"Berisik lo pada! " marah Reano
"Yaelah, gini-gini uda bantuin lo kali" balas Reynand
"Bantuin apaan!" sanggah Reano
"Eh iya ya.. Bantuin apaan? " balas Reynand tak lupa dengan cengiran khasnya.
"Balek kelas yok! " ucap Reihan tiba-tiba
"Yaelah, enak di perpustakaan kali, dari pada di kelas"
"Di kelas tu suram, kayak muka lo! " balas Nico tajam"Enak aja! Jadi orang tu harus sadar diri kali! Ngacaa! " marah Reihan
"Lo aja kali yang kagak bisa ngaca! " balas Nico tak mau kalah.
"Lo berdua bisa diem kagak!?"
"Ini perpustakaan bambank! " ujar Reynand sebalYaa.. Mereka para mostwanted SMA Galaksi Bintang tengah berada di perpustakaan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan gurunya. Ehh.. Kesambet apaan ya sampai-sampai mereka mau mengerjakan tugas, hampir setiap saat mereka bolos lohh! bad_-
"Diem kayak Reano noh! "
"Alimm" puji Reihan"Alim alim!, mata lo katarak kali! "
"Tu anak galau, ditinggal pacar" sindir Nico"Yaelah, masalah pacar. Ditinggal mah ganti lagi dong" ucap Reihan
"Dasar buaya lo! " ejek Nico
"Buaya mah setia kali" sanggah Reihan
"DIEM! " marah Reano. Terkesan dingin, tajam dan menusuk jiwa raga (lebay)
Suara lantang Reano membuat seakan seisi perpustakaan hening, diam, sepi tak berpenghuni. Semua pasang mata mengarah ke Reano. Reano tak menghiraukan itu semua dan langsung melenggang pergi dari perpustakaan dan tak tau menuju arah mana. Yang terpenting kali ini dia harus bisa menenangkan hati serta pikirannya yamg telah dihantui oleh Sella~pacar Reano
Pacar Reano banyak, tak hanya Alisya dan Sella, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk memutuskan mereka satu persatu ketika Reano sudah bosan, dengan alasan "Gue udah bosen sama lo!""Yaelah tu anak main pergi-pergi aja" ujar Nico
"Kebiasaan kali" jawab Reihan
"Kantin yok! " ajak Reynand pada dua sahabatnya itu
"Yaelah, makanan bagi lo nomor satu kali" ejek Nico
"Gue traktir" ucap Reynand
"Gass kuyy! " balas Nico bersemangat.
"Masalah gituan lo semangat abis" sindir Reihan
"Lo juga kali! " jawab Nico tak mau kalah.
***
Sebatang rokok yang hanya bisa menenangkan pikirannya saat ini. Rooftop adalah tempat yang paling cocok untuk menenangkan cowok yang galau itu.
Dipikirannya hanya berisi tentang Sella. Seorang cewek yang berstatus sebagai salah satu dari sekian banyak pacar dari Reano. Padahal dulunya Sella lah yang mengejar Reano, entah mengapa Reano sekarang sangat mencintainya. Takdir kali ya:v Bisa disimpulkan Reano mempunyai perasaan lebih kepada Sella, why?! Reano juga tak tau, mungkin perasaan ini hanya akan singgah sementara dan akan pergi dengan sendirinya, bisa dibilang Reano tak percaya dengan kata 'cinta' lagi setelah kejadian itu terjadi. Reano segera menampik perasaan itu.
Semenjak 2 hari ini Sella tak ada kabar sama sekali. Tak membalas pesan bahkan telfon dari Reano. Keadaan rumahnya pun sepi seperti tak berpenghuni. Mungkinkah dia pergi? Tapi kemana? Kenapa dihubungi tidak bisa?
Itulah pertanyaan yang menghantui pikiran Reano saat ini. Hanya rokok yang bisa menenangkan, ia tak butuh siapapun saat ini. Tak hanya pertanyaan itu, ia juga dibuat bimbang dengan permintaan yang diajukan oleh mamanya.
Reano berpikir ia butuh makan untuk mengisi perutnya yang sudah minta diisi. Pasalnya Reano pagi tadi lupa sarapan, lebih tepatnya sih disengaja. Ia berpikir untuk mengisi perutnya itu.
Anak tangga demi anak tanggapun Reano turuni, jalan menuju rooftop memanglah sempit dan hanya beberapa orang saja yang mengetahui jika itu adalah jalan menuju rooftop sekolah. Guru-guru mungkin tidak tahu:v
BRUKK!!
Reano merasa dirinya telah menabrak seorang gadis. Gadis tersebut terhuyung kebelakang dan membuat kepalanya terbentur pada lantai.
Gadis tersebut tidak bergerak, ataupun bergeming sedikit pun. Reano mencoba menolong gadis tersebut dengan mengulurkan tangannya berniat untuk membantu. Tak ada balasan dari cewek tersebut. Ketika Reano melihat wajahnya satu kata yang bisa Reano ucapkan ketika melihat wajah gadis tersebut
'lucu'
Reano segera menangkis pemikirannya itu, ternyata gadis tersebut pingsan karena tak membuka matanya sama sekali ketika Reano menepuk pipinya pelan. Kondisi di koridor ini memang sepi, pasalnya bel tanda masuk sudah berdenting. Reano berpikir untuk membawa gadis tersebut ke UKS untuk mendapatkan perawatan dari petugas UKS.
Selama gadis tersebut berada pada gendonganya ala bridal style arah pandang mata Reano tak lepas dari wajah lucu gadis tersebut.
'pengen gue cubit pipinya' pikir Reano dalam hati.
Gimana? Ga jelas ya:v
Cerita pertama sih:vBtw, lama banget kagak update:v
Ga usa panjang-panjang
Udalah ya:v
KAMU SEDANG MEMBACA
REANO
Teen FictionSebuah kisah ketika gengsi dan ego mengalahkan semuanya, sulit untuk menguasainya. Akankah berakhir cinta ataukah luka? Kepo, baca aja:) Slow-update