Siapa yang mau kalau baru masuk saja sudah diberi tugas yang menuntut untuk berkelompok? This is so freaking hell. Aku pun harus menerima kenyataan bahwa aku berkelompok dengan para lelaki. Oh my God. Aku adalah satu-satunya perempuan di kelompok sejarah ini. Sudah soalnya sulit, tak ada satu pun dari kelompokku yan membantu pula.
Salah satu dari kelompokku, Wonny, adalah sosok lelaki yang cupu. Kalau di kelasku julukannya Mr. Bean. Tampangnya yang terkesan lugu aku manfaatkan untuk membantuku.
Rupanya dugaanku salah. Bukannya membantu, ia malah menggangguku dengan berbagai macam pertanyaan konyolnya.
Oh Tuhan, haruskah aku sekelas dengan orang-orang ini?
Terima kasih pada para pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca cerita absurd ini. Tapi cerita ini bakal ada yang kurang kalau tidak ada dukungan berupa vote. Mohon kritsar nya juga yang menbangun ya. Maklum, baru kali ini saya menerbitkan sebuah cerita.
Happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious
Short StoryJatuh cinta itu memang wajar dan bahkan harus. Tak dapat dipungkiri apabila di usia remaja yang sedang mencari jati diri ini merasakan gejolak cinta yang menggebu-gebu.