[14]

104 17 0
                                    

Sehun menggeliat dalam hangatnya selimut, matanya masih engga untuk terbuka padahal matahari sudah hampir di atas kepala beruntung hari ini adalah hari minggu jika bukan, entah nasibnya akan seperti apa. Sudah berkali-kali juga Suho membangunkanya tapi Sehun masih tetap terlelap dengan tenangnya.

Pintu kamar Sehun terbuka menampakkan anak kecil dengan beberapa mainan di tangannya. 

Jaehwa melompat keatas ranjang Sehun dan menggoyangkannya berusaha membuat Sehun bangun.

"Ayah, ayo bangun. Matahari sudah di atas kepala apa kau akan tidur sampai matahari terbenam?"

Sehun hanya menggeliat, menarik selimutnya dan merubah posisi tidurnya

Tidak kehabisan akal, Jaehwa ia menarik hidung mancung Sehun, membuatnya tidak bisa bernapas.

"Hentikan, Jae ayah ingin tidur. Kau main saja dengan papah mu sana,"usih Sehun.

"Papah pergi ke kantor. Aku tidak ada teman bermain ayah," ucapnya sambil menunduk sedih.

Merasa kasihan, Sehun terpaksa bangun,mengacak-acak rambut hitam Jaehwa dengan gemas.

"Baiklah, ayo kita bermain."

Seketika, wajah Jehwa kembali ceria, ia segera menunjukkan mainan-mainan yang ia bawa dari kamarnya.

Saat sedang asik bermain bersama, dering ponsel Sehun berbunyi menampakkan nama Suho.

"Baiklah hyung, aku akan segera kesana."
Setelah itu sambungan terputus.

"Jae, maafkan ayah. Ayah harus pergi karna ada urusan."

"Apakah tadi papah yang menelfon? Ayah pulanglah nanti bersama papah."
Sehun mengangguk sebagai jawaban.

Setelah itu ia bergegas pergi ke kamar mandi dan bersiap.

***

Sehun memarkirkan mobilnya, ia berjalan dengan tergesa banyak karyawan yang menyapanya tapi, tidak satupun dari mereka yang mendapat balasan dari Sehun.

Saat ini, Sehun lebih memfokuskan langkahnya. Ia menaiki lift khusus yang akan membawanya langsung menuju ruangan Suho.

Tanpa mengetuk pintu, Sehun langsung masuk kedalam ruang kerja Suho yang lebih luas dari semua ruangan yang ada di perusahaan ini.

"Kita harus bergerak cepat Sehun. Kita tudak punya waktu lagi," ucap Sehu ketika menyadari kedatangan adiknya.

"Tapi, aku rasa ini belum saatnya hyung."

"Lakukan segera sebelum kau benar-benar mencintainnya Sehun."

Sehun hanya diam. Benar apa yang di katakan Suho. Ia harus segera melakukannya sebelum ia terjatuh lebih dalam. Karna tanpa Sehun sadari, perasaannya mulai tumbuh tanpa di sengaja.

"Lalu, apa yang harus aku lakukan sekarang, hyung?"

"Perintahkan beberapa orang untuk menculiknya. Bawa dia menjauhi kota ini dan kau, tetap fokus saja pada sekolahmu," Suho memberi petunjuk pada Sehun yang di jawab dengan anggukan kepala.

Sehun tidak pernah menyangka semua ini akan terjadi. Penantiannya selama bertahun-tahun akhirnya terbalas, ia dan Suho akan merasa tenang jika dendamnya terbalas.

***

Sehun memalkirkan mobilnya di salah satu club. Club yang satu ini beda dari yang lain, di saat kebanyakan club buka hanya ketika malam saja, club milik keluarga Chanyeol ini buka 24 jam. Di club ini juga biasanya mereka menghabiskan waktu weekend bersama.

kai dan Chanyeol sudah duduk di tempat biasa mereka.

"Anjir, ini cewe mantep juga. Wahh, harus dapet ni gue," monolog Kai

Sehun menyenggol piring yang ada di hadapan Kai membuat Kai terpekik kaget.

"Bangsat lo Del, kalem dikit napa. Kalo lu gini terus, si Nertha bakalan takut sama lo bego," kesal Kai.

"Mau gue jahat sekalipun dia bakal tetep mau sama gue. Gue kan ganteng," ucap Sehun percaya diri.

Chanyeol hanya menggeleng mendengar perdebatan dua sahabatnya yang kadang tidak masuk akal itu.

"Dah lah, gue mau nyanperin cewe gue dulu," ucap Chanyeol seraya bangkit dari duduknya.

"Emang lo punya cewe?" tanya Sehun dan Kai berbarengan. Chanyeol hanya mengedipkan sebelah matanya sebagai jawaban.

Memiliki wajah tampan, pandai bermain musik, sikapnya yang bersahabat memang poin plus bagi Chanyeol. Tapi, Tuhan menciptakan manusia itu pasti ada kekurangan dan kelebihannya. Jika kebanyakan orang berfikir Chanyeol termasuk orang yang sempurna, itu salah. Chanyeol memiliki kekurangan yaitu dia tidak bisa berdekatan dengan perempuan. Lucu memang di saat pria remaja menghabiskan waktunya untuk mencari pasangan, Chanyeol tidak. Ia akan merasa gugup jika berdekatan dengan perempuan, ya dia tidak handal bergombal tidak seperti Kai tentu saja.

Chanyeol melangkahkan kakinya menuju salah satu ruangan yang ada di dalam club itu.

"Ah, sudah kuduga dia tidak akan bertemu dengan seorang gadis," ucap Sehun sambil terkekeh.

Sedangkan Kai? Dia sudah tertawa keras saat melihat Chanyeol pergi ke toilet.

"Kasihan sekali dia. Ah, aku jadi menghawatirkannya. Kadang aku berfikir apakah dia seorang gay?" canda Kai yang membuat Sehun tertawa.

"Kurasa kita harus menjodohkannya dengan salah satu gadis koleksimu Kai."

Tawa keduanya pecah, hingga dering dari ponsel Sehun menghentikan semuanya.

 CALL ME MONSTER❌OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang