40

9.9K 643 258
                                    

Ucapan Taehyung tadi malam bukan main-main, ia bersungguh-sungguh menggagahi Liu Xan dengan berkeliling rumah.

Tubuh Liu Xan mati rasa, remuk sudah, terlebih lagi bagian bawahnya. Taehyung memang berniat untuk membuat lubangnya kendor.

Mereka melakukan dimulai pukul 11 malam hingga pukul 4 pagi.

Pagi ini, masih jam 9. Matahari sudah muncul sejak tadi dari balik gorden, dengan pasutri yang terlihat tak ingin beranjak dari kasur.

Taehyung sudah terbangun dari tadi, jangan bertanya jam tidur Taehyung. Ia terbiasa tidur dalam waktu sedikit setiap harinya. Pekerjaan kantor yang membuatnya begini.

Dibubuhkannya kecupan kecil pada bahu polos istrinya yang jelas tak polos lagi, cupang menghiasi tubuh istrinya.

Tentu Taehyung pelakunya.

Tubuh mereka berdua masih telanjang, dan dilindungi oleh selimut tebal, Liu Xan yang terlelap dengan posisi membelakangi Taehyung, dan Taehyung yang memeluk dari belakang, bersama tangan kasar yang mengusap lembut perut istri manisnya.

Berharap calon buah hati segera hadir.

"Baby, wake up."

Taehyung menghujami leher Liu Xan dengan ciuman lembut, mengendusnya merasakan aroma khas percintaan yang masih menguar kuat.

Merasa Liu Xan tak menunjukkan tanda-tanda ingin bangun, ia mulai iseng mengangkat sebelah kaki Liu Xan untuk naik dan ditahan oleh kakinya sendiri

Tangan Taehyung mulai menjalar ke bagian bawah, mulai mengocok penisnya hingga menegang lalu memposisikan penisnya untuk meluncur di 'rumah', lagi.

Dihentaknya pelan pinggulnya hingga batangnya masuk keseluruhan hingga Liu Xan mengejang dengan mata membola dengan Taehyung yang langsung membuka mulutnya nikmat.

Taehyung benar-benar definisi tak berperikeistrian.

"Sudah bangun, sayang?"

Ditekan kuat penisnya, lalu mula menghentak dengan tempo teratur.

Telapak lebar nan kasar itu mulai mengerayangi tubuh depan Liu Xan, meremas buah dada sintal itu dengan gemas.

Pas sekali di tangkupan tangannya.

"Bangsat! Kim--ahh ...."

Liu Xan memjamkan matanya, mau mendorong Taehyung tapi ia tengah keenakan juga.

Berakhir meremat tangan Taehyung yang masih menguleni payudaranya.

Taehyung terkikik, pinggulnya mulai menghentak lebih cepat dari sebelumnya.

Mencium pipi sang istri berulang kali, ia suka melihat Liu Xan yang kepayahan atas kuasanya. Dengan wajah memerah itu sangat—

Kalian pernah lihat tokoh wanita pada komik hentai? Ya seperti itulah.

"Shh, bukankah mengumpati suami itu tak baik, hm? Lagi pula ini masih pagi."

Taehyung mendesis, masih sempit rupanya. Jika begini ia bisa menikmatinya sampai tua.

Suara becek dan tamparan kulit dibawah sana mengisi ruangan itu, disusul desahan juga geraman puas dari sang pria.

"K-kau memang u-ungh pantas  untuk diumpati, ahh! Ahh—d-dasar otak selangkangan! Tak cukup kah yang semalam? Akhh~"

Liu Xan menggigit bibir bawahnya, kesusahan untuk bicara, pun meladeni pergerakan di dalam sana yang mulai kasar.

"Beda lagi, sayang. Semalam adalah malam pertama, dan pagi ini adalah pagi pertama. Mhh, sempit ... Kau ingin anak kembar 3? Apa 1 liter sperma pagi ini cukup, sayang?"

P A R A D I S E • [kth] • Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang