Kenalin nama gue ALAN JOHN WINATA. Gue punya cerita, ya kalo lo semua gak mau baca ya terserah gue gak maksa. Nama gue diambil dari nama bokap gue etsss... Mungkin dia gak pantes dibilang bokap. Dia terlihat seperti monster yang menakutkan, bahkan sangat menakutkan.
----------------------------------------------------------
Author pov"Tuan muda... Bangun tuan sudah pukul 06:30." Ucap salah satu pelayan Alan sambil mengetuk pintu kamar Alan.
"Ck. Masih pagi gini udah diganggu." Ucap Alan sambil berjalan ke arah pintu kamarnya, dan mengatakan bahwa dia sudah bangun. "Aku sudah bangun, Gilang." Ucapnya lalu kembali masuk dan menutup pintu.
Gilang pratama, pelayan alan atau bisa disebut juga sebagai tangan kanan alan. Atau mungkin seorang ayah bagi alan.
Gilang hanya menarik nafas dan membuang nya perlahan, lalu pergi meninggalkan kamar alan.
"Hm.. Baru juga jam segini." Ucap Alan santai dan berjalan menuju kamar mandi untuk mandi. Selesai sudah ia mandi dan memakai pakaiannya lalu dia bergegas menuju kampusnya.
"Abang." Panggil seorang perempuan cantik nan imut yang tak lain adalah adiknya alan.
Zhishu winata, anak manis ini adalah adiknya alan. Wajah Alan lebih condong ke inggris dan wajah Zhi lebih condong ke china. Karena, kedua orang tua mereka blasteran, ayahnya inggris dan ibunya china.
"Hm?." Jawab Alan berdehem sambil membalikan badan dan melihat adiknya yang memakai seragam SMP, masih remaja memang.
"Tunggu aku." Kata Zhi sambil memasang tali sepatunya. Dan Alan hanya memandang adiknya. Lalu bergegas menuju mobilnya yang terparkir di rumah mewah bak istana ini.
Zhi mengejar alan dan langsung masuk ke mobil. Alan menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, entah apa yang merasuki mereka berdua terlihat santai padahal mereka sudah telat datang ke sekolah dan kampusnya.
Alan yang sedang fokus menyetir, kini memandang adiknya yang duduk santai sambil mendengarkan lagu di telinganya. Untung saja ini lampu merah jadi Alan bisa memperhatikannya.
"Dek." Panggil Alan dan Zhi yang merasa dipanggil langsung melihat ke arah Alan. "Hm?." Jawab Zhi. "Nanti malam mau beraksi lagi gak?." tanya alan dengan senyum mengembang. "Emm... Kayaknya boleh aku juga sudah lama tidak melatih kemampuanku ini." Jawab Zhi. Dan dibalas dengan anggukan oleh Alan.
Saat Alan turun dari mobilnya yang terletak di parkiran kampus dia langsung bergegas menuju kantin, bukanya ke kelas alan malah memilih untuk ke kantin. Dengan tangan dimasukan ke kantong celana Alan berjalan santai menuju kantin.
"Milktea satu." Ucap Alan dan menunggu pesananya setelah mendapat pesannya alan pergi kebelakang kampus, yap taman. Dibelakang kampus alan memang ada taman dan taman itu menjadi tempat favorit bagi nya.
Alan menyedot minuman miliknya sambil menikmati setiap hembusan angin yang lewat. "Dimana aku harus mencari korban?." Tanya nya dalam hati.
Alan lov
Aku pergi meninggalkan kampus dengan bersenandung dan memikirkan senandung seperti apa yang akan ku dengar malam ini?.
Aku pergi ketempat adikku, Zhi. Aku menjemputnya karna aku ingin bicara dengan nya tentang malam ini.
"Abang." Aku menoleh ketika aku mendengar seseorang memanggilku, siapa lagi kalau bukan Zhi?.
"Hm." Jawabku. "Kita mau kemana dulu?." Tanya zhi padaku ketika berada di dalam mobil. "Tempat biasa, kita siapkan semuanya." Jelasku dan dia hanya mengangguk mengerti dan menikmati alunan musik yang terdengar di telinga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Psikopat [END]
Bí ẩn / Giật gânSaat listrik menyala Alan langsung siap sedia. "Nah akhirnya nyala." Ucap reno dan berbalik badan. Lalu... Baca sendiri. [Ending]