15

2.6K 297 3
                                    

Author POV

"Byungchan?" Seungwoo kaget mendapati Byungchan ada dirumahnya. Sudah berjam jam lalu Lea pergi dari rumah ini. Dan kini Byungchan datang dan memgancam Seungwoo.

"Iya, ini gue, lo tau gak? Bisa gila gue pas Jisung ngasih tau gue kalo Lea pergi dari rumah ini" emosi Byungchan. "Sumpah chan, kata kata itu keluar gitu aja dari mulut gue. Gue gak ada niatan mau bikim dia sakit" elak Seungwoo.

"Bego! Lo dari dulukan emang bego woo, ninggalin Wendy cuman buat selingkuhan lo itu, Eunbi, dan sekarang adek gue yang kena. Udah gue bilang, Eunbi itu perempuan gak baik!" omel Byungchan, sementara Seungwoo udah pasrah. Untung aja Byungchan gak nonjok dia, dia udah bersyukur banget.

"Sekarang lo cari Lea! Kalo dia diculik lagi kek kemaren, awas lo" ancem Byungchan dan pergi dari sana. Seungwoo? Udah gak karuan nyari jaket, kunci mobil, sama hape.

"Arrgghhh, bisa gila gue, bego! Han Seungwoo bego!" makinya sendiri saat didalam mobil.

Ia menjalankan mobilnya entah kemana, yang penting mencari keberadaan Lea. Mencari lewat gps juga, Lea matiin hpnya, gak bisa dilacak.

"Kemana lagi gue harus nyari dia?" monolognya. Hingga pandangannya teralihkan pada seorang perempuan yang berjalan ditrotoar jalan raya yang sepi ini.

"Lea bukan sih?" monolog Seungwoo lagi. "Anjir ah, bener itu Lea" ucapnya dan menepikan mobil, kemudian ia turun dan mengejar gadis itu.

"LEA! TUNGGU!" teriaknya. Gadis itu menoleh, ia melebarkan matanya kemudian berlari dengan cepat. Tapi ia kalah cepat dengan Seungwoo. Kini tangannya sudah digenggam oleh Seungwoo.

"Apaan sih, lepas" ujar Lea dan menghempaskan tangan Seungwoo. "Kan udah gue bilang, jangan nyari gue! Lo beb-" ucapan Lea kepotong karena pergerakan Seungwoo.

Cup

"Gak akan Lea, lo milik gue" ucap Seungwoo kemudian menarik Lea kedalam dekapannya. Lea masih mencerna apa yang barusan terjadi, dan itu membuat kedua pipinya memerah.

"Kak Seungwoo nyium gue?! Mimpi bukan sih?!" -batin Lea.

"Bukan mimpi Lea" ucap Seungwoo yang masih memeluk Lea. "Ha? Kakak tau isi pikiran gue?" tanya Lea. "Pastilah, udah ketebak tau gak" jawab Seungwoo.

"Jangan marah ya?, kakak tadi gak niat ngomong gitu, tapi..... "

"Udah, jangan dibahas, tapi, omongan gue tadi beneran kak, jangan cari gue lagi, kakak bebas sekarang" potong Lea dan menarik kopernya lagi.

"Tapi, Lea! Tunggu" ucap Seungwoo, Lea berhenti Seungwoo ngejar Lea.

"Apa lagi?" tanya Lea. "Maafin kakak, gak bisa jadi suami yang baik, ini permintaan terakhir kakak sebelum kamu bener bener pergi, pake terus cincin nikah kita ya?" pinta Seungwoo dengan senyuman indahnya.

Lea balas senyum, dan mengangguk. "Iya kak, mungkin ini bisa jadi pertemuan terakhir kita" ucap Lea. Seungwoo menggeleng, "Gak, kita bisa ketemu lagi Lea, jangan ngomong gitu, kakak sadar, kakak udah sayang sama kamu" ucap Seungwoo.

"Iya kak, aku sayang kakak, tapi maaf kak" jawab Lea, dia senyum lagi. Mungkin itu senyuman termanis dan terakhir yang Lea tunjukin ke Seungwoo. Setelahnya Lea benar benar meninggalkan Seungwoo.

~~~~~~

Satu tahun kemudian...

Perempuan berambut pendek itu tengah disibukkan dengan berkas berkas kantor yang menumpuk dimejanya. Sesekali ia menghela nafas kasar, karena menemukan banyak kesalahan pada dokumen.

Jam sudah menunjukkan pukul 11.45 malam, tapi ia enggan meninggalkan ruangan kerjanya itu. Mungkin untuk yang kesekian kalinya ia akan lembur lagi.

"Huft, capek banget" ujarnya dan meregangkan otot ototnya sebentar. Dia, Alea Kim, CEO Kim's Company, melanjutkan perusahaan sang ayah yang ada di New York. Ayahnya meninggal dua bulan yang lalu. Dan itu yang menyebabkan dirinya harus pindah lagi dari New York kekota asalnya, Jakarta, Indonesia.

CEO muda ini sangat disegani, karena diumurnya yang sangat muda, ia berhasil menaikkan saham Kim's Company tiga kali lipat dari pada saat sang Ayah memimpin.

Dia membenarkan letak barang diatas meja, setelah itu ia mengambil jas dan tasnya. Ia turun ke basement, memasuki mobil dan mengendarainya menembus malam yang gelap.

Dia meresa sedang dibuntuti seseorang. Tapi entahlah, ia tak peduli jika itu gangster atau musuhnya. Ia sudah siap dengan senjata lengkap dimobilnya.

Mobil dibelakangnya tak berhenti memgikutinya, walaupun ia sudah mencoba memghindar. Sampai satu mobil lagi datang dari arah berlawanan menghalangi jalannya. Lea terpaksa turun dengan menenteng pistol disaku celana kantornya.

Orang dari mobil depannya keluar. Ia terbelalak kaget melihat siapa yang keluar dari sana.

"Wah wah, lihat ini, dia sudah bisa menjaga dirinya dengan baik" ucap orang itu, Han Jisung.







Tbc

Maap gaje🙏

Destiny's|Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang