"Aceso saka kan ketaksaan
Kegelapan kuasai bumi, kelam selimuti jiwa-jiwa dalam kejatuhan.
Osiris dan kebangkitan
Zagam mengikat yang terberai"•
•
•Kacau, semua tak terkendali.
Jin tak lepas menatap monitor yang tunjukkan garis horisontal vertikal dengan titik merah terpusat. Tim kepolisian tengah bersiap diri menuju lokasi yang Agate sinyalkan. Benda berbahan titanium berbentuk cincin dengan batu hitam sebagai hiasannya adalah GPS tracker yang didesain sedemikian rupa oleh Yoongi agar tak terlacak sensor penyadap, dan yang pasti dijamin keakuratannya.
Beberapa menit lalu satu sinyal yang terhubung pada sistem kepolisian dan juga gadget beberapa orang kepercayaan Yoongi nyalakan alarm bahaya, dan itu pertanda tidak baik.
Jin sangat yakin, Yoongi tak akan aktifkan SOS pada Agate bila tidak dalam situasi genting. Pria ini sekali lagi men-dial nomer Yoongi namun hanya operator yang menjawab. Gawainya mati.
Jin pun menelepon ibu dari Yoongi, Hana, namun jawaban wanita itu semakin menguatkan praduganya bahwa keadaan sang rekan kerja tidak baik saja.
Sepertinya "Aceso" telah putuskan untuk segera beraksi.
Jin semakin kalut, dalam diam merapal banyak doa agar ramalan itu tidak pernah terjadi. Dunia dalam bahaya, kelam akan selimuti kehidupan dalam gelapnya.
Pasukan telah siap, terdiri dari satu peleton handal yang telah teruji mampu hadapi situasi berat.
Iringan kendaraan melesat cepat berpacu dengan waktu. Jin terpaksa abaikan beberapa panggilan dari ibu sahabatnya tersebut, kecuali satu;
"Ya, Joon. Ada apa?"
Jemari panjang itu saling genggam dan mengepal kuat.
"Shit!"
Abai akan tatapan yang lain, pria ini usap wajahnya kasar—amarah dan ketakutan menjadi satu. Jin ambil napas dalam mencoba tenangkan debar tak beraturan dari pusat semesta tubuhnya dan berharap semua akan baik saja.
Ini tak akan seburuk yang ia bayangkan. Semoga ...
Tak butuh waktu lama mereka tiba di sebuah bangunan terpencil dengan disambut deram kereta api yang melintas hanya beberapa meter dari rumah kayu yang nampak tak berpenghuni.
Jin memberi kode pada pasukannya untuk menyebar, ia langkahkan tapaknya perlahan menuju pintu yang tak terkunci. Dengan acungan jari yang berganti dari satu ke tiga, Jin beri komando untuk masuk dengan dobrakan pintu yang nyaring, namun terhenyak melihat sosok tergelatak tak bergerak di lantai.
"Paramedis!"
•
•
•(Bapak polisi, tolong selamatkan Yoongi, eh Taehyung, eh Koo atau sapa ya...)
Pendek dulu ya, sebagai pembuka story ini yang sudah lama berdebu. Tadi Bry sampai batuk-batuk loh bersihinnya :")
Makasih sudah mampir, Bry tunggu tanggapan kakak adek semua.
Borahae 💜••20062020••
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ALBARKA
FanfictionMembaca masa lalu Meraba masa depan Sang Albarka mengurai benang takdir yang tersimpul lalu terluka dan Hira memulihkan. BTS OT7 Brothership Story