MSD | 17

22.8K 887 28
                                    

Vote

"Sampe kapan lo mau nguntit temen gue? Mau gue hajar?"

"Oh mau jadi jagoan?"

"Selama ada gue, lo pikir lo bisa nguntit Baek lagi? Pfftt, becanda ya?"

"Hm, se setia itu lo jadi temennya? Gak usah terlalu berlebihan, kalo niat baik lo gak di anggep sakit loh" Kai tersenyum geli di balik masker hitamnya menatap Kyungsoo yang ada di depannya tanpa ekspresi namun ia tahu betul dibalik ekspresi itu ia sedang menyembunyikan kemarahannya yang telah memuncak hingga ujung kepala.

"Lo harusnya bersyukur, karna gue yang selalu tahu keberadaan lo, kalo sampe Chanyeol yang tahu, kepala lo mungkin udah di penggal"

"Kenapa gue harus bersyukur? Adanya lo malah bikin tugas gue tambah ribet, bisa gak si lo gak usah deket-deket sama target gue? Kalo gak bisa gue yang bakal bikin lo jauh dari dia"

"Pffttt, lo pikir lo bisa? Dasar orang gak ada kerjaan" Kyungsoo menatap Kai dengan tatapan jijik dan pergi berlalu begitu saja. Sementara Kai hanya tersenyum simpul di balik masker hitamnya. Yah Kai hari ini juga berusaha memata-matai Baek namun nihil, karena seharian penuh ini Kyungsoo selalu menempel di sebelah Baek, karena ia tahu kalau Kai sedang memata-matai Baekhyun.

Disisi lain Baek dan Yeol sedang berada di rumah makan bernuansa aesthetic dan sangat ramai pengunjung, banyak yang berfoto-foto karena latar dari rumah makan itu yang sangat menarik. Yeol menatap gemas Baek yang ada di depannya tengah sibuk melahap makanan yang di pesannya. Pikirannya masih berkelana pada Kyungsoo yang sempat ia lihat tadi sedang mengobrol dengan Kai yang dimana orang yang dengan susah payah Yeol jauhkan dari Baek agar hal yang tidak menyenangkan tidak akan terjadi.

Ia curiga, apakah Kyungsoo juga ikut mengambil alih dengan tindakan Stalker yang dilakukan Kai? Ini tentu saja bisa sangat berbahaya, karena Baek sudah berteman lama dengan Kyungsoo, dan ia pasti sangat mempercayai sahabatnya itu. Apa perlu Yeol menjauhkan mereka? Jika itu bahaya kenapa tidak kan? Semua juga demi keselamatan Baek, ia juga sempat heran, kenapa orang yang ada disekitarnya selalu ingin mencelakai Baek.

"Gak mau." Chanyeol sadar dari lamunannya dan menatap Baek yang ada di depannya tengah di tarik oleh wanita remaja yang masi memakai seragam SMA.

"Foto doang kok Dek aelah sombong amat lu jadi adkel untung cakep"

"Lagi makan juga." Jennie mendengus kesal ketika mendapat penolakan dari Baek untuk mengajak ia berfoto. Ya Jennie adalah kaka kelas Baek yang dimana ia cukup terkenal, karena selain dari penampilannya yang menarik dengan seragam ketatnya, ia juga centil dan suka caper , tidak sedikit orang yang tidak menyukainya dengan sifatnya itu, tapi tak sedikit juga yang ingin menjadi temannya hanya karena ingin menjadi anak famaous di kalangan sekolah.

"Sama lo aja deh, mau ya?"

"Ogah."

"Sombong amat lu mentang-mentang baru pulang dari luar negeri, bukannya jadi makin baik malah makin brengsek."

"Bacod lo bunga bangkai."

"Setan lo." Merasa kesal karena ditolak mentah-mentah oleh kedua pria yang tengah makan itu, akhirnya Jennie menyerah dan pergi begitu saja meninggalkan dua orang yang sibuk sendiri dengan piringnya masing-masing.

"Hyung kenal?"

"Siapa?"

"Kak Jennie."

"Idih manggil dia gak usah pake embel-embel 'kak' Baek, geli dengernya."

"Biar sopan! Dia kan kakak kelas, apansih sewot banget."

"Kenal, kenapa emang?"

"Nggak, aneh aja gitu gak kenal trus ngajak fotbar kan gak lucu."

"Aelah kamu gak inget? Waktu kamu SMP dia pernah ngajak kita bedua makan?"

"Nggak, otak aku kan ngehapus semua yang gak penting dalam 2 menit."

"Sa ae lu kutil badak." Baek senang membuat Yeol kesal, dan sebenarnya ia ingat itu, dimana Rose mengajak ia dan Chanyeol makan dan sekali lagi mengajak ia fotbar, mungkinkah ia tertarik dengan Baek? Entahlah.

#

"Gimana? Berhasil gak hari ini?"

"Ehm hari ini nggak bos"

"Kenapa? Chanyeol lagi? Udah gue bilang lo juga harusnya bisa nyingkirin ntu anak nggak guna, and stop manggil gue bos, dah berasa kek orang jahat aja gue"

"Ohoo nggak deh kayaknya, mending lo cari orang lain dari pada salah satu tulang gue patah lagi."

"Penakut lo mah."

"Kayak lo nggak aja, kalo lo bisa selesain sendiri urusan lo kenapa minta tolong ke gue lagi? Ngelawak aja kerjaannya."

"Lo gak ngerti posisi gue njink, udah mending lo gak usah ngebantah apa yang gue suruh."

"Lagian lo apaan banget, nyuruh gue stalkerin dia cuma buat pengen tau si Baek ada hubungan sama Chanyeol apa kagak, padahal kalo liat dia aja udah ketara banget."

"Gue cuman pengen mastiin aja kali, siapa tau Baek cuman jadi tempat buat Yeol mesumin, bakal gue bikin hancur juga tu orang."

"Trus kalo gak ada hubungan apa-apa gimana? Lo mau deketin dia gitu? Sadar diri aja kali, diri lo gak ada apa-apanya sama Chanyeol."

"Sialan." Kai mengerang kesakitan ketika orang yang ada di depannya dengan sengaja memukul kepala Kai lumayan keras.

"Bilang buru sama gue, kenapa hari ini lo gagal lagi?"

"Seharian ntuh es kerikil nempel terus sama Baek."

"Kyungsoo?"

"Siapa lagi kalo bukan dia."

"Asu lo, dia doang loh, lo gak bisa?"

"Lo yang asu, sini lo tukeran sama posisi gue, dipikir gak susah gitu stalkerin orang yang pengawalnya pada garang-garang?"

"Itu sih derita lo ya, gue gamau tau, pokoknya lo harus bisa tau pasti, trus kasi bukti ke gue." Kai memutar bola matanya ketika mendengar perintah dari seseorang yang ada di hadapannya layaknya seorang babu dan majikannya.

#

"Bosannnnn." Ucap Baek sedikit berteriak ketika ia berbaring dan menatap langit-langit kamar apartemen Yeol yang polos, ia benar-benar bosan sekarang.

"Kerjain PR kamu, biar gak bosan."

"Males, pengen ngemill." Yeol menatap Baek sesaat yang merengek layaknya seorang anak yang berumur 5 tahun.

"Ke supermarket hayu."

"Males, hyung aja."

"Dasar badak." Baek terkekeh melihat Yeol yang kesal dengan kelakuannya, Yeol akhirnya bangkit dari duduknya, mengambil hoodie hitamnya, dan pergi ke supermarket untuk membeli beberapa cemilan, lagipula stok cemilan yang ada di apartemen nya sudah menipis.

Sesampainya di supermarket, ia membeli beberapa makanan instan, snack, kopi, dan beberapa susu Stroberi untuk Baek tentu saja. Ketika ia berjalan ke kasir untuk membayar semua belanjaannya, tiba-tiba Handphone nya bergetar tanda ada pesan yang masuk, tanpa berpikir panjang, ia mengambil Handphone yang ada di saku celananya dan membuka WhatsApp mencari sumber pesan yang masuk.

Omah(1)

Omah:

Kamu dimana? Oma udah di lift apartemen kamu. 18.40








TBC

*ampir lupa apdet wkwk:v

My sugar daddy🔞🔞💦 [ChanBaek] NC 18+!! | [END!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang