R E A N O - 11

103 3 0
                                    

"Mau mantap-mantap kan lo"
"Gercep banget ni abang, halalin dulu bang baru mantap-mantap sepuasnya" ucap Nico asal. Tak lupa gelak tawa menghiasinya.

"Eh bukan kak!" sanggah Alexa cepat.

"Terus lo berdua ngapain disini?! Berduaan lagi! Terus tadi apaan?!" Geram Reynand.

Lidah Alexa sulit untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan Reynand itu. Ia bisa saja menjelaskan apa yang terjadi, tapi mengapa sulit kali ini?!

"Gue yang bawa" ucap Reano santai disertai muka yang datar.

"Noh kan apa gue bilang, mau mantap-mantap kan lo" ucap Nico.
"Lain kali ajak-ajak dong" lanjutnya.

"Sembarangan lo" kali ini Reihan buka suara setelah bungkam sedari tadi. Ia hanya menyaksikan pertunjukan drama secara live di hadapannya ini.

"Dia enak, cewe banyak, tinggal gonta-ganti suka hati" celetuk Nico

"Orang ganteng mah bebas" ucap Raihan.
"Makannya tuh muka jangan buluk-buluk kek tai babi"

"Lo ngatain gue?!"
"Daripada lo kek tai anjing!" balas Raihan tak mau kalah.

"Sama-sama kek tai udah diem!" kali ini suara Reynand.
"Kok ga jawab?" tanyanya.

"Kepo" ini suara Reano. Ia menarik tangan Alexa untuk keluar dari tempat ini. Alexa yang ditarik hanya bisa diam tak dapat berontak dan mengeluarkan keberaniannya, karena disini semuanya cowo, hanya dia yang cewe. Jadi dia hanya diam dan mengikutinya saja.

"Main pergi aja tu anak"
"Mau pindah hotel kali ya" ucap Nico asal

"Bego, dasar otak mesum!" balas Reynand sambil menoyor pala Nico dan meninggalkan tempat itu.

"Lo ngatain gue?!" sungut Nico tak terima

"Peka dan sadar diri!!." ledek Raihan seraya berjalan meninggalkan Nico.

"Itu temen gue?" tanya Nico pada dirinya sendiri. Dasar Nico aneh...

***

"Lo tadi kemana?"
"Lo utang cerita sama gue!" bisik Devita berkali-kali. Jika dihitung sudah ada tiga puluhan ia berkata seperti itu pada Alexa. Orang yang diajak bicara pun enggan untuk menjawab pertanyaan yang dianggapnya tidak berbobot itu.

Alexa tak mau membuat masalah, karena saat ini adalah pelajaran yang bisa dibilang guru ter-killer di sekolahnya. Jika berisik sedikit saja pasti akan kena omel dan berujung keluar dari kelas.

"Diem lo" ucap Alexa pelan.

"Lo tuh ya!! Bikin gue penasaran tau ga!" geram Devita. Sungguh ia ingin menabok teman sebangkunya ini. Tangannya sudah sangat gatal sejak tadi.

"Ga" jawab Alexa. Jawaban itu menambah gemercik api pada diri Devita. Akhirnya ia melayangkan sebuah tabokan lumayan keras pada bahu Alexa.

"Aduhhh!" keluhnya. Ia mendapat tabokan lumayan keras. Ia sadar jika ia telah berteriak. Reflek gaes... Semua pandangan sekarang tertuju pada meja Devita dan juga Alexa. Seakan berpikir 'berani-beraninya buat berisik di jamnya Bu Wanda cari mati ya lo!'

"Kalian ngapain?!"
"Berani berisik di jam saya?!"
"KELUAR!!!" marah Bu Wanda pada Devita dan Alexa. Tak lupa dengan suara menggelegarnya dan mata hampir keluar, em tau lah ya gimana...

Tak ada pilihan lain selain bangkit dan meninggalkan kelas. Langkah gontai menyelimuti Alexa dan berbanding terbalik dengan Devita yang terlihat senang?

"Lo tuh ya!" geram Alexa setelah keluar dari kelas.

Tak ada balasan, melainkan "Kantin kuyyy!!!" ucap Devita antusias.

Alexa sudah biasa dengan sikap temanya yang satu ini, 'sesukanya sendiri'. Tak ada pilihan lain, ia pun mengikuti Devita yang sudah berjalan lebih dulu. Daripada ia berdiri diam di luar kelas sendirian tak ada teman, lebih baik ia mengikuti temannya yang satu itu pikirnya.

Saat ini dua insan manusia itu telah duduk manis di kantin sekolah, baru saja Alexa mendaratkan bokongnya di kursi kantin ia kembali lagi di suguhkan dengan pertanyaan Devita yang tidak berbobot itu.

"Lo tadi kemana?"
"Lo utang cerita sama gue!" ucapnya dengan tidak ada sabarnya sama sekali. Alexa hanya dapat menghela napas pelan sebelum ia menjawab oertanyaan dari teman gesreknya itu.

"Diculik" jawabnya singkat.

"HAH?!!!"
"Sama siapa?!"
"Kok dia mau si nyulik lo? Kalo di nalar ya lo itu nyusahin, ga ada untungnya nyulik lo!" kata Devita.

"Serah lo" jawab Alexa tak acuh. Ia malah fokus dengan ponselnya saat ini dan tak menganggap keberadaan Devita.

"Ihhh Alexaaa!!! Kalo ditanya tu dijawab bego!" kesalnya sambil menggebrak meja.

"Apa?" jawabnya santai sambil menatap wajah kesal Devita.

"Siapa yang nyulik lo?" tanyanya.

"Kak Reano" jawab Alexa seadaanya.

"APAAA?!!!" teriak orang di depan Alexa keras. Telinga Alexa bisa sakit kalo kelamaan kayak gini. Dasar....

"Hm" hanya dibalas gumaman oleh Alexa.

"Kok bisa?!" tanyanya nge-gassss.

Akhirnya Alexa memutuskan untuk bercerita yang sejujurnya pada Devita, mulai dari ia akan meminjam topi Devita yang berada di lantai atas hingga Reano yang mengantarnya sampai kelas. Iyaa.. memang tadi Reano mengantar Alexa sampai depan kelasnya, itung-itung bisa tepe-tepe ke-juniornya itu. Kan Reano playboy, jadi biasalah kayak gitu, orang dianya ganteng juga, ga salah kan wkwk....

"Gue akan buka topeng ini" ucapnya di akhir cerita yang mendapat tatapan bingung dari orang yang ada di depannya.


Hallo, aku update lagi
Jangan lupa vote, komen, share ya biar makin banyak yg baca, trs rajin update nih:)

Oh ya, selamat idul fitrii
Mon maap jika ada salah yee..

Love u all❤


REANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang