Berisik.
Satu kata yang menggambarkan bagaimana keadaan kelasnya sekarang.Jam kosong membuat keadaan di kelas Arika yang tidak karuan bertambah tidak karuan.
Contohnya di ujung kelas,ada Tama yang sedang bernyanyi tidak jelas,di dampingi Irham yang memainkan gitarnya.
"Suara lo jelek parah Tam mendingan gausah nyanyi deh"ucap Sasa kepada cowok itu,membuat seisi kelas ikut tertawa.Memang benar suara Tama gaada enak enaknya sedikitpun.
Ada juga sekumpulan teman laki laki lain yang sudak buat lapak di pojokan,mereka mabar PUBG.
Kalau saja mereka mabar mobile lagends pasti Arika akan ikutan.
Yang lain,ada teman teman perempuan Arika yang sedang bercerita entah tentang apa,setelah itu mereka tertawa bersama sama entah menertawakan apa.
Satu lagi,beberapa teman perempuan lain yang berkumpul di mejanya si rifah,biasanya mereka menonton drama korea di laptopnya rifah.Arika melihat sesekali mereka berteriak histeris,mungkin sangking bapernya dengan adegan di drama tersebut.
Arika sama sekali tidak terganggu dengan keributan tersebut,tetapi ia juga tidak ingin bergabung dengan mereka,ia hanya diam di tempatnya sambil melamun tidak jelas.
Sampai
Gadis itu membuka tasnya dan mencari cari sesuatu.
Dan dapat.
Ia mengambil sebuah novel bersampul pink dari dalam tas tersebut.Itu adalah novel pemberian Arina,ia juga tidak tahu atas dasar apa kakaknya itu memberikan novel untuknya,tetapi Arika bisa memakluminya,ia tahu kakaknya memang tidak jelas dan Arika sangat mengetahui itu semua.Setelah itu ia menutup kembali tasnya dan mengubah posisi duduknya,sedetik kemudian Arika mulai membaca novelnya.
"Ya ampun Rik gue belum ngerjain pr matematika"pekik seseorang tepat di telinga Arika.
Arika yang tengah membaca novel terkejut bukan main mendengar pekikan orang tersebut.
"Ya ampun Sa kalo ngomong jangan di telinga orang kenapa"ucap Arika geram.
Setelah mengucapkan itu Arika kembali membaca novelnya.Belum sempat ia melanjutkan bacaannya suara Sasa kembali terdengar.
"Lagian ya Rik,Pak Bambang ga kira kira deh,udah kemarin masuk hari ini masa harus masuk lagi,di pikir suka apa gue sama pelajarannya"ucap Sasa seraya mengeluarkan bukunya dari dalam tas.
Arika menghela nafas malas.Heran dengan Sasa.Dia pikir dia saja yang tidak suka pelajaran matematika.Arika kan juga tidak suka,tetapi dia biasa biasa saja.
Arika melihat ke arah Sasa dan menatapnya tajam."Lo pikir lo aja yang gak suka?"ucap Arika"Emang kapan sih Pak Bambang masuk?"
"Nanti abis istirahat"
Oiya,Arika lupa.
"Yauda sih kan nanti,gausah panik gitu"
"Lo emang udah ngerjain Rik?"
Arika hanya diam.Ia kembali membaca novelnya.
Kalo kata tetangga gue diemnya cewe itu berarti iya.Oke,berarti Arika udah ngerjain.Batin Sasa
Sasa menadahkan tangannya."Yaudah gue nyontek pr lo aja Rik"
"Mana Rik bukunya?"
"Rik"
"Arika"
"Oi
"Mana buku lo?"
"Hei!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Teen FictionCerita tentang dua orang yang sama sama tidak mengerti apa itu cinta. Arika sama sekali tidak mengenal cinta kepada lawan jenis dalam hidupnya, sampai ia bertemu dengan seseorang yang bisa menghadirkan itu ke dalam hidupnya. Danis alfarabi, cowok d...