Terima kasih karena telah menjadi kawanku. Terima kasih karena telah menjadi partnerku. Terima kasih karena telah menjadi sahabatku. Terima kasih karena kau telah menghiburku di kala duka ku dan menjadi penyemangat di kala terpuruk ku. Beribu terima kasih ingin ku ungkapkan padamu. Kau telah hadir di sampingku.
Hari demi hari ku lalui dengan bersamamu. Bersama sahabatku. Lucu, menggemaskan, ambigu, dan masih banyak sifat uniknya.
Bertebaran di luar sana, gadis-gadis yang memujanya. Ingin rasanya hati ini menjerit. Tercabik-cabik hati ini bagaikan kertas tua yang robek.
Tidakkah kau tahu kalau yang berdiri di sampingmu di kala suka duka mu ini memiliki rasa yang sama seperti gadis itu?
Dari sini hanya bisa bersuara. Ya, bersuara dalam kehampaan. Menunggu. Menunggu yang tak pasti.
Aku hanya ingin kau tahu. Permata terindah walau tak akan pernah ku miliki.
One thing you should know. You are My Precious and still precious 'till the end..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious
Short StoryJatuh cinta itu memang wajar dan bahkan harus. Tak dapat dipungkiri apabila di usia remaja yang sedang mencari jati diri ini merasakan gejolak cinta yang menggebu-gebu.