R E A N O - 3

397 10 0
                                    

Mama😌

Assalamualaikum nak, mama mau meminta sesuatu hal darimu. Setelah pulang sekolah datanglah ke cafe***

Reano telah membaca pesan dari mamanya tersebut dengan keadaan yang sangat terpaksa. Tumben sekali mamanya dapat berbicara dengan bahasa yang sangat lembut tak seperti masa lampaunya yang bisa dibilang sangat kasar dan menusuk hati serta jiwa.

Reano bingung apakah ia harus menuruti permintaan mamanya itu yang sangat jarang bahkan sekian tahun tidak bertemu, tetapi disisi lain ia masih merasa kecewa kepada perilaku mamanya dimasa lampau. Ia teringat akan pukulan demi pukulan serta bentakan tajam yang diberikan mamanya padanya.

Ia butuh seseorang untuk dapat menyelesaikan masalahnya saat ini. Tak menunggu lama lagi Reano segera turun dari rooftop dan menuju ke kelasnya. Dan yaa.. hal itu bertepatan sekali dengan bel tanda istirahat berbunyi nyaring. Banyak siswa-siswi berhamburan keluar kelas untuk memenuhi hasrat perutnya itu.

***

"Gue bingung, gue harus ngikutin kata nyokap gue atau kagak" keluh Reano ketika telah sampai dikelas dan telah menceritakan semua masalahnya kepada para sahabatnya itu.

"Kalo menurut babang Nico yang ganteng ini, babang Reano dateng aja deh, ga ada salahnya juga kan bang" tutur Nicolas masih sempat-sempatnya bercanda disaat yang seperti ini.

"Hemm.. Iya juga tuh, babang Nico tumben bijak. Kesambet apaan bang" sambung Reynand tak mau kalah.

"Oke, gue dateng! " Jawab Reano setelah berpikir panjang dan telah memantapkan keputusannya.

Terdengarlah suara hembusan nafas lega dari para sahabatnya itu. Sungguh wajah para sahabatnya itu terlihat senang karena Reano akan bertemu dengan orang tuanya yang sudah bertahun tahun tak bertemu. Melepas rindu setelah bertahun tahun tak bertemu dengan mama kandungnya sendiri.

"Kita kagak nongkrong di kantin nih? " ucap Reihan memecah keheningan diantara para sahabatnya itu.

"Lah tumben lo ngomongin soal makanan, biasanya lo paling males bahas tentang makanan, sesuai tuh ama tubuh lo yang krempeng" ledek Nico

"Bacot anjir! Gue lagi laper nih, kagak sarapan" balas Raihan tak mau kalah.

"Ni dua anak malah berantem mulu, kapan nih ke kantin? " tegur Reynand pada para sahabatnya yang gesrek itu

Disamping itu Reano hanya bisa diam dan memasang raut muka yang datar serta dingin. Memang itu sifatnya, jangan dilupakan sifatnya yang playboy ya..

Langkah kaki para mostwanted SMA Galaksi Bintang menyita hampir seluruh pandangan mata para cewek-cewek yang sedang berlalu lalang, bahkan berdiam diri di koridor sekolah. Para mostwanted SMA Galaksi Bintang tersebut tak menghiraukan sama sekali tatapan-tatapan genit dan sorakan histeris yang dilontarkan oleh cewek-cewek tersebut. Hal ini sudah menjadi kebiasaan mereka sejak lama dan tak bisa hilang bahkan berubah.

"Berisik banget njir! "

"Udalah, diem bae, ntar mereka juga diem sendiri"

"Menurut gue mereka ga bakal bisa diem deh. Nyerocos terus kayak rel kereta, kagak ada putus-putusnya."

"Bacot! "

"Ngapain lo marah ke gue anjir!?"

"Berisik! " tegas Reano yang mendengar para sahabat-sahabatnya itu berdebat tentang masalah yang tidak penting sama sekali.

"Marah-marah mulu" balas Nico disambut dengan cengiran khasnya.

***

"Mau makan apa kalian?" tanya Nico yang hendak memesan makanan karena ia sangat lapar dan harus secepat mungkin mengisi hasrat cacing-cacing dalam perutnya itu.

"Kayak biasa aja lah" balas Reihan

"Makanan yang biasa lo pesen apa anjir! Lo jarang makan goblok! "

"Serah lo dah, yang penting enak! Ga kayak ucapan lo itu. Kagak ada enak-enaknya! "

"Udah kali! Cepet sana pesen goblok!" sela Reynand sebal melihat kedua temanya yang selalu bertengkar dimana saja dan kapan saja. Tak ada habis-habisnya

Disisi lain, Reano hanya duduk diam dan memainkan benda pipih yang sedang dipegangnya tersebuh.

"Babang Reano pesen apa nih? " tanya Nico

"Biasa" Singkat, padat, jelas, dan juga irit sekali.

"Oke bos" balas Nico dan segera berlari memesan makanan. Kenapa harus lari sih?

Jari jemari Reano menari-nari di layar benda pipih tersebut, ternyata Reano sedang memaikan sebuah game online yang sudah menjadi rutinitasnya.

Pandangan Reano tak lepas dari layar benda pipih tersebut begitu juga dengan jari jemarinya.

"Ya elah, Reano! Game terus, kagak bosen lo? " cibir Reynand

"Ya elah, lo kagak tau aja sifat Reano kek gimana" balas Raihan

"Dari dulu tu anak emang gitu kali" sambung Raihan

"Gue kagak tau lah, gue kenal sama kalian juga baru aja kali! " balas Reynand sedikit meninggikan suaranya.

"BACOT! DIEM! " ucap Reano tiba-tiba karena aktivitas bermain game onlinenya terganggu.

Reynand dan Raihan langsung menutup mulutnya karena takut Reano akan marah dan akan memperkeruh keadaan.

Reynand dan Reihan sibuk dengan dunianya sendiri yang sedang asik membicarakan pertandingan basket yang akan diselenggarakan beberapa minggu lagi. Sedangkan Reano juga sibuk dengan dunianya sendiri yaitu memainkan game online.

BRUKK!!

Suara apaan tu?!
Masih mau lanjut gak nih?
Kalau masih mau lanjut vote and comment dong!!
Biar rajin update:)

Salam author cantik dan manis😪

REANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang