Disclaimer: seluruh tokoh milik agensi dan keluarga masing-masing. Tidak ada keuntungan finansial apa pun yang saya dapat dalam membuat fanfiksi ini. Dibuat hanya untuk bersenang-senang
Main pair: Mino/Irene
Selamat membaca...
.
—Speculum Magica—
Bab 10: Lost in Your Eyes
.
Hari ini, Irene berangkat sekolah diantar oleh ayahnya.
Semenjak melihat anak perawannya diantar pulang oleh Mino, ayah Irene selalu on time untuk menjemput dan mengantar anak. Irene sebenarnya tidak keberatan—toh, dia tidak perlu mengeluarkan beberapa uang untuk naik bus. Tapi, ya semenjak diantar jemput, ia tidak bisa berangkat bersama Mino lagi. Ya, ya, ya, kalian boleh menertawakan Irene yang mendadak melankolis karena jauh dari Mino. Tapi, memang rasanya ada yang kurang. Irene hanya bisa menatap ke luar jendela—melihat jalanan macet beserta bunyi klakson-klakson dari setiap mobil.
Huh, kalau diantar Mino kan tidak akan terjebak macet begini—Mino selalu melewati jalan sepi.
"Ayah tidak suka kamu dekat-dekat dengan anak berandalan itu." sang ayah tiba-tiba membuka suara.
Irene yang sedang menatap ke arah jalan pun mau tak mau menoleh, "Dia tidak seburuk yang ayah pikir."
Tuan Bae menghela napas. Ini, ini yang dia takutkan sejak awal melihat Mino di dekat halte. Takdir siapa yang tahu, walau Irene awalnya menyanggah ia tidak pernah dekat maupun berbicara dengan Mino, nyatanya kini mereka berdua sudah dekat—sudah sampai tahap antar-jemput. Tuan Bae hanya ingin anaknya fokus pada pendidikan, lalu mendapat masa depan yang cerah. Bukannya menjadi bucin macam di sinetron-sinetron. Kalau Irene dekatnya dengan pria baik-baik sih mungkin tuan Bae tidak akan uring-uringan macam sekarang. Lah, Irene dekatnya dengan Mino; siswa yang dikenal punya kehidupan gelap.
Pantas sih kalau tuan Bae uring-uringan.
Mobil sedan hitam berhenti di depan sekolah. Sebelum Irene membuka pintu, sang ayah pun berkata, "Joohyun, ayah sudah peringati. Jangan dekat-dekat dengan anak itu."
Irene sendiri tidak membalas. Ia hanya menutup pintu mobil, lalu berjalan masuk ke pekarangan sekolah. Entah kenapa ketika ayahnya melarang untuk dekat dengan Mino, membuatnya sedikit tidak nyaman. Karena.... sekarang Irene sudah nyaman jika berada di dekat Mino.
.
Bel istirahat berbunyi, Irene masih termenung di dalam kelas.
Seulgi yang menyadari perubahan sikap Irene sejak tadi pagi pun menegur, "Hei, ada apa?"
Irene yang sadar pun hanya menggeleng pelan, "Tidak apa-apa."
Tidak mungkin tidak apa-apa. Irene memang pendiam, tapi tidak sependiam ini. Seulgi meneliti lebih jauh, wajah Irene nampak kusut—lebih kusut dari pakaian Taehyung yang tidak disetrika berbulan-bulan. Tatapan matanya pun kosong; seakan tidak ada kehidupan. Sebenarnya Irene ini kenapa? Tadi pagi pun Seulgi melihat Irene diantar oleh ayahnya.
Oh, astaga. Apa karena Irene sedang bertengkar dengan Mino?
"Irene, kamu ada masalah?" tanya Seulgi. Irene sedikit menoleh pada temannya, lalu mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Speculum Magica [Minrene; Mino/Irene]
Fiksi Penggemar[ School Life AU ] "Cermin ajaib. Tolong tunjukkan wajah suamiku di masa depan." Betapa terkejutnya Irene ketika mengetahui sosok yang--katanya--akan menjadi suami di masa depannya adalah Song Mino; pria berandalan yang kerap kali langganan keluar-m...