Ya ampun. Haruskah aku melewati siang yang dingin ini dengan gangguan dari Wonny? Saat aku melihat ke arahnya, lelaki cupu itu menyunggingkan senyumnya sambil mengangkat sebelah alisnya dengan sok cool. Oh, come on. Aku merasa sangat terganggu. Belum lagi ia tak henti-hentinya bertanya padaku, "Anak MU (Manchester United) ya.." meski ia sudah tahu jawabannya. Ia juga suka berkunjung ke bangku ku dan mengeluarkan isi tempat pensilku di atas meja dan tak mau mengembalikan seperti semula sehingga temanku yang lain tertawa. Entah mereka menertawakanku atau Wonny.
Hampir tiap hari yang ku lewati terasa dingin di Kecamatan Seyegan. Hampir tiap hari pula bekal minumku tak berkurang. Tapi entah kenapa tiap bertemu diriku, Wonny selalu minta bekal air putihku dari botol pink ku.
Jika kau menjadi diriku, bagaimanakah perasaanmu?
Terima kasih pada para pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca cerita absurd ini. Tapi cerita ini bakal ada yang kurang kalau tidak ada dukungan berupa vote. Mohon kritsar nya juga yang menbangun ya. Maklum, baru kali ini saya menerbitkan sebuah cerita.
Happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious
Short StoryJatuh cinta itu memang wajar dan bahkan harus. Tak dapat dipungkiri apabila di usia remaja yang sedang mencari jati diri ini merasakan gejolak cinta yang menggebu-gebu.