Gesekan ban beradu aspal memekak, menyulut decitan panjang yang mengacau riuh jalanan kota. Sebuah Van hitam berhenti mendadak, hadang dua pejalan kaki yang tersentak kaget.
Pintu mobil terbuka kasar dan pria-pria kekar bertudung keluar lalu menarik salah satu pejalan kaki."Lepas! Kak Joon!"
Sekuat tenaga pemuda itu berontak, namun bau menyengat membekap inderanya, luruh lantahkan tubuh bagai tak bertulang.
"Lepaskan adikku!" Teriak yang lebih tua coba terobos masuk ke dalam mobil namun pukulan kuat menghantam tengkuknya.
•••
"Seperti yang kami laporkan sebelumnya, aktor sekaligus penyanyi V diculik di jalanan Insadong. Menurut saksi mata, ada tiga orang pelaku penculikan dan salah satunya memukul pria yang diketahui sebagai kakak V hingga tak sadarkan diri. Sampai saat ini, baik pihak kepolisian maupun tim dokter belum memberi keterangan apa pun.
Brysa melaporkan dari Samsung Medical Hospital."•••
Seratus lima menit lalu polisi dan paramedis tiba di lokasi tak lama setelah penculikan terjadi. Police line dipasang dan beberapa pria berseragam mencatat keterangan saksi mata. Puluhan awak media penuhi tempat kejadian meliput kasus yang hebohkan Korea.
Paramedis berikan pertolongan pada Namjoon yang pingsan dengan seorang pria yang tak henti memanggil namanya mencoba untuk menarik kesadarannya.
Tak lama, suara sirine membahana lalu perlahan menghilang tertelan jarak-membawa sosok Namjoon di dalamnya.
Tinggalah pria berbahu lebar yang menghela kasar napasnya, sambut seorang polisi muda yang berlari menghampirinya.
"Mobil penculik sudah ditemukan, Pak."
Rona ketegangan sedikit memudar dan pria tampan itu memberi perintah.
"Suruh Yoongi ke TKP! "
.
.
."Semua penculik memakai hoodie yang menutupi wajah. Aku tak bisa mengenali mereka. Adikku, dia—" Namjoon memijat pangkal hidungnya. Rasa pusing tiba-tiba saja menyerang rongga kepala.
Salahkan sikap keras kepala pria yang baru saja tersadar dari pingsannya namun memaksa diri mencari keberadaan sang adik dan mengabaikan pesan dokter yang merawat untuk beristirahat.
Sudah hampir dua jam berlalu namun tak ada titik terang keberadaan Taehyung yang Ienyap bagai ditelan bumi.
"Kita akan menemukannya." Pria bernama Jin menepuk lembut pundak Namjoon menguatkan.
"Tim kita menemukan van itu di daerah Nanhyeong tapi ternyata mobil itu dilaporkan hilang seminggu lalu oleh pemiliknya." Kali ini pria berkulit putih pucat yang berbicara.
"Adikku?" tanya Namjoon penuh pengharapan.
Jin dan Yoongi beri gelengan.
"Apa tidak ada saksi disekitar mobil terparkir? CCTV?" tanya Namjoon cepat.
"Tidak." Yoongi menjawab. "Tak ada saksi atau pun jejak tertinggal, semua bersih. Penculikan ini terencana dengan matang dan dilakukan ahlinya."
"Aargh! Siapa pelakunya?" histeris Namjoon.
"Tenanglah," Yoongi berujar.
"Adikku hilang dan kau menyuruhku tenang? Apa kau akan melakukannya jika adikmu yang diculik, hah? Beritahu di mana adikku sekarang, baru aku tenang!"
"Kak ..." sapaan lembut mengalihkan atensi tiga pria yang bersitegang dan fokus memberi perhatian pada remaja yang masih mengenakan seragam sekolahnya.
"Aku bisa bantu menemukan Kak Taehyung."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ALBARKA
FanfictionMembaca masa lalu Meraba masa depan Sang Albarka mengurai benang takdir yang tersimpul lalu terluka dan Hira memulihkan. BTS OT7 Brothership Story