Publish : 11 Agustus 2019
Finish : -
Follow instgarm : lika.28_11_98
Silahkan dm saja jika Lika sudah terlalu ngaret update.
Anjoy and happy reading
****
"Mampus lo. Siang ini lo pulang nyeker"
Jari lentiknya menutup kembali pentil ban keduanya yang sudah ia gembosi. Gadis berambut hitam panjang itu berdiri menepuk-nepuk tangannya dari debu.
"Ra. Lo gk keterlaluan emang? Udah bensinnya lu sedot keluar. Bannya lu gembosin. Entar pangeran gue gimana pulangnya kasian dia"
"Tenang aja. Palingan kamar gue bakalan di siram air comberan lagi sama si Al. Tetangga bangsat emang, gak di sekolah gak di rumah ngajak ribu mulu, heran gue!"
"Eh Markonah, ngaca ya yang ngajak ribut itu siapa? Elo yang sekarang cari gara-gara sama Al. Emangnya Al ngapain lu lagi sih sampai sekarang punya dendam kesumat kaya gini. Biasanya lu nemplok mulu ke si Al, udah kaya permen karet aja lu"
"Gue lagi perang sama dia. Lo tau pas hari kamis gue sama Al udah janjian buat pergi ke museum buat ngerjain tugas bareng. Eh dasar tai onta jatuh dikaca mobil, ada yang nelpon Al saat itu terus Al pergi gitu aja. Dompet sama hp gue ketinggalan di mobil bokapnya dia. Dan lu gak pengen dengar nasib gue selanjutnya kaya gimana" kakinya menendang serampangan "Benci gue"
"Anjir cuman gitu doang?" Hera melongo tidak habis fikir.
"Ini gak sesederhana yang lo rasain Her. Gue, Indira. Al gak pernah mengacuhkan apalagi nelantarin gue gitu aja. Singkatnya Al selalu prioritasin gue" Indira berkacak pinggang, meluruskan pandangan "ini emang ulahnya si Jesline!"
"Anjir, napa lu jadi nyalahin Jelsine pula?"
"Pasti si Jesline yang nelpon Al. Dulu juga Al pernah mentingin Jeslin di banding gue. Ishh.. benci gue"
Hera menggembungkan pipi, menjadi ikut bad mood. "Artinya posisi lo sama kaya gue. Udahlah kita yang cuman temennya bisa apa dibanding Jesline di mata Al"
"Sorry, kita beda derajat. Gue sahabat dari orok Al. Sedangkan lo" Indira menyapu seluruh tubuh Hera dengan matanya "kalau ada sisa air di ujung sedotan, itu pasti lo"
"Sebegitu tidak berharganya diriku dimatamu Ra, please Ra aku paling gak bisa di giniin"
"Najis lo"
Indira melenggang pergi. Terlebih sebentar lagi murid SMA akan segera pulang mengingat ini sudah melebihi waktu siang. Segera mereka meninggalkan parkiran dengan wajah tanpa dosa.
***
Setelah kejadian tadi siang Indira tidak bertemu dengan Al lagi. Tapi yang Indira dengar dari Hera Al tidak keparkiran tapi langsung masuk ke mobil Jeseline.
Emang gobloknya otak Indira ini. Buat apa coba dia susah payah ngelakuin kejutan itu. Tapi mungkin Al bakalan kembali untuk mengambil motornya setelah selesai jalan dengan Jeseline dan Al akan melihat keadaan motornya and voilaaa...
Diantara tawa gilanya, Indira mendengar deru mobil di depan rumah Al tepat di depan sebrang rumah Indira. Tubuh tegap Al keluar dari mobil mercy itu, dia memberi senyum manis yang selalu Indira lihat setiap kali Al yang menjadi Alarmnya di pagi hari. Dan kini di tunjukan untuk wanita lain. Itu seperti dot bayi mu diambil bayi lain, ah menjijikan. Indira merasa kenapa Al semakin dewasa semakin berubah. Sedangkan ada bagian dalam dirinya dimana tidak ingin Al-nya berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPOGULIS
RomanceTeror menyalip wajahnya. Semua semakin memburuk. Hidungnya mengkerut menahan bau alkohol yang sejak tadi menguar kuat dari mulut mereka. Diseret paksa badannya ringkih, kaki mulusnya tergores oleh beberapa benda keras dan tajam entah batu atau apala...