R E A N O - 10

101 4 0
                                    

"Anjir, topi gue kemana?!" ujar Alexa sambil mencari cari topinya di dalam tas dengan kasar dan tidak sabaran, karena upacara sudah akan dimulai dan keadaan kelas ini sudah sepi.

"Alexa!! Ayo! Ngapain dah lo disitu, ga ikut upacara lo?!" teriak seseorang diambang pintu kelas dengan wajah kesalnya.

"Topi gue ga ada Vit! Duh gimana nih nasib gue" ucap Alexa pasrah sambil berjalan mendekat Devita.

"Yaelah, ambil noh topi simpenan gue di loker atas, lo tau kan!" ujar Devita

"Oke makasih, baik banget lo!"
"Buruan lo ke lapangan, udah mau mulai tuh upacaranya" ucap Alexa seraya mengacir keluar dari kelas dan menuju ke loker atas, tepatnya berada di lantai tiga.

"Nah! Yang ini kan lokernya si Devita!" ucap Alexa sambil mencoba membuka loker.

"Anjir, dikunci, mana lagi tuh kunci ada di Devita, dia ga ngasih ke gue lagi, dasar!" monolog Alexa sambil marah-marah tak jelas.

"Terus gimana nih, masa gua ga ikut upacara"
"Ntar gue dimarahin terus dihukum gimana?" monolognya lagi.

"Eemm.. Upacara ga ya" pikir Alexa sambil mengetuk ngetukan telunjuknya di kening.

"Ga usah!" balas seseorang dengan suara berat dibelakang Alexa.

Alexa langsung memutar badannya kebelakang, guna melihat siapa seseorang yang telah menjawab pertanyaanya. Jujur ia terkejud tadi, tapi ia mencoba untuk tidak menunjukan keterkejutannya.

"Eh-eh, mau kemana kak?!" ucap Alexa karena tanganya ditarik oleh orang itu ke suatu tempat.

Pikiran Alexa melayang kemana-mana, apakah senior yang ada di hadapanya ini akan menculiknya lalu akan melakukan hal yang, eemm...

Alexa segera menangkas pikirannya itu dan mencoba melepaskan cekalan tangan seniornya ini yang bertengger di pergelangan tanganya. Semakin Alexa berusaha untuk terlepas, semakin orang itu mempererat cekalanya.

"Kak!! Sakit!!!" protes Alexa.

Seniornya itu tak memperdulikan keluhan yang Alexa berikan, ia semakin mempercepat langkahnya menuju tempat yang ia ingin.

Tak butuh waktu lama lagi, mereka berdua telah sampai di rooftop. Orang itu segera melepas cekalan tangannya pada Alexa dan beranjak untuk duduk di kursi tua yang berada di pojok. Alexa hanya diam mematung tak mengerti dengan apa yang terjadi.

"Lo ga capek diri terus?"
"Duduk!" perintah Reano

Yaa, orang yang membawa Alexa ketempat ini adalah Reano, senior yang dikabarkan menjadi mostwanted di sekolah ini. Alexa bingung, kenapa seniornya ini membawanya ke rooftop?

"Lo tuli?!" ucap Reano santai. Pasalnya Alexa malah bengong sambil berdiri tak jelas dan tak mengindahkan ucapan Reano.

"I-iya kak" ujar Alexa seraya mendekat dan duduk di sebelah Reano.

Hening...

Atmosfer canggung dirasakan oleh Alexa, tapi lain hal dengan Reano, ia merasa tenang tanpa merasa canggung sedikitpun.

"Ehmm"
"K-kak, kenapa aku dibawa kesini?" tanya Alexa setelah berhasil mengumpulkan keberaniannya.

"Kak?"

"Kak?!"

"Kak?!!"

"Kak?!!!!"

Tak ada balasan dari orang di samping Alexa, Reano tetap bungkam sedari tadi, tak mengeluarkan sepatah kata apapun.

"Ga jelas banget nih kakel, bikin gue sebel aja nih orang" gumam Alexa pelan, tak di sangka Reano mendengarnya.

"Maksud lo apa?" ucap Reano santai.

Oke kali ini Alexa tak tahan dengan sifat lemah lembutnya, ia akan ungkapkan sifatnya yang sesungguhnya pada pria di depannya ini, ia sudah sangat geram.

"Maksud lo apaan bawa gue kesini bareng lo yang ga jelas ini, mendingan gue tadi nyerahin diri ke guru dari pada bareng lo! Bikin mood gue hancur aja!!" marah Alexa, ia mengeluarkan uneg-uneg yang ada dalam hati dan pikirannya.

Tak ada balasan dari orang yang Alexa ajak bicara, cukup sudah ia sudah muak. Alexa memutuskan untuk meninggalkan tempat menyebalkan ini.

"Kemana?!" ujar Reano sambil mencekal pergelangan tangan Alexa.

"Bukan urusan lo!" marah Alexa, moodnya benar-benar hancur sekarang.

Alexa menarik kasar pergelangan tangannya yang dicekal oleh lelaki menyebalkan di hadapannya ini. Ia menarik dengan sekuat yang ia bisa karena cekalannya sungguh kuat.

~kuat bener, tangan gue udah sakit ni~

Entah sengaja atau bukan, Alexa rasa lelaki di hadapannya ini sengaja melonggarkan cekalan tanganya. Alhasil Alexa terhuyung ke belakang. Tanpa pikir panjang Alexa segera menarik tangan lelaki menyebalkan yang ada di hadapannya ini.

Reano yang mendapat tarikan secara tiba-tiba pun tak siap, hingga tubuhnya jatuh tepat berada di atas Alexa. Hanya tinggal beberapa senti saja tubuh mereka akan menyentuh satu sama lainnya, menempel lah singkatnya.

Alexa tentu saja terkejut, benar-benar terkejut. Ia tak menyangka dengan menarik tangan dari orang menyebalkan yang ada di hadapannya ini akan berakhir seperti ini! Oh tuhan, hari ini memang sangat menyebalkan dan melelahkan!

Alexa paham, lelaki di hadapanya ini memang sedang modus padanya. Ia dengar 'Reano' terkenal dengan sifat playboy dan dinginnya.

~modus~ batinnya

BRAKK!!!

Pintu rooftop yang dibuka dengan kasar hingga menimbulkan suara keras.

"Mata gue ga suci lagi!!!" teriaknya.

"Mata lo emang ga pernah suci" balas salah satu teman yang ada di belakangnya.

"Lo kenapa sih, Nic" ucap yang lainnya.

Nico tak berkata, melainkan langsung menunjuk kearah Reano dan Alexa yang bisa dibilang posisi mereka sangat intim.

Reano segera menjauhkan badan dan bangkit. Ia menepuk nepuk dadanya, entah mengapa. Alexa pun melakukan hal yang sama, ia segera berdiri.

"Lo berdua ngapain?!" tanya Reynand sambil berjalan mendekat ke arah Reano dan Alexa.

"Ehmm..."

Aku update lagi
Jangan lupa vote, comment, dan share ya:)
~Love u all❤

REANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang