#4

129 6 0
                                    

Ya seperti itulah, ada yang sudah berusaha menguatkan do'anya dengan harapan bisa di bersamakan dengan orang yang di sayanginya, namun kenyataan Tuhan justru semakin menjauhkan.

Yang awalnya kita sangka milik, ternyata hanya titipan. Yang awalnya kita sangka pencarian terakhir, ternyata itu sebuah awal. Kesalahannya aku terlalu berharap berlebihan.

Aku merasakannya, ternyata benar, Perasaan rumit itu kita sendiri yang buat.
Karena kita banyak berharap.banyak merencakan,banyak keinginan. Terlalu beranggapan bisa mengendalikan segala sesuatunya.
.
Padahal yang sebenarnya, dekat belum tentu di bersamakan, sejalan belum tentu satu tujuan. Dan satu tujuan pun belum tentu satu restu. Begitupun juga satu restu belum tentu satu hati.

Seperti aku dan Niar. Kita saling menyayangi, begitu juga saling ingin melengkapi. Namun ternyata keadaan memaksa kita untuk saling berjalan jauh memunggungi. Kita berencana saling melengkapi, namun takdir berkata kita harus berhenti.

kembali lagi pada harapan dan pintaku d jelang pejam.
Seperti apa yang ada dalam do'a-do'a baikku;
"Aku menginginkan yang baik, jika aku kehilangan yang menurutku baik, aku akan di datangkan yang lebih baik menurutNya"

Tentang segala yang terlepas dari bagian rencanya, tentang Niar beserta kepergiannya. Juga tentang pernikahannya. Aku tahu, aku tidak sedang di sakiti, Tapi Allah sedang menjawab Do'aku.

Ya aku Berbaik sangka saja. Aku belajar memahami bagaimana cara Allah menyayangiku.

Aku belajar memahami seperti apa cara kerja tadir.

Di datangi lalu pergi, di dekati lalu di jauhi, di sayangi lalu di tinggalkan.
Itu sudah biasa. Karena dalam hidup, seseorang akan datang dan pergi sesuai perannya masing-masing.
Bukankah hidup adalah sebuah perjalanan? ada yang menjadikan tempat singgah, teman berjalan,tempat teduh menunggu hujan redah, hingga sampai pada tujuan masing-masing.

Aku percaya kalau tiap kita pasti pernah menjadikan atau di jadikan persinggahan dalam perjalanan hidup seseorang. Namun apapun jenis perjalanannya, semoga kita bisa selalu menikmatinya.

merelakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang