Perjalanan Melihat Bintang & Matahari

3 2 0
                                    


02.00

Setelah semua persiapan selesai kami berkumpul di sebuah seperti lapangan tapi bisa jadi itu gerbang menuju ke arah puncak aku tidak terlalu paham karena saat itu masih sangat pagi dan cuaca begitu dingin. Kami melakukan doa bersama agar semua selamat dan diberi kemudahan saat itu kami berjalan berbaris Diki siti aku dan Riko posisi aman untuk aku dan siti. Perjalan sudah kami lewati sekitar 20 menit lalu 50 menit cuaca masih teramat gelap tapi satu hal yang masih aku kagumi dari malam itu adalah aku melihat ribuan mungkin bahkan jutaan bintang berada diatas kami udara dingin yang menusuk tidak mengurangi rasa kagum ku malam itu. Kami terus berjalan sambil mengatur nafas. Sepanjang perjalan aku melihat banyak pendaki lainnya yang sedang berjalan sambil bercerita dan tertawa mungkin mereka sudah terbiasa mendaki gunung. Sampai tiba di satu perjalan kami terhenti cuaca semakin cerah dengan warna langit pagi yang indah namun masih ada bintang mengelilingi langit sekitar matahari terbit aku dan teman-teman yang lainya beristirahat sambil melihat cahaya matahari datang untuk pertama kalinya aku duduk di sebelah Riko. Tiba-tiba dia memegang tangan ku. Jujur aku kaget tapi aku tahu udara saat itu dingin selain dan Rata-rata dari kami saling berpegang tangan karena udara pagi itu.

Riko : gak apa-apa kan din?

Dini : oh ia ko dingin banget yah

Riko : ia

Aku menyaksikan betapa Allah menciptakan begitu indah hari itu dibelahan tempat ini, tempat dimana bukan tempat aku tinggal dan ini seperti hadiah liburan terindah padahal ini belum sampai puncak tapi aku sudah berdecak kagum dengan alam. Setelah kami melihat matahari terbit kami melanjutkan perjalanan Riko terus memegang tangan ku kami seolah saling mengerti dan menyatu aku berfikir apakah Riko mulai merasa jatuh cinta atau ini hanya situasi aku beberapa kali melihat wajahnya dan kami saling memandang satu sama lain. Aku bisa melihat betapa tatapan Riko penuh dengan rasa yang sulit aku pahami tapi aku bisa rasakan. Sepanjang perjalan udara mulai terasa hangat oleh matahari kami terus berjalan sampai akhirnya tiba di hamparan padang rumput aku melihat sekeliling ku begitu banyak tenda dan pendaki lainnya sedang bersenda gurau aku bisa merasakan betapa indahnya pagi ini aku Diki siti dan Riko segera mendirikan tenda dan membereskan barang-barang kami ya kami hanya satu tenda karena memang maksimal 4 orang di dalam tenda yang dimiliki Riko ini ukurannya cukup luas. Cuaca semakin hangat walaupun udara dingin masih cukup terasa ditubuh kami. Yah saat itu kami sangat menikmati suasana, cuaca di sekitar kami pemandangan hijau, awan biru yang jernih air yang dingin dan bisa langsung diminum membuatku semakin kagum dengan keadaan ini.

Dini : siti jalan jalan yuk liat sunset kayanya seru

Siti : yuk

Diki : gw Riko gak di ajak nih

Riko : ia kita gak di ajak

Dini : yasudah hayu

Kami berempat berjalan santai sambil melihat lihat sekitar, awan yang sudah setara dengan kami membuat suasana saat itu semakin indah kami berempat banyak berfoto sambil bercanda.

Riko : din gimana enak gak

Dini : eh ia ko yah g bisa diungkapin sih buat seorang kaya gw yang taunya kerja sekolah

Riko : boleh nanya gak din?

Dini : nanya apa ko tanya aja bebas wkwkw

Riko : kalau gw mau tau soal keluarga lu gimana

Dini : ah
Aku cukup kaget jujur pertanyaan Riko membuat pikiran ku melayang kemana mana jujur saja selama ini belum ada pria yang menanyakan sampai ke arah keluarga. Aku bingung harus mulai dari mana?

Riko : din maaf yah ga sopan mau tau gitu gw

Dini : oh gpp boleh aja cuman bingung mulainya dari mana yah ko, emang kenapa deh ko

Andini - Biarkan Aku Jatuh Cinta Padamu -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang