"Kalo iya, lo mau ngapain?"
"BAJINGAN!" teriak gue, dan coba mau lari kearah tu orang. Tapi ditahan kak Seungwoo. "Kak lepasin! Gue mau ngehajar tuh orang!" teriak gue. "Gak al, lo gila?!" balas kak Seungwoo.
"Sekarang gue lepasin lo berdua, lain kali gak bakalan, gue pergi bye!" ucap orang itu dan pergi.
"Kak! Kenapa gak lo biarin gue hajar tu orang!? Hiks hiks!" ucap gue sambil nangis. "Lo gila? Dia itu bukan orang biasa" jawab kak Seungwoo.
Dia bawa gue masuk kerumah, Jisung cuma duduk disofa. "Bilang papa, minta gantiin kaca ye" ucap kak Seungwoo ke Jisung. Abis itu Jisung pamit pulang, gue masih kepikiran penyerangab tadi.
"Jangan dipikirin, biar gue aja yang selesaiin masalah ini" ucap kak Seungwoo. "Gak bisa, gue juga harus, ini masalah keluarga gue juga kak!" tegas gue, "Terserah lo!, tapi, kalo ada apa apa jangan nyari gue" balas nya. "Oke, gue juga gak perlu lo! Lebih baik gue minta tolong Jisung" jawab gue dan masuk kamar.
Gue sama kak Seungwoo pisah kamar, cuma Jisung yang tau.
~~~
Pagi, tapi gak bisa disebut pagi juga sih, soalnya udah jam 10. Gue langsung masuk kamar mandi. Selesai mandi dan pake baju, gue turun kebawah. Satu kata, sepi, gak tau pada kemana.
Gue jalan kedapur, buka kulkas dan ngambil susu coklat. Gue gak kuliah, mager soalnya, jadi dirumah aja.
Ting nong~~
Ada yang mencet bell, gue jalan kedepan pintu. Dan dengan bodohnya gue langsung buka tanpa liat dulu dari jendela siapa yang dateng.
Alhasil sekarang gue udah gak sadarkan diri. Semua gelap, terakhir yang gue liat, tawa sinis seseorang.
Author POV
Kini Seungwoo berada dirumah, ia tak malihat Lea sejak ia sampai sekitar dua jam yang lalu. Ia pikir, Lea pergi bersama temannya. Tapi, hingga jam 11 malam, Lea tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
Seungwoo memutuskan untuk kerumah orang tuanya, siapa tau Lea nginap disana dan lupa memberi kabar.
Ting nong~~
Seungwoo memencet bell rumah berkali kali. Hingga Jisung membukakannya pintu dengan keadaan muka bantal.
"Sung, Lea ada? Mama papa mana?" tanya Seungwoo yang kini duduk disofa.
"Mana gue tau, kan bini lo" jawab Jisung. "Serius dikit kek, ini masalahnya Lea belom pulang" ucap Seungwoo."Apa?! Lea belum pulang?!" teriak seseorang yang ternyata mama Han. "Iya ma, aku telponin gak diangkat, ternyata gak bawa hp" jawab Seungwoo.
"Pa, cepet lapor tuan kim, biar bisa langsung cari Lea" suruh mama Han ke papa Han. Papa Han langsung menghubungi tuan Kim.
"Udah ma, anak buah kita juga lagi nyari, mama tenang ya" ujar papa Han. "Gimana mau tenang? Mama takut Lea kenapa napa" jawab mama Han.
"Pa, ma, Seungwoo cari Lea ya" ucap Seungwoo dan pergi entah kemana, intinya ia berusaha mencari keberadaan Lea.
Sementara disisi lain...
"Eunghh, gue dimana?" Lea sadar dari pingsannya. "Akhirnya sadar juga" ucap seseorang, Lea memicingkan matanya, setelah itu ia terbelalak kaget.
"L-lo?" ucap Lea terbata. "Kenapa? Gak nyangka? Iya ini gue, gue anak dari orang yang udah bunuh ibu lo, dan sekarang gue yang bakal bunuh lo" ucapnya.
"Masalah lo apasih?! Gue salah apa?!" tanya Lea. "Salah lo? Lo dan ayah lo itu, udah bikin keluarga gue hancur!" ucapnya.
"Gak! Gue gak tau apa apa!" ucap Lea sambil menangis. "Gak usah nangis, gue gak akan luluh" ucapnya dingin.
"Lo kok berubah sih? Dulu lo baik banget sama gue" ucap Lea yang masih tak menyangka. "Orang bakalan berubah seiring berjalannya waktu, Lea" ucap orang itu.
"Lo masih terlalu polos untuk mengerti keadaan yang sekarang menimpa lo, lo itu cuma sampah!" ucap orang itu lagi. "Maksud lo? Setelah yang gue lewatin bertahun tahun ini! Gue kehilangan mamah gue! Lo tau?! Dan semua itu salah orang tua lo!" teriak Lea.
Plakk!
Satu tamparan mendarat dipipi Lea. "Jaga omongan lo, kalo lo gak mau mati sia sia disini" ucap orang itu dan pergi meninggalkan Lea sendiri.
Lea menangis sejadinya, ia tak tahu apa yang akan ia hadapi selanjutnya, ia tak sanggup. Sudah cukup ia kehilangan mamah nya, sudah cukup penderitaan yang ia dapat selama ini. Yang ia inginkan hanyalah kebahagiaan yang ia dapat dari orang yang ia sayang.
Seungwoo...
"Lo jahat, H-hwall"
Itu kata terakhir yang ia ucapkan, sebelum matanya tertutup kembali, karena rasa kantuk menyerangnya.
Tbc
Aduuhh maap gaje yaaa

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny's|Han Seungwoo
FanfictionTakdir itu masih bisa diubah, tergantung bagaimana kita menjalaninya. Han Seungwoo fanfiction√ Han Seungwoo x OC