Vision 11

1.8K 264 51
                                    

Klan Kim bukanlah keluarga biasa. Selama tujuh turunan, seorang anak lelaki dalam tiap generasinya terbekati memiliki kemampuan ESP— Extrasensory Perception. Dengan kemampuan ini, sang terpilih bisa melihat sesuatu yang terjadi di masa depan [Precognition] dan masa lalu [Retrocognition] hanya dengan sentuhan.
Dan dalam perjalanan mengubah kelam menjadi terang, Albarka akan menemukan Hira yang menjadi penyembuh di kala laranya.

Albarka generasi keenam, Kim Jo Won menjadi satu-satunya yang memiliki Hira seorang wanita dan menjadikannya istri.

Tradisi yang 'terlanggar' ini tak hanya sekali terjadi
Tahta Albarka yang tak pernah diturunkan oleh ikatan darah kembali menoreh sejarah baru di generasi keenam.
Kim Jungkook, bungsu Jo Won secara tak terduga menjadi penerus ayahnya. Sesuatu yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Tak ada yang bisa meramal siapa gerangan Albarka selanjutnya, pun sang terpilih yang memiliki vision melihat masa depan. Tabir ini seakan tertutup benteng kasat mata yang tak tertembus, hingga anak lelaki berusia tiga belas tahun unjuk eksistensinya. Lalu suratan takdir yang tertulis ghaib di langit dan bumi pun bergerak, melengserkan tahta Albarka sebelumnya dengan kematian.



"Ayah ..."

"Hmm."

"Bukankah ayah bisa melihat yang akan terjadi? Kenapa waktu itu ayah tidak menyelamatkan diri?"

Jo Won menatap lekat binar bambi Jungkook yang tiduran berbantal pahanya, lalu melayangkan cubitan gemas di hidung bangir si bungsu.

"Karna takdir telah menorehkan tinta kematian untuk ayah hari itu, Nak. Galaksi tak memungkinkan ada dua matahari, begitu pun Albarka."

...

"Koo, apa tak kasihan pada ibu dan kakak? Mereka berdua pasti sedang sedih sekarang," tanya Jo Won yang dijawab putranya dengan gelengan ragu.

"Ibu kan masih ada kak Yoongi yang temani, sedang ayah sendiri. Biar adil, Koo temani ayah saja."

"Jangan pikirkan yang sudah meninggal, Nak. Kasihanilah mereka yang masih hidup dan mencintaimu."¹

Jungkook hela napas. Entah kenapa begitu berat meninggalkan tempat yang begitu damai ini. Namun mengingat ibu dan kakak yang menantinya kembali, ada sedikit keraguan yang mulai memudarkan tekadnya untuk bertahan.

"Ayah, apa semua ini nyata ataukah hanya ilusiku?"²

"Tentu saja semua ini hanya delusimu, tapi bukan berarti tidak nyata, kan?"³ jawab Jo Won berbisik.

"Koo ..."

Panggilan itu menggema memenuhi setiap sudut ruang. Jo Won mengangkat jagoan kecilnya untuk duduk.

"Albarka, pulanglah ..."

Suara itu kembali menggaung. Ayah tampan ini menangkup bilah pipi Jungkook dengan lembut.

"Kembalilah, Nak. Sesuatu yang besar akan terjadi. Bertahanlah! Keberadaan umat manusia di bumi ini bergantung padamu. Ingatlah, ayah tak pernah meninggalkanmu." Jo Won memeluk putranya erat, membisikkan banyak frasa betapa ia sangat menyayangi Jungkook dan sesuatu yang sangat penting hingga perlahan tubuh itu memudar dan menghilang meninggalkan kilau keemasan.

•••

"Koo ..."

Samar, suara yang beberapa kali memanggil namanya menuntun kembali ke dunia nyata.
Wajah buram perlahan menjelas dan sebuah senyum indah menyapa lembut.

THE ALBARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang