33✔

9.9K 963 186
                                    

Ada yang nunggu ya?

Kalau kalian lupa jalan cerita, silahkan baca chapter sebelumnya biar lebih nyambung.




🍀🌼🍀

"Tenggelam di laut sana!"

Liu Xan uring-uringan. Dan Taehyung juga yang kena getahnya. Sejak 6 hari setelah insiden tentang Taehyung yang kebelet kawin Liu Xan langsung ngambek dengan calon suami.

Taehyung gumoh, kangen juga. Setiap Taehyung baru masuk rumah nenek Liu Xan, Liu Xan langsung lari ke dalam kamar dan menguncinya dari dalam.

Enggan bertemu dengan Taehyung. Masih marah juga malu sebenarnya. Hingga jadi bahan untuk di goda oleh sang nenek.

Taehyung menempelkan kepala pada pintu. Iya, mereka hanya berkomunikasi dengan pintu sebagai penghalang. Chat Taehyung saja tidak dibalas.

Taehyung menghela napas gusar, ia benar-benar ingin melihat wajah si kesayangan.

"Dek.. gak mau buka pintu? Kakak bawa Chicken noodle soup favorit kamu loh. Masih hangat."

"Taruh aja di depan pintu! Kakak pulang sana."

Liu Xan menjawab dengan nada ketus. Nenek Liu Xan hanya melihat saja, tidak ada niatan membantu. Karena tau mereka harus lebih memahami satu sama lain, juga mereka yang akan berubah status unruk menjalani kehidupan baru.

Kasihan sebenarnya pada Taehyung, tapi toh juga buat latihan buat selesaikan masalah rumah tangga.

Taehyung berpikir, memutak otak jeniusnya lebih cepat.

"Baik.. kakak taruh ya. Kakak rindu adek."

Lalu Taehyung menghentakkan kakinya di tempat agar terdengar seperti sudah pergi, semakin lama semakin lirih.

Liu xan menajamkan pendengaran. Setelah dirasa tidak ada suara dan yakin Taehyung pergi, barulah Liu Xan membuka pintu karena ia lapar. Berencana memakan makanan pemberian Taehyung di dalam kamar.

Baru saja membuka pintu tubuhnya hampir terjungkal.

"AAKHHH"
"HYAAAA!!"

Taehyung menerjang Liu Xan dengan pelukan super erat, sementara yang di peluk menjerit kaget. Taehyung tetap memeluk Liu Xan erat sambil melangkah maju membuat tubuh mereka semakin ditelan kamar. Tak lupa tangan satunya mengunci pintu kamar.

"Dasar tua! Jelek! Kurus! Hitam! Mesum! Biadab!"

"Dan orang jelek ini dicintai Liu Xan kan?"

Liu Xan memukul dada Taehyung kuat, walau begitu tetap saja Liu Xan nampak mungil di pelukan Taehyung.

Taehyung diam, mengeratkan pelukan. Melepas rindu yang membuncah, menenggelamkan kepala di bahu sempit dan menghirup rakus aroma yang ia rindukan.

Liu Xan ikut diam, tangannya yang tadinya berada di dada Taehyung turun, tetap keukeuh tak ingin membalas pelukan. Gengsi.

Menikmati debaran masing-masing, bohong jika Liu Xan tak rindu Taehyung.

Ia rindu, sangat malahan. Tapi ego mengalahkan semuanya. Benar jika ego adalah musuh terbesar.

"Rindu. Rindu adek."

Taehyung bergumam lirih, ingin rasanya membawa Liu Xan dan mengurungnya hanya untuknya seorang.

"A-aku tidak! Benci kakak! Dasar dekil! Jelek!"

"Cinta kamu juga cintanya Taehyung."

"Dasar gak jelas!"

P A R A D I S E • [kth] • Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang