Disclaimer: seluruh tokoh milik agensi dan keluarga masing-masing. Tidak ada keuntungan finansial apa pun yang saya dapat dalam membuat fanfiksi ini. Dibuat hanya untuk bersenang-senang
Main pair: Mino/Irene
Selamat membaca...
.
—Speculum Magica—
Bab 8: What's Love? (3)
.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"
Mino dan Irene sontak kelabakan. Mereka bangun, lalu berdiri dengan tegap. Di depan sana—ada Kim Taehyung yang berdiri di depan pintu dengan mulut menganga macam ikan arwana. Ya, siapa yang tidak akan terkejut jika melihat posisi Mino dan Irene tadi? Jangankan Taehyung, tuyul yang sedang mencari recehan di loker pun pasti akan terkejut—lalu lari terbirit-birit ke induknya. Maklum, tuyul kan masih anak-anak, tidak pantas jika melihat adegan di atas delapan belas tahun.
Terlihat sekali Irene begitu panik. Sedangkan Mino? Panik, sih. Tapi wajahnya masih datar macam pantat panci, "T—taehyung! Ini tidak seperti yang kamu lihat!" ucap Irene.
Taehyung hanya memincingkan mata. Ah, masa kebetulan? Kan tidak mungkin. Irene berusaha meyakinkan Taehyung, "Hei, Mino! Bilang kalau tadi hanya kecelakaan!" ucap Irene menyenggol lengan Mino.
"Ah, iya. Tadi hanya ketidaksengajaan yang bagus—AHH!! Oke, oke, maksudku tadi itu tidak sengaja! Oh, nona bisakah Anda tidak mencubitku?!" Mino berucap sembari berusaha melepaskan cubitan Irene. Gila, sakit sekali rasanya. Mino tidak menyangka jika wanita mungil bak bidadari di sebelahnya memiliki kekuatan macam gorila.
Taehyung tetap menatap dengan intens. Irene tersenyum kikuk, sedangkan Mino biasa saja—wajahnya seperti tidak punya dosa, merasa dirinya paling suci di muka bumi. Tak lama kemudian, Taehyung memasang wajah aneh. Eum, menurut Mino wajah itu seperti keledai sedang buang hajat. Taehyung tertawa terbahak-bahak, lalu lanjut berkata kepada Mino, "Hei, bro. Maaf jika mengganggu kegiatan sakral kalian. Aku harap kau membuat part duanya segera ya!"
Setelah itu, Taehyung keluar dari dalam ruang UKS meninggalkan Mino dan Irene berdua. Apa katanya tadi? Part dua? Apanya yang part dua?
"Hei, yang dimaksud Taehyung tadi apa?" tanya Irene pada Mino.
Mino hanya diam. Sialan memang Kim Taehyung itu. Memangnya ia dan Irene sedang melakukan adegan skidipapap sawadikap macam video yang ditontonnya setiap malam di situs p0rnhub? Eh eh, Mino bersumpah ia hanya menonton setiap malam minggu di kolong kasurnya! Sumpah demi wajah Taehyung yang sebelas duabelas dengan keledai buang hajat!
"Tidak. Manusia itu memang tidak waras sejak awal masuk." ucap Mino asal, Irene hanya menatap heran.
Kini, keduanya memilih untuk diam. Tidak ada yang memulai percakapan. Mino yang sedikit merona ketika mengingat ucapan Irene tadi, dan Irene yang berdebar-debar karena takut ucapannya didengar Mino.
"Eum. Nona." pada akhirnya, Mino memilih untuk buka suara. Ia tidak betah dengan suasana sunyi macam di kuburan jeruk purut. Memang pada dasarnya mulut Mino seperti knalpot bajaj, tidak bisa diam jika belum disumpal sesuap nasi dengan campuran daging sapi panggang.
Irene menatap Mino. Gila! Ia tidak menyangka jika Mino akan setampan itu jika wajahnya terkena pantulan sinar matahari dari jendela. Sebelas-duabelas dengan Jo In Sung! Tapi, tetap saja masih gantengan Jo In Sung oppa! Ya Tuhan, Irene mau meleleh rasanya. Astaga astaga, "Kenapa kamu selalu memanggilku nona? Aku punya nama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Speculum Magica [Minrene; Mino/Irene]
Fanfiction[ School Life AU ] "Cermin ajaib. Tolong tunjukkan wajah suamiku di masa depan." Betapa terkejutnya Irene ketika mengetahui sosok yang--katanya--akan menjadi suami di masa depannya adalah Song Mino; pria berandalan yang kerap kali langganan keluar-m...