Masih minat nggak kalian sama ini cerita?:")
🌼🌼🌼
Mobil sport putih keluaran terbaru dengan desain mahal itu melaju dengan kecepatan cukup tinggi. Taehyung yang benar-benar khawatir terhadap Liu Xan; sementara yang dikhawatirkan menatap malas kearah depan.
Yang benar saja! Liu Xan hanya terciprat kopi panas yang bahkan tidak mengeluarkan setitik darah. Namun Taehyung memaksanya untuk pergi ke rumah sakit. Liu Xan merasa jadi bayi besar kali ini.
"Sayang, bertahanlah. Apa lukamu bertambah parah?"
Taehyung bertanya dengan nada khawatir. Dahinya sedikit berpeluh, antara khawatir dan takut.
Liu Xan sedikit tersenyum aneh, sebuah ide melintas di otak nakalnya. Ia langsung mengubah mimik wajahnya sebegitu drastis bak tokoh di sinetron ajab.
"AWHH!! Sakit sekali ... Oh, aku tak kuat kak. Aku, a-aku akan...."
Liu Xan memegamg dada kirinya, mencoba mendalami tokoh yang tengah sekarat yang sering ia tonton di channel ikan terbang.
"S-sayang, kumohon bertahan. Kita belum menikah. Jangan mati."
Taehyung memakirkan mobilnya di kawasan parkiran di Seoul's Hospital. Keluar dari mobil dan berlari membuka pintu mobil untuk Liu Xan. Menggendong Liu Xan dengan bridal, lalu tergopoh-gopoh memasuki tumah sakit, meneriaki beberapa perawat disana untuk mengambil brankar dorong. Beberapa pengunjung menatap terkejut Taehyung yang benar-benar tak terduga.
Liu Xan memejamkan mata erat. Kesal, malu, campur aduk. Dalam hati menyumpah serapahi Taehyung yang begitu bodohnya mempercayai Liu Xan akan mati hanya karena terciprat kopi panas bukan tersiram kopi panas. Semoga anaknya kelak tak bodoh seperti Ayahnya.
Beberapa perawat membantu Taehyung meletakkan Liu Xan di brankar dorong. Lalu di dorongnya ke ruang darurat, meraka mengira si wanita; Liu Xan terkena penyakit mematikan, atau keracunan. Mereka tak tahu yang aslinya.
3 Dokter rumah sakit itu bergegas masuk, membungkuk hormat kearah Taehyung. Mengetahui Taehyung masuk kejajaran orang yang sangat berpengaruh di Korea.
"Tuan Kim. Ini tunangan Anda itu? Apa yang terjadi?"
Si dokter mulai bersiap untuk memeriksa keadaan Liu Xan. Dan beberapa suster sudah menyiapkan alat, yang dikiranya akan dibutuhkan.
Taehyung menelan ludah khawatir, menjilat bibir bawahnya sejenak. Lalu mulai bersuara, yang mana lamgsung membuat seisi ruang itu hening.
"Dia terkena kopi panas di jari cantik dan lentiknya. Itu sangat berbahaya. Jadi aku membawanya kesini."
Si dokter berkedip untuk beberapa saat. Menggaruk rambut kikuk, melirik kearah Liu Xan yang sudah membuka mata.
"Kenapa hanya diam!? Obati manisku!"
Taehyung membentak. Dengar, suara Taehyung itu seperti bapak-bapak, berat, dan besar. Bersin saja mampu menggetarkan ginjal apalagi membentak. Beruntung yang disana sudah siap mental.
"B-begini Tuan Kim. Tunangan Anda akan baik-baik saja. Saya jamin, ini bukan luka serius. Saya akan memgambil beberapa obat khusus untuk menyembuhkan luka di jari cantik dan lentik milik manisnya Anda yang terkena kopi panas."
"Sayang, kau mau inap disini?"
Taehyung mengabaikan ucapan si dokter, dan bertanya dengan Liu Xan yang masih memerah kesal dan malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
P A R A D I S E • [kth] •
RandomIni lanjutan 'My Fucking Teacher' Yang belom baca silahkan baca ceritanya, biar paham alur :) Tinggalkan jejak, dan jangan lupa voment :') Saya bakal hapus cerita ini, kalau saya liat banyak siders nya, serius :) Terimakasih dan selamat membaca!! �...