Prolog

2.6K 202 9
                                    

Jangan lupa Vote dulu ya, gak maksa kok namun alangkah baiknya sebelum baca lebih baik vote dulu ya hehe, makasih readers ku

Jangan lupa Vote dulu ya, gak maksa kok namun alangkah baiknya sebelum baca lebih baik vote dulu ya hehe, makasih readers ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuaca yang cerah menaungi mereka yang sedang bersenang-senang ditaman bermain panti.

"Ayo kook, tangkap aku kalau kamu bisa!" Teriak Rosé sambil terus berlari.

"Akan aku tangkap kau, Rosie!" Jungkook geram.

Rosé pun berhenti setelah melihat kebelakang Jungkook sudah tidak ada. Namun..

Hap "Akhirnya kamu ketangkep juga ya, Rosie," Jungkook dengan senyum smirk nya.

"Yasudah aku kalah, Kook," Pengakuan Rosé sambil terengah-engah karena kelelahan.

Mereka pun beristirahat duduk di ayunan yang ada didekat mereka. Tawa mereka berpadu dengan suara angin kala itu.

Tak lama kemudian,

Brrrm, ckitt. Sebuah mobil masuk ke pekarangan panti. Mereka berdua tidak menghiraukannya dan masih saja bermain.

Orang yang didalam mobil itu pun keluar, terlihat sepasang orang dewasa keluar dari mobil itu. Lalu, mereka melihat anak-anak yang sedang bermain di taman itu, terutama Jungkook dan Rosé. Mereka pun masuk ke dalam panti dan disambut oleh ibu Min selaku pengelola panti ini.

Beberapa menit kemudian, bu Min memanggil Jungkook. Jungkook dan Rosé pun terkejut. Rosé hanya diam ditempat sambil melihat Jungkook masuk kedalam panti.

Jungkook adalah anak yang sangat taat dan patuh dengan orang tua. Dia selama ini tidak pernah membantah perkataan bu Min. Namun, saat ini Jungkook berbeda dari biasanya.

Rosé mendengar suara teriakan Jungkook, dan ia langsung berlari menghampiri Jungkook.

"Jungkook kamu kenapa?" Rosé bingung.

"Aku.. aku.. gak mau dipisahin sama kamu, Rosé!" Suara Jungkook tersendak-sendak.

"Memangnya kamu mau dipisahin gimana?" Rosé pun ikut terlarut.

"Rosé, dengar bu Min ya. Jadi, Jungkook itu mau diadopsi dengan sepasang orang dewasa, yang sudah lama menginginkan anak tetapi belum mendapatkannya. Apakah kamu tidak merasa kasihan dengan mereka?" Bu Min memberikan sebuah pernyataan.

"Tapi bu, aku gak mau dipisahin sama Jungkook" jawab Rosé sambil menjatuhkan tetesan pertama air matanya.

"Tenang saja, kamu masih bisa terus bertemu dengan Jungkook kok. Jungkook nanti tinggal dirumah paman itu, tetapi Jungkook juga akan sering datang kesini untuk menemuimu" sambil mengelus kepala Rosé.

"Bener ya, bu? Ibu gak bohong, kan?" Harap Rosé.

"Iya benar. Sekarang kamu bilang baik-baik sama Jungkook ya, dan kamu jangan sedih lagi, nanti Jungkook ikutan sedih lagi." Sambil menghapus air mata Rosé.

"Baiklah, bu" Angguk Rosé sambil mengusap air matanya.

Rosé pun menghampiri Jungkook dan mengajaknya ketaman.

"Kook, kamu gak usah nangis. Aku baik-baik saja, kalau kamu diadopsi sama paman dan bibi itu, kelihatannya mereka baik sekali" sambil mengusap punggung Jungkook.

"Tapi aku gak mau berpisah sama kamu, Rosé" Jungkook menatap Rosé serius.

"Siapa bilang kamu akan berpisah sama aku, kamu masih bisa bertemu aku kok.." tatap balik.

"Aku kan nanti akan diadopsi, apakah aku masih bisa bertemu dan bermain denganmu lagi?" Jungkook melepaskan pandangannya.

"Iya, kamu bisa datang kesini untuk itu. Jadi, kamu jangan sedih lagi ya?" Sambil menunjukkan senyum manisnya.

"Benar ya? Kita gak boleh berpisah?"

"Iya, Kook.. eum" menunjukkan jari kelingkingnya untuk memberikan sebuah kepercayaan.

"Baiklah, aku juga janji gak akan berpisah sama kamu. Aku akan sering datang kesini" menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Rosé.

Jungkook pun merapihkan barang-barangnya dibantu oleh Rosé. Rosé mengambil sesuatu dari kamarnya Rosé dan memberikannya kepada Jungkook.

"Kook, aku pinjam tanganmu dong" menggemam suatu benda.

"Hah? Untuk apa?" Jungkook tak telalu menghiraukan dan masih mengemas barang-barangnya.

"Mana cepat" sambil mengambil tangan Jungkook dan menaruh sesuatu ditangannya.

"Ini apa Rosie?" Jungkook terkejut.

"Kamu simpan ini ya jangan dihilangkan"

"Apasih kamu ini, Sie? Kita kan akan ketemu lagi"

"Gapapa, aku lagi mau ngasih itu ke kamu aja"

"Owh yasudah, aku simpan ya"

Tak lama kemudian terdengar suara bu Min memanggil Jungkook

"Akhirnya sudah selesai juga. Owh, kamu udah dipanggil bu Min tuh, yuk!"

Mereka bergegas pergi ke depan panti. Dan sudah ada orang tua Jungkook yang baru menunggu anaknya itu.

"Hai! Wah Jungkook, kamu punya teman yang cantik dan baik ya? Kenalin nak, nama paman Jeon Gong Yoo yang akan menjadi papanya Jungkook"

"Hai paman, aku Roséanne Park sahabatnya Jeon Jungkook. Wah, ternyata nama depan kalian sama ya.. toling jaga Jungkook ku dengan baik ya paman dan tante" sambil membungkukkan badannya.

"Iya nak, kami pasti menjaganya dengan baik" tante Jeon mengusap kepala Rosé.

"Iya nak, kami pasti menjaganya dengan baik" tante Jeon mengusap kepala Rosé

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeayy! cerita pertama ku akhirnya dipublish

Jangan lupa dukung aku ya, dengan cara Vote, Comment, dan Share cerita aku ya

Jangan lupa dukung aku ya, dengan cara Vote, Comment, dan Share cerita aku ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga kalian terhibur dengan ceritaku ini

Maaf ya kalo ada yang typo, namanya juga manusia pasti ada salahnya

Gomawo semuanya

Hide | RosékookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang