagi."

"Permisi Nona Min, ada tuan muda Jeon di depan pagar. Sebenarnya, atas perintah tuan muda Min, tuan muda Jeon dilarang bertemu anda, nona. Tapi ia memaksa dan berteriak-teriak saya harus berbuat apa, nona?" tanya seorang penjaga gerbang terburu-buru.

Seketika Lisa menegang. Ia belum bisa benar-benar melupakan rasa cintanya pada Jungkook yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya.

Ia takut goyah, dalam kamus hidupnya, tidak ada kata kembali untuk orang yang telah berselingkuh darinya.

"Kau mau menemuinya, Lisa?" tanya Taehyung lembut.

"Aku takut oppa."

"Baiklah, aku yang akan menemuinya dulu, kau pikirkan dengan baik, apa yang terbaik bagimu. Ingat, apapun yang kau putuskan, oppa akan selalu ada untukmu, Lali," katanya mengecup dahi Lisa dengan lembut.

"Saya akan keluar Pak Gong," kata Taehyung berjalan keluar menuju gerbang diikuti oleh penjaga gerbang yang bermarga Gong itu.

"Selamat siang, Jungkook ssi," sapa Taehyung begitu tiba di gerbang, berhadapan dengan lelaki yang telah mencuri Lisanya dan kemudian menyia-nyiakannya dengan menyakitinya.

Rasanya ia sangat membenci lelaki ini, bukan karena ia mencuri Lisa nya, tapi karena ia tidak bisa membahagiakan Lisa nya.

"Siapa kau, aku butuh bertemu isteriku!" teriak Jungkook gusar.

"Namaku Kim Taehyung! Aku adalah calon tunangan Min Lalisa sebelum akhirnya dia memilihmu lalu kemudian disia-siakan dan disakiti olehmu! Ada perlu apalagi kau kesini?"

"Tidak! kau tidak usah ikut campur, aku mau melihat isteriku dan calon anakku. LALISAA, JEON LALISAA ... keluarlah baby, aku merindukanmu, kumohon!"

Jungkook menangis menggoyang-goyangkan gerbang kediaman keluarga Min. Berharap Lisa nya, isterinya yang cantik mau menemuinya.

***

- Min's Corp -
2.20 pm waktu Korea

"Oppa, putuskan sekarang. Pers akan mulai berdatangan pukul 5.00 sore," desak Jisoo yang sudah kembali dari Maldives semalam.

"Lisa juga akan terluka hyung. Kepalamu sudah cukup dingin kan, putuskan yang terbaik untuk adikmu dan keponakanmu, hyung," Jimin ikut mendesak Yoongi.

"Aku bingung, tinggalkan aku sendiri dulu, aku akan memberi keputusan sebelum jam 4 sore," katanya sambil memejamkan matanya.

Teman-temannya hanya bisa menghela napas berat, semoga keputusannya tidak merusak masa depan bayi yang bahkan belum lahir.

***

- Min's Mansion -
3.00 pm waktu Korea

"Tae oppa, kau percaya padaku?" tanya Lisa sambil memperhatikan Jungkook yang masih dengan keras kepala tidak mau meninggalkan gerbang mansion melalui jendela besar yang menghadap ke gerbang.

"Tentu Lali, aku akan selalu percaya padamu."

"Aku akan berbicara dengannya, bagaimanapun dia adalah ayah kandung anakku. Jangan memberikanku tatapan seperti itu Tae oppa, aku tidak akan kembali padanya. Percayalah! Tapi aku butuh bicara padanya, aku tak ingin terjadi apa-apa padanya. Dan kau, kuharap kau menemaniku, tapi biarkan aku dan dia saja yang bicara, kau mau kan oppa?"

"Aku percaya padamu Lali," jawabnya dengan menampilkan senyuman khasnya yang selalu bisa menawan hati siapapun.

"Terima kasih oppa, tetaplah disampingku, aku akan sangat membutuhkanmu."

***

- Min's Corp -
3.40 pm waktu Korea

"Jiminie!" panggil Yoongi yang akhirnya keluar dari ruangannya menuju ruang rapat yang menjadi tempat teman-temannya berkumpul.

"Ya hyung."

"Tolong urus pembatalan konferensi pers hari ini, Jim. Kurasa aku tidak akan sanggup melihat keponakanku menjadi cemoohan publik."

"Aku tahu kau pasti membatalkannya!" seru Jisoo memeluk Yoongi dengan erat.

Diiringi tarikan napas lega dari teman-temannya.

***

[Completed] ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang