11 Jam di Kereta

8 2 0
                                    

Ya melanjutkan perjalanan di kereta berdua dengan Riko, pada akhirnya kami banyak menghabiskan waktu dengan mendengarkan musik, melihat sosial media. Aku secara tidak sengaja beberapa kali melihat Riko yang sibuk dengan handphone miliknya , tak jarang kami saling menatap secara tidak sengaja lagi, yah walaupun ujungnya kami terlihat kaku satu sama lain. Aku berusaha santai dan tidak merasa tegangan tapi jujur aku melihat Riko pria yang keren lah mulai dari gayanya apa yang dia pakai semua seperti barang-barang mahal dan bermerek jujur aku minder pasti wanita yang jadi pacarnya pun wanita yang super modis. Dan seketika aku baru tersadar ya mungkin saja Riko sudah punya kekasih jika dilihat dari tampilan luar mana mungkin pria sekeren dia single apalagi jomblo. Aku cukup kecewa dengan kesadaran ku yah bagaimanapun saat pertama melihat Riko aku rasakan perasan berbeda tapi yah kembali lagi kalaupun dia single mana mungkin mau dengan ku hanya wanita yang bekerja di pabrik.

Seketika aku terdiam dan merenung sambil mendengarkan musik lalu melihat pemandangan ke jendela. Aku terdiam cukup lama dengan lagu sedih yah entah meratapi nasib atau sebenarnya aku kecewa dengan kenyataan. Tapi aku selalu ingat pesan ibu semua masa sulit pasti akan berkahir.

Tiba-tiba suara Riko memanggil dengan perlahan sambil menepuk tangan ku

Riko : din, dini

Dini : eh ia ko kenapa

Riko : lapar gak?

Dini : hmm lumayan

Riko : cari makan yuk di belakang ada yang jual makanan deh.

Dini : gw bawa makanan mau gak cemilan gitu, mau tetep beli apa gimana?

Riko : oh ada tapi gak enak lah sama lu gw

Dini : ih ngapain gak enak, orang ini makanan juga pakai uang patungan

Riko : oh ia coba mana hehehehe

Dini : ia gitu jangan gengsi

Riko pindah ke kursi sebelah ku dan mencoba mengambil dan memilih makanan di tas makanan yang aku bawa. Jujur rasanya Deg-degan semerbak wangi parfum Riko menyambar ke hidung ku aku begitu panik saat Riko tepat berada di samping ku. Aku mulai merasa Riko sudah terbiasa dengan aku dan situasi ini tapi aku melihat dia sering jauh dibawah aku tapi aku rasanya malu jika harus menanyakan soal umur seperti tidak sopan.

Aku mencoba memejamkan mataku aku melamun sambil terbawa arus kereta malam itu aku tiba-tiba ingat Ibu, ya perjalanan yang cukup lama ini membuat ku rindu ibu aku tau sekarang rasanya jauh dari keluarga rasanya tidak enak. Aku terus memejamkan mata dan tanpa sadar aku tertidur..

Entah berapa lama aku tertidur tiba-tiba aku terbangun karena ada seseorang berada di samping ku dan itu terasa cukup berat, saat aku mencoba bangun dan sadarkan diri ternyata aku melihat riko berada di sebelah ku bersandar di pundak ku, aku cukup kaget, rasanya ingin membangunkan tapi aku tidak enak tapi jujur aku sekarang panik entah mengapa.

Dini : ko, riko

Aku memanggilnya dengan lembut sambil menepuk pundak nya.

Riko : hmmm apa?

Saat riko mencoba menyadari bahwa dia berada di pundaku dia cukup kaget dengan keadaan itu.

Riko : eh astagfirullah maaf yah dini

Dini : ia gak apa-apa ko, sorry gw bangunin soalnya gw mau ke toilet

Riko : ia ia maaf yah

Dini : ia gak apa-apa

Aku berjalan menuju toilet sambil terus memikirkan hal barusan. Sulit dijelaskan tapi aku tahu betul rasanya. 11 jam

Setelah aku kembali ke kursi aku melihat toko sudah kembali ke tempat duduknya, situasi sangat kaku antara kami setelah kami berdua tersadar dari tidur panjang. Aku mencoba menawarkan makanan kepada riko untuk mencairkan suasana.

Dini : ko makan lagi nih laporkan abis tidur

Riko : hehehehe tau aja

Sepanjang perjalanan kami hanya mendengarkan musik dan makan cemilan yang ada sambil memandangi pemandangan melalui jendela kereta. Dalam hatiku terus bertanya apakah riko sendiri atau sudah punya pacar karena dilihat dari dia bisa tidur di pundak ku seolah dia jomblo dan tidak harus menjaga perasaan siapapun tapi yah cowok kan memang dasarnya begitu punya pacar atau tidak mereka akan tetap merasa bebas jika tidak ada pasangan mereka di samping mereka.. Ya aku banyak belajar dari kisah percintaan orang-orang di tempat ku bekerja.
Terdengar dari kejauhan suara petugas kereta api memberitahukan bahwa perjalanan kami hampir selesai hanya tinggal melewati beberapa stasiun saja. Rasanya aku ingin cepat-cepat sampai karena tubuh ini sudah tidak sanggup duduk lama-lama di kursi kereta.

Andini - Biarkan Aku Jatuh Cinta Padamu -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang