part 11

7.4K 247 12
                                    


booo gua kambek dengan part yang sangat sangat ditunggu maybe? gua lama? yes, ngaret? tentu, banyak tugas gua haha

ya sudah lah intinya gua bakal post kok nih cerita🦖

happy reading
_
_

dari sejak kedatangan kedua orang tua zach, hari ini zach dan zahra tidak ada yang bisa beradu mulut seperti biasanya

tidak tidak, bukan zahra yang sering mengadu mulut dengan zach tetapi malah sebaliknya dari itu semua

sekarang ini mereka sedang menikmati makan malam nya bersama orang tua zach yang sekarang sudah menjadi orang tua zahra juga

tidak ada yang berbicara apa apa saat makan malam berlangsung, maupun itu kedua orang tua zach sekali pun

zahra yang tadi sehabis pulang dari mall sudah makan satu bungkus mie instan jadinya sekarang ini dia tidak ada nafsu makan nya

"loh nak kenapa makanan nya disisakan?" tanya ibunda zach pada zahra yang sekarang hanya diem sembari mengaduk makanan yang sudah tidak dirinya makan

zahra langsung mengarahkan matanya menatap ibunda zach yang saat ini ibu mertua nya

"ah tidak, ini zahra tadi sudah makan mie instan saat sore bun" jawab zahra dengan wajah seperti bayi yang baru saja tertangkap basah sedang membuang roti yang dipegang nya

"kenapa kau makan mie instan?" giliran ayah dari zach yang mempertanyakan zahra

"ini tadi zahra habis pulang dari membeli buku lalu lapar dan memutuskan untuk membuat mie instan" ucap nya sedikit berbohong sedikit saat dia keluar dan membuat nya kesel sehingga memutuskan membuat mie instan

"dasar tukang bohong" gumam zach yang masih bisa di dengar oleh kedua orang tua nya

dengan itu zahra yang masih bisa mendengar nya segera menatap zach dengan tatapan yang tidak dapat diartikan

"kau bilang siapa yang tukang bohong zach?" mamah nya bertanya kepada zach dengan menatap selidik ke arah zach dan zahra

"bukan apa apa mah" ujarnya acuh lalu melanjutkan makanan nya yang tersisa satu suap lagi

setelah menyelesaikan makanan nya dan menaruh nya di wastafel tempat cuci piring akhirnya dia memutuskan kembali kekamar nya tanpa izin kepada semua orang disitu

"dasar tidak ada sopan santun nya" ucap zahra pelan tanpa didengar kedua orang tua zach

"ehm bunda ayah zahra izin pamit ke kamar zahra ya" izin zahra dengan berdiri dari kursi itu

belum sempat kedua paruh baya itu menjawab, sudah terlebih dahulu zahra menyela nya kembali

"oh iya, ayah dengan bunda sudah selesai makan nya? jika sudah sini berikan piring kalian ke zahra agar zahra yang mencuci nya sekarang" ujar nya dengan memegang satu piring ditangan nya

"terimakasih nak" seraya berucap akhirnya piring kedua paruh baya itu telah berada di tangan zahra

lalu zahra lekas membawa nya ke wastafel untuk mencuci beberapa piring yang tadi digunakan

"zahra mamah sama papah tidur dimana ya?" tanya mamah zach dengan mendekati zahra

zahra yang ditanya seperti itu gugup bukan main, karena saat ini dirumah ini hanya ada dua kamar yang tersedia, yaitu kamar dirinya dan kamar zach yang bersebarangan dengan kamarnya

"ehm itu kamar bunda di lantai atas yang bersebrangan dengan kamar ku dan zach ehm tetapi kamar itu belum zahra bereskan, e-ee kalau begitu biar zahra bersihkan dulu kamarnya" jawab zahra lalu mengelap tangan nga yang basah

Culun is my wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang