Chapter eight

126 18 6
                                    

Cilukkkk???? Baaaaaa!!!! Ada yang kangen sama gue? Psikopat tampan haha, atau adek gue? Gue kambek coyy.

***

Waktu pukul 23:40

Alan dan zhi pulang setelah membunuh 3 orang sekaligus pada malam itu karena lelah mereka tidak sempat mengganti pakaiannya, dengan sang rembulan yang menemani mereka, mereka membereskan mayat mayat orang tak berguna itu.

Saat dimobil arah pulang Alan dan zhi melihat ada nya razia di depan jalan.

Tanpa panik Alan dan zhi memecahkan kaca jendela mobil mereka dan menggoreskan di badan mereka.

Untung saja mereka memecahkan kacanya jauh dari tempat razia sehingga polisi tidak mendengar suara bisingnya.

Alan melajukan mobilnya ke tempat razia, saat seorang polisi melihat keadaan zhi dan Alan polisi itu langsung menghampiri mereka berdua.

"Dek kalian kenapa?" Tanya polisi dengan cemas.

"Tadi saya dan adik saya mau dibegal pak, untung saja kami berhasil meloloskan diri." Jawab Alan.

"Saya antar kalian kerumah sakit." Ucap polisi itu dan memanggil salah satu temannya dan memindahkan Alan juga zhi ke mobil mereka lalu membawanya ke rumah sakit terdekat.

***

"Akhirnya sampe rumah juga, coba aja kalo gak ada razia sama polisi sialan itu kan kita udah bisa rebahan dari tadi terus juga gak usah muka dilukis lukis begini." -zhi

Author: lah anjir kaum rebahan awokawokaeokawok

Zhi : bacot lo Thor.

Author: ya maap:)

"Udah lah dek gak usah dipusingin, ayo bersihin dulu badan kamu nanti turun abang masakin makan malem." Ucap Alan lembut.

"Okayyyyy." Jawab zhi bersemangat.

Selesai membersihkan diri masing-masing Alan memasak didapur sedangkan zhi menunggu diruang tengah sembari memakan cemilan dan menonton TV.

"Nih udah jadi, nasi goreng spesial buat adeknya abang." Kata Alan sambil berjalan menuju ruang tengah tak lupa membawa 2 porsi nasi goreng dan 2 gelas susu putih.

"Ko nasi goreng? Emangnya sarapan?"

"Iya kan sekarang jam 1 pagi hehe.. " Ucap Alan sambil menyengir.

"Bahan nya abis ya? " Tanya zhi.

"Iya.. Hehe besok abang beli deh." Jawab Alan.

"Aku ikut."

"Gak usah nanti malah kamu bunuh lagi kasirnya."

"Yee enggak lah, aku mau jajan juga."

"Yaudah terserah."

"Okayyy."

"Nih makan, susunya abisin terus tidur udah malem."

"Yailah udah kayak anak kecil aja."

"Emang kamu anak kecil, umur aja belum sampe 17 tahun."

"Iyaiyaiyaiya."

Zhi memakan masakan Alan dan Alan memakan masakannya sendiri, bagaimana rasanya? Sangat enak sepeti membunuh orang.

Selesai makan dan minum susu Zhi mengikuti perintah alan, tidur. Zhi naik ke lantai atas dan mencuci kedua tangan kaki, telinga, mata lobang hidung dan yang lainnya.

Lalu tidur diatas kasur, tapi saat Zhi bangun ternyata kasurnya ada dibawah Zhi.

Hari sudah pagi, mentari bersinar menerangi bumi memberikan kehangatan yang menjadi sebuah kebahagiaan.

Abang Psikopat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang