Enam

1.3K 143 1
                                    

Setelah puas menikmati pemandangan laut yang begitu menyejukkan hati dan pikiran. Mark dan Jaemin memutuskan untuk segera kembali ke rumah karna memang keesokan harinya mereka harus melakukan segala rutinitas seperti biasanya.

"Bagaimana?" tanya Mark.

"Bagaimana apa, hyung?"

"Apa kau senang?"

"Tentu saja. Aku sangat senang, hyung," seru Jaemin semangat. Bahkan matanya tampak begitu bersinar.

"Baguslah jika kau memang senang. Jadi kapan-kapan aku bisa mengajakmu untuk berjalan-jalan kembali kan?" tanya Mark seraya menatap manik bening Jaemin dengan lembut, yang hanya diangguki oleh Jaemin.

Setelahnya, tak ada lagi percakapan diantara keduanya. Mark yang lebih fokus mengendarai motornya dan Jaemin yang sedang tertidur dengan begitu damai.

Mark hanya bisa memandangi wajah Jaemin yang tampak begitu menggemaskan dengan bibir mengerucut dan pipi yang menggembung. Mungkin memang itulah kebiasaan tidur Jaemin.

"Dia benar-benar membuatku semakin jatuh cinta," gumam Mark dengan pandangan yang tak sedetikpun terlepas dari wajah Jaemin.

Benar, saat ini Mark tengah berhenti di tepi jalan untuk beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan manis yang ada dihadapannya. Siapa lagi jika bukan sesosok namja bernama Na Jaemin.

Merasa sedikit terusik dengan suara lalu lalang kendaraan yang begitu ribut, Jaemin pun seketika terlonjak bangun dari tidur lelapnya. Betapa kagetnya ia saat membuka mata dan Mark sedang memandanginya dengan tatapan yang begitu dalam.

"Mark hyung sedang apa?" cicit Jaemin pelan.

"Sedang memandangimu tentunya," jawab Mark enteng. Sementara Jaemin yang mendengar penuturan dari Mark hanya bisa menunduk malu.

"A-apa sih hyung ini! Maaf ya, aku jadi ketiduran." Jaemin berujar dengan wajah yang masih terkesan sedikit mengantuk.

"Tak apa, Na. Santai saja. Kan aku jadi bisa melihatmu tertidur dengan wajah menggemaskan seperti tadi." Mark benar-benar berhasil membuat Jaemin semakin malu.

"Sudah, ah. Hyung terlalu banyak mengoceh. Lagipula kenapa kita berhenti disini? Bukankah perjalanan kita masih jauh?"

"Aku hanya ingin beristirahat sebentar. Kau pikir aku tidak lelah sedari tadi mengendarai motor sendiri sedangkan kau justru meninggalkan ku tidur?" ujar Mark bermaksud menggoda Jaemin.

"Mian, hyung. Seharusnya aku tidak tertidur seperti tadi," sesal Jaemin dengan kepala yang semakin menunduk.

"Aku hanya bercanda. Astaga, kau serius sekali sih," ucap Mark dengan kekehan kecil yang membuat Jaemin menolehkan kepalanya pada Mark.

"Dasar! Hyung ini lama kelamaan semakin menyebalkan, ya!" seru Jaemin sebal.

Mark tidak lagi menanggapi ocehan Jaemin. Dia hanya segera bersiap untuk kembali melajukan motornya mengingat hari semakin malam dan perjalanan yang harus mereka tempuh masih cukup jauh.

Begitu pula dengan Jaemin. Ia juga hanya sibuk memainkan ponselnya. Sesekali tertawa membaca isi pesan dari teman-temannya yang sangat tidak berfaedah.

Haechan
Halo kawan-kawanku yang budiman

Renjun
Apasih, dasar Enchan tidak jelas

Felix
Iya, betul sekali Njun

Nana
Haechan pasti sedang gabut, makannya tidak jelas seperti itu

The Sweetest Moccachino [MarkMin] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang