[13]

96 18 2
                                    

Suho menghela napasnya saat melihat berkas di hadapannya. Ia bingung harus memulai dari mana dulu ia rasa perusahannya memang sudah hampir di ujung tombak.

Suara pintu terbuka mengalihkan pandangan Suho, ia melihat Sehun memasuki ruangannya dengan muka yang di tekuk.

"Apa yang terjadi? Wajahmu sungguh tidak mengenakkan untuk di lihat"

"Tidak usah dilihat, nanti kau jatuh cinta padaku."

"Meskipun aku ini duda, aku masih menyukai perempuan. Dan jika perempuan sudah tidak adalagi dunia ini, dan hanya kau satu-satunya pria aku tidak akan sudi bersamamu," kesal Suho.

"Ah, sudahlah kau membuatku semakin buruk." Sehun bangkit dan melangkah keluar ruangan. Namun, langkagnya terhenti saat mendengan ucapan Suho.

"Ku rasa sudah tidak ada lagi yang perlu kita pertahankan. Ini sudah sangat kacau, kalaupun kita bisa memperbaikinya, kita akan membutuhkan banyak uang dan uang yang kami punya tidak akan cukup."

Sehun kembali duduk di sofa yang tadi ia tempati.

"Maafkan aku hyung. Aku memang tidak berguna," sesal Sehun.

"Sudahlah. Tidak ada lagi yang perlu di sasali. Kita mulai saja semuanya dari awal lagi."

***

Nertha membanting ponselnya kesal. Sedari tadi ponselnya tidak berhenti bergetar dan itu adalah pesan dari orang yang sama.

Nertha berniat tidak memperdulikan getaran ponselnya berharap ponselnya akan segera berhenti bergetar. Tapi, harapan hanyalah harapan.

Dengan terpaksa, Nertha membuka aplikasi chatnya.

SASAENG
176 unread message

P

P

P

P

P

Ya, kenapa tidak membaca pesanku

Nertha

Apa-apaan kau ini beca pesanku

Ada apa?

Kenapa lama sekali membalas pesanku?

Aku sibuk

Aku di depan rumahmu. Cepatlah keluar sebelum aku membeku disini. Ku rasa kau ingat jika sore tadi, salju turun

Nertha membalakakkan matanya saat membaca pesan terahir Sehun. Tanpa banyak bicara, ia segera keluar kamar.

Dan benar saja, Sehun sudah berada di depan rumahnya hanya dengan memakai kaos yang cukup tipis dan pasti tidak akan menghangatkannya di saat musim salju.

"Apakah kau gila Oh Sehun? Kau hanya menggenakan kaos tipis di saat musim salju seperti ini? Kau bisa membeku bodoh," maki Nertha

"Kau yang bodoh. Kau marah padaku sampai-sampai tidak mau membaca pesanku. Jadi, yang salah siapa?" Sehun tidak mau kalah.

"Kau yang bodoh, kenapa kau bertingkah seperti anak TK di saat kau sudah mau lulus SMA?"

Dan terjadilah perdebatan di antara mereka. Tidak ada yang mau kalah, mereka mempunyai gengsi yang cumup tinggi.

Hingga akhirnya, Sehun lelah dan pergi meninggalkan Nertha dengan keksalan yang masih di pendam.

Niatnya bertemu dengan Nertha untuk membicarakan masalah mereka yang tadi namun, sepertinga Nertha memang mengibarkan bendera permusuhan padanya. 

***

Nertha memandang langit-langit kamarnya. Sepertinya malam ini dia tidak akan bisa tidur dengan tenang karena lagi-lagi Sehun berhasil memenuhi pikirannya.

"Arghhh kenapa dia selalu berputar di pikiranku bagai hantu yang mati penasaran," keluh Nertha seraya bangkit dari tidurnya.

Suara notif dari ponsel membuat Nertha mengalihkan fokusnya. Dirinya kembali bergelut dengan pikirannya antara membuka pesan tersebut atau tidak. Dan setelah cukup lama berfikir ia memutuskan untuk membuka pesan yang sudah Nertha yakini pengirimnya pasti Sehun, orang yang berhasil memenuhi pikirannya selama beberapa hari terakhir.

SASAENG

Apakah kau masih marah padaku soal ciuman tadi?

Ah sial, kenapa Sehun harus mengirimnya pesan frontal seperti ini? Tanpa di sadari, tangan Nertha menyentuh bibirnya. Seketika bayangan dirinya dan Sehun yang berciuman kembali berputar dalam pikirannya bak kaset yang rusak.

Tidak bisakah kau berhenti membahasnya?


Read

Ah, Sehun memang sulit di tebak. Dia biasa melakukan suatu hal yang kadang tidak terpikirkan oleh manusia normal. Sungguh misterius.

Kesal karna tidak juga mendapat balasan dari sehun, Nertha akhirnya pergi menuju kamar mandi mungkin berendam di air dingin akan membuat pikirannya kembali fresh.

Tiga puluhmenit sudah Nertha merendam diri di dalam air dingin. Setelah siap dengan piama tidurnya, Nertha mengecek notif yang berada di ponselnya. Namun, notif dari orang yang ia harapkan tidak ada.

'Kenapa aku jadi terus memikirkannya? Astaga dia sungguh membuatku gila' batin Nertha.

***

Di tempat lain, Sehun kembali menuangkan wine pada gelasnya. Entah sudah berapa banyak wine yang dia habiskan, Chanyeol dan Kai masih setia menemani Sehun.

"Sudahlah, kau bisa mati jika terus meminumnya." Chanyeol berusaha menarik gelas yang berada di genggaman Sehun bukannya di lepas Sehun malah melemparkan gelas.

"Biarkan saja Yeol, dia sedang kasmaran. Tingkat emosinya selalu naik turun seperti gadis yang sedang PMS," ucap Kai yang di angguki Chanyeol.

"Apakah aku sejahat itu pada Nertha, hingga dia tidak mau membalas pesanku?" tanya Sehun pada dua temannya.

"Memang apa yang kamu lakukan?" kai mulai bertanya.

Pasalnya, setelah cukup lama mereka di club, Sehun tidak bercerita masalahnya dengan Nertha. Sedari tadi, Sehun hanya menyebutkan namanya saja.

"Aku menciumnya, apakah itu salah? Aku rasa itu hal yang wajar di lakukan oleh orang dewasa," tanya Sehun dengan muka datarnya.

"APA? KAU MENCIUMNYA?" tanya Chanyeol seraya berdiri dari duduknya.

Sehun hanya mengangguk sebagai jawaban. Kai dan Chanyeol saling berpandangan mereka tidak percaya dengan apa yang baru saja di ucapkan Sehun.

"Dia bukan marah, dia malu padamu Oh Sehun," jawab Kai.

"Kenapa harus malu?"

"Oh, ayolah bukankah ini pertanda yang baik?" timpal Chanyeol.

"Jelaskan secara benar. Aku tidak mengerti ucapan kalian, kalian membuatku pusing."

"Aku rasa dia mulai mencintaimu. Terbukti dia malu saat kau menciumnya. Dia bukan marah padamu Sehun." Ya, Chanyeol mulai mengajari Sehun tentang percintaan.

"Iya, dia tidak marah padamu Sehun. Aku rasa sekarang dia tidak bisa tidur," tambah Kai.

"Lalu apa yang harus aku lakukan?"

"Berhenti minum dan jangan menyusahkan kita. Itu yang harus kau lakukan," ucap Chanyeol yang berhasil membuat Sehun mengambil botol wine dan berusaha melemparkannya pada Chanyeol, beruntung Kai segera menahannya jika tidak?

 CALL ME MONSTER❌OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang