Flashback off
Genus melangkahkan kakinya meninggalkan hutan, dan meninggalkan kenangan yang tersisa.
Genus kembali ke rumah sakit. Dalam perjalanan Genus berhenti di minimarket dan membeli beberapa roti.
Saat sampai di rumah sakit Genus langsung berjalan ke ruang rawat Zhi.
Genus menaruh sekantung plastik yang berisi roti, dan mengambil satu untuk dimakan.
Zhi sudah tertidur dan Alan sedang membaca buku.
"Mau gak?" Tawar Genus sambil memberikan roti.
"Gak." Jawab Alan.
Genus mengambil salah satu roti rasa coklat lalu membuka nya dan menyuapi paksa Alan hingga mau tidak mau Alan mengunyah nya.
"Nah gitu dong jadi anak baik." Ucap Genus sedangkan Alan hanya mengerucut sambil mengunyah roti.
Genus memakan habis rotinya begitu juga dengan Alan.
"Lo kenapa mau bantuin gue?" Tanya Alan.
"Dan lo kenapa bisa tega ngebunuh bokap lo sendiri?" Tanya Genus.
"Jawab gue dulu."
"Kalo gue gak mau?"
"Terserah."
"Ya elah gitu doang baper sih? Masa psikopat baperan?" Ledek Genus.
Alan hanya diam tidak bergeming.
"Oke oke gue jawab." Ucap Genus sambil menghela nafas.
"Dulu keluarga gue dibantai habis habisan waktu gue masih kecil, gue gak tau yang nyuruh siapa karena bokap gue gak pernah ngasih tau ke gue. Yang gue inget salah satu orang yang ngebunuh kakak gue, itu Rai." Ucap Genus.
"Keluarga gue bener bener gak ada yang selamat, jangan kan selamat untuk meluk mereka terakhir kalinya aja gue gak bisa."
"Kepala mereka hancur, tubuh mereka dimutilasi. Gue terpuruk, untung waktu itu gue ketemu sama keluarga nya Galang. Mereka yang ngerawat gue sampe sekarang, bahkan Galang ngebantu gue buat cari siapa itu Rai." Lanjut Genus.
"Dan.. Lo udah tau jawabannya." Ucap Genus.
"Jadi keluarga lo dibunuh sama Jhon juga?" Tanya Alan.
"I don't know, yang gue tau cuma Rai. Dan waktu itu kebetulan Jhon Winata minta gue buat ngebunuh lo sama adek lo, awalnya gue iya aja karena dia bayar gue mahal."
"Tapi pas gue tau Rai itu anak buah Jhon Winata gue langsung ngabarin Zhi."
"Tau dari mana nomor adek gue?" Tanya Alan.
"Dia yang ngasih." Jawab Genus.
"Oh iya coba dong gantian lo yang cerita." Ucap Genus.
"Nyokap gue dibunuh sama dia, demi perempuan hina." Ucap Alan.
Genus hanya ber oh ria dan mengangguk kecil.
"Eh lo pulang aja dulu biar gue yang jaga Zhi." Tawar Genus yang melihat Alan lelah.
"Gak." Tolak Alan.
"Ya ilahhh emang napa sih ?" Tanya Genus.
"Setiap Zhi bangun tidur pasti selalu ada gue." Jawab Alan.
"Hmm so sweet amat abang psikopat." Ucap Genus sambil tersenyum kecil.
Alan hanya mengerutkan dahinya heran.
***
Setelah dua hari dirawat Zhi kini sudah diizinkan pulang. Dengan senang hati Zhi kembali ke Indonesia.
Tak hanya Zhi dan Alan namun David, Leon, Genus dan Galang juga kembali ke Indonesia.
Mereka semua merayakan kemenangan atas mati nya Jhon Winata dan kesembuhan Zhi.
Semua dilaksanakan di rumah Alan.
"Welcome di rumah kuuuuuuuuu.... " Teriak Zhi saat membuka pintu rumah.
"Girang banget sihhh." Ucap Leon sambil mencubit pipi Zhi.
"Ohh iyaaa! Aku kan masih punya peliharaan! Aku lupaaaa.." Ucap Zhi dan mengecek peliharaan miliknya.
Yang lain pun mengikuti Zhi, menuju ke sebuah ruangan. Saat Zhi membuka ruangan itu...
Bau busuk menusuk hidung. David, Leon dan Galang dengan cepat menutup hidungnya untuk mencegah bau itu. Namun Alan, Zhi dan Genus tetap stay cool karena terbiasa.
Terdapat satu perempuan yang sudah menjadi bangkai yang dikelilingi oleh belatung.
"Tuhh kan udah matii, gak bisa main dehh." Ucap Zhi sambil merumuskan bibirnya.
"Cari yang lain aja dek." Ucap Alan sambil mengelus kepala Zhi lembut.
"Hmmm."
"Nanti abang cariin dehh."
"Bener ya?" Tanya Zhi memastikan.
"Iyaa." Jawab Alan sambil tersenyum manis.
"Okee." Ucap Zhi yang seketika senang.
"Manis juga senyum nya. Eh? Apaansih!" Batin Genus saat melihat Alan tersenyum.
"Bisa gak dibersihin dulu itu mayat? Bau banget gilaa." Ucap David yang sudah tidak tahan dengan bau busuk itu.
"Iya iya." Ucap Zhi.
Mereka membantu Zhi untuk membersihkan mayat itu, setelah selesai mereka memutuskan untuk makan makan.
"Akhirnya!!!!" Teriak Leon.
"Akhirnya apaan?" Tanya Galang.
"Lan." Panggil Leon.
"Gue dikacangin bangsat." Ucap Galang.
"Apa?" Tanya Alan.
"Jhon kan udah mati, berarti sekarang lo gak jadi psikopat lagi kan?" Tanya Leon dengan wajah serius.
"Tergantung." Jawab Alan dan pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan membantu Zhi dan Genus.
"Wtf sia sia dong anjing gue bantuin dia?" Tanya Leon pada dirinya sendiri.
"Maksudnya?" Tanya David.
"Gue kira kalo bokap nya udah mati dia bakal berenti jadi psikopat." Jawab Leon.
"Hahahahaha Leon Leon otak lo cetek banget sihh." Ledek Galang sambil tertawa.
"Hahh?!" Tanya Leon.
"Namanya juga psikopat , buat tobat butuh waktu dan proses lama. Mungkin iya emang musuhnya udah gak ada tapi bekas luka? Bekas luka kan terkenang dihati. Lo pasti akan inget itu selamanya, walaupun lo udah berusaha buat lupain." Jawab Galang dengan penjelasan.
Note :
Terimakasih sudah membaca, saran kalian aku nantikan.
@njw_blqs
@mawp.qissSelamat membaca kelanjutan nya ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Psikopat [END]
Misterio / SuspensoSaat listrik menyala Alan langsung siap sedia. "Nah akhirnya nyala." Ucap reno dan berbalik badan. Lalu... Baca sendiri. [Ending]