"Lo pulangnya sama siapa Rik?"tanya Sasa sesampainya mereka di halte.
Sekarang sudah waktunya pulang sekolah. Arika dan Sasa tengah berada di halte sekolah menunggu jemputan mereka masing masing.
"Di jemput sa"jawab Arika"kalo lo?"
"Sama, gue di jemput juga hari ini"
"Tumben ga bawa kendaraan sendiri?"
"Males, hehe"ucap Sasa terkekeh
"Yaelah Sa"
"Hahaha"
"Sa mama lo tuh" Ucap Arika ketika melihat wanita paruh baya keluar dari mobilnya. Ia berdiri di sana dan tersenyum ketika melihat Arika.
"Eh iya, tau aja lo Rik mama gue"
"Iya dong masa gue lupa"
"Hahaha" Sasa tertawa renyah.
"Ada ada aja lo Sa"
"Yauda, gue duluan ya Rik" ucap Sasa sambil melambaikan tangannya"Bye bye"
"Iya Sa"
***
Di tempat lain.
"Dan, gue nebeng ya" ucap Syarif
"Motor lo mana?"
"Di rumah, bocor ban motor gue, tadi pas gue mau ke sekolah baru gue liat kalo ban nya bocor, jadi ga sempet bawa ke tempat tambal ban"
"Oh"
"Iya Dan, nebeng ya"
Danis menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Sebenarnya yang membuat Danis malas kalau Syarif nebeng adalah rumah Danis dan Syarif berbeda arah dan hal itu menyebabkan dia harus bolak balik.
Roda motornya berhenti di sebuah rumah besar berwarna coklat.
"Makasih sahabatku sudah di anterin"ucap syarif sambil terkekeh.
Danis geli mendengar ucapan tersebut.
"Ya, tambal tu ban motor lo"ucap Danis.
"Siap, tenang aja lo"
Danis hanya membalas perkataan tersebut dengan anggukan. Setelahnya ia pergi meninggalkan rumah Syarif.
Sebelum pulang, Danis sempat mampir ke minimarket untuk membeli barang titipan ibunya. Danis pikir ia tidak akan selesai dengan hal itu karena cukup lama ia butuh waktu untuk mendapatkannya. Tetapi akhirnya ia menemukan juga barang tersebut.
Danis melewati kembali sekolahnya. Sudah lumayan sepi, sepertinya semuanya sudah pulang hanya tinggal beberapa saja yang masih ada di halte
Dan ia melihat seseorang.
Arika?
Iya Arika. Kalau Danis tidak salah ingat benar itu namanya. Cewek yang bertabrakan dengan nya, juga cewek yang Danis ajak ke kantin, Danis juga heran kenapa ia bisa seberani itu mengajak cewek dan bertanya siapa namanya.
Cewek itu juga belum di pulang?
***
Ia menatap jam yang ada di pergelangan tangannya.Sudah hampir setengah jam Arika menunggu tetapi jemputannya tak kunjung datang.
Ia melihat ke sekelilingnya,untung saja masih ada beberapa orang yang bernasib sama sepertinya-belum di jemput juga.
Tetapi walau begitu ia tetap was was, langit mulai menggelap pertanda hujan akan turun, kalau ia berlama lama disini akan di pastikan ia akan terjebak hujan.
"Belum di jemput?"
Arika sontak kaget mendengar suara tersebut. Siapa yang berani beraninya mengagetkannya seperti ini. Ia melihat ke sumber suara dengan kesal.
Lah? cowok ini lagi?ngapain dia masih disini?kenapa belum pulang?pikir Arika.
"Kalo di tanya jawab"ucap Danis lagi.
"Belum"
"Mau pulang sama gue?"ajak Danis, sebenarnya ia juga ragu mengatakan kalimat ini.
Arika tidak salah dengar?cowok di depannya mengajaknya pulang?
Cukup lama ia terdiam.
"Ga"ucap Arika akhirnya buka suara. Ia benar benar merasa aneh, Arika tidak pernah berada di posisi seperti ini. Tidak ada cowok yang pernah mengajaknya pulang.
"Yakin?"
Arika tidak menjawab. Ia males meladeni cowok ini. Ia meraba tas nya dan mengambil handphone nya, ia memainkan benda tersebut.
"Yah di kacangin"Danis masih belum menyerah.
"Gue gak mau"jawab Arika tegas.
"Jadi lo mau pulang naik apa? udah gaada lagi kendaraan sekarang"ucap Danis
"Liat"Danis menunjuk ke arah langit" udah mendung, lo mau pulang jalan kaki sambil hujan-hujanan?"
Bener sih. Ucap batin Arika.
Tetapi tetap saja ia tidak berani pulang dengan orang yang tidak ia kenal.
"Gue gak mau, gausah maksa maksa"jawab Arika, ia tetap tidak mau pulang dengan orang di hadapan nya ini.
Ia bahkan tak mengenal orang ini sama sekali, mereka sama sekali tidak saling kenal, cuma sebatas pernah bertemu saja, itupun karena tidak sengaja tertabrak, ia bahkan tidak tahu siapa nama cowok ini, kenapa berani sekali cowok ini mengajaknya.
"Lo gausah takut, gue cuma mau anter lo pulang aja"ucap Danis"udah itu aja"
"Kenapa lo mau anterin gue?"
"Karena lo belum di jemput"
"Bentar lagi gue di jemput"
"Yauda, gue tungguin sampe lo di jemput"kata Danis"gue temenin disini"
Arika tidak pernah ada di posisi seperti ini, tidak pernah ada cowok yang mengajaknya pulang bareng seperti ini. Apa yang harus ia lakukan?
Arika diam untuk beberapa saat, juga Danis yang tidak mengatakan sepatah kata pun.
"gue pulang sama lo"itu Arika yang mengucapkan.
-Rain-
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Teen FictionCerita tentang dua orang yang sama sama tidak mengerti apa itu cinta. Arika sama sekali tidak mengenal cinta kepada lawan jenis dalam hidupnya, sampai ia bertemu dengan seseorang yang bisa menghadirkan itu ke dalam hidupnya. Danis alfarabi, cowok d...