Part 19.

28 10 5
                                    

" Disaat aku melepasmu. Namun, melihatmu dengan orang yang dekat dengan ku, ada setitik sakit yang menjelma menjadi luka "

🥀

Malam yang sibuk bagi keluarga Ajen dan teman-temannya. Semua sibuk dengan suprise yang mereka harus siapkan untuk ulang tahunnya Ajen.
Sementara Ajen yang dari tadi pagi sampai malam di dalam kamarnya, dia pun tidak pernah keluar dari kamarnya karena keluarganya tidak ada yang mau bicara sama sekali dengan dia. Ajen hanya di antar makanan dan minuman oleh Kak Jel, dengan satu syarat dia tidak boleh keluar dari kamarnya.

" Yoo balonnya masih banyak yang kurang " Usul Kak Jel.

" Udah tanya ke Mira ? Soalnya Mira yang siapin balonnya " Tanya Bang Yoo kembali.

" Balonnya udah habis kak. Aku sama Wulan udah tiup balonnya semua, tapi balonnya masih banyak yang kurang  " Jawab Mira yang diangguki setuju oleh Wulan.

" Yaudah kalau gituh, Mira temenin aku beliin balon ya " Ajak Bang Yoo yang diangguki iya oleh Mira.

Bang Yoo sama Mira pun keluar dan membeli balon yang lebih banyak lagi. Disisi lain Rendy, Vania, Vano,Vajo, Azka, Mutia, dan Papa Mama Ajen yang sibuk mendekorasi ruangan untuk suprise ulang tahunnya Ajen.

" Ini udah jam berapa sih ? " Tanya Mama Ajen.

" Udah jam sepuluh Tante " Jawab Vania sambil melihat kearah jam tangannya.

" Ya... Kue Ajen belum di ambil lagi dari tokonya " Ucap Mama dengan nada yang khawatir.

" Yaudah Tan, biar aku aja yang pergi ngambil kuenya. Lagi pula aku tau toko kuenya Tan " Usul Vania.

" Nanti aku temenin Vania aja Tan. Lagi pula ini kan udah malam " Lanjut Rendy yang membuat Vania sedikit kaget.

" Yaudah. Ini uangnya Van " Ujar Mama sambil mengulurkan tangan yang sudah ada selembar uang yang bernilai seratus ribu rupiah.
Vania pun mengambil uang dari tangannya Mama Ajen dan langsung pergi diikuti Rendy dari belakang.

" Kamu tau kan toko kuenya ? " Tanya Rendy sebelum masuk ke dalam mobil .

" Tau kok "

" Yaudah ayo masuk " Ajak Rendy. Vania pun membuka pintu mobil dan masuk lalu duduk di samping Rendy yang menyetir mobilnya.

Rendy pun menyalakan mesin mobilnya dan melakukan perjalanan menuju toko kue. Di dalam perjalanan suasana pun begitu diam, namun di pecahkan oleh Rendy yang ingin bertanya kepada Vania.

" Van, aku boleh tanya gak ? "

" Boleh " Jawab Vania singkat dengan tatapan mata yang masih sibuk dengan handphonenya.

" Ya jangan main hp dulu " Kesal Rendy

" Iya Rendy " Jawab Vania penuh penekanan pada kata Rendy.

" Gituh dong baru namanya Vania " Goda Rendy sambil menatap ke arah Vania dengan senyum yang manis.

" Ni anak tugasnya buat baper muluh. Oke, Van kamu gak boleh baper "  Batin Vania.

" Yaudah ayo tanya " Desak Vania.

" Apa betul kamu suka sama aku ? " Tanya Rendy yang membuat Vania menelan ludahnya dengan cepat.

" Jawab dong Van, jangan diam muluh  " Bujuk Rendy yang menatap kearah Vania. Vania pun sejenak terdiam dengan apa yang baru di tanyakan Rendy.

" Aku pernah diam. Dan diam mu membuatku mengerti, jika hati selalu membutuhkan penjelasan "  Jelas Rendy yang membuat Vania pun berbicara.

Bestie Or PathnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang