Part 8.

46 15 6
                                    

Pagi ini Ajen dijemput oleh Rendy. Rendy memaksa pergi bareng dengan Ajen.

" Selamat pagi " Ucap Rendy sambil menurunkan kaca mobilnya.

" Assalamualaikum " Ucap Ajen.

Rendy tersenyum kemudian menjawab salam Ajen.
" Waalaikumsalam "

" Yaudah yuk takutnya kesiangan " Ujar Ajen.

Diperjalanan mereka diam pada pikiran masing-masing. Ajen hanya sibuk pada ponselnya dan Rendy fokus menyetir.

" Ke kelas Yuk " Ajak Rendy yang hanya di angguki Ajen.

Setelah Ajen dan Rendy masuk ke dalam kelas, teman temannya melihat mereka berdua dengan tatapan heran.

" Tumben kalian bareng " Ucap Azka teman sekelas mereka.

" Tadi cuman lewat aja, trus bareng aku deh " Ujar Rendy.

Ajen pun duduk di bangkunya yang sudah ada teman-teman Yang menunggu dia.

" Tumben kamu bareng sama Rendy " Ujar Wulan.

" Oh, tadi itu aku gak di anterin sama bang Yoo, yaudah mumpung Rendy nya tawarin bareng sama dia, yaudah aku mau " Jelas Ajen kepada teman temannya.

" Btw, hari ini kayaknya gak ada guru yang masuk deh " Ujar Mira.

" So, hari ini kita pulangnya cepat dong " Seru Ajen dengan penuh semangat.

Seluruh siswa hari ini dipulangkan cepat, karena guru-guru sedang rapat.
Rendy pun menghampiri Ajen dan mengajak Ajen pulang bareng sama dia.

" Ajen pulang bareng sama aku ya " Ajak Rendy.

" Yaudah deh " Jawab Ajen.

" Tapi kamu temanin aku ke toko buku dulu ya " Ujar Rendy yang hanya di angguki oleh Ajen.

Kini Rendy dan Ajen pergi ke toko buku.

***

Vania dan Mutia berjalan menuju rumah Mutia, karena  Vania ingin bicara soal Ajen dan Rendy. Setelah berjalan beberapa menit, kini tiba di rumah Mutia.

" Assalamualaikum " Ucap Vania dan Mutia sembari mencium tangan mama Mutia.

" Waalaikumsalam " Jawab Fany mama nya Mutia.

" Hai Tante " Sapa Vania ke mama nya Mutia.

" Iya, tumben pulang nya kok cepat " Ujar Fany.

" Iya ma, gurunya lagi ada rapat "  Jawab Mutia.

" Yaudah sana ganti baju " Ujar Fany yang hanya di angguki Mutia dan Vania sembari berjalan menuju kamar Mutia.

" Btw, kamu mau ngomong apa " Tanya Mutia sembari duduk di atas kasur dan diikuti Vania.

" Aku ngerasa ada yang aneh sama Ajen dan Rendy deh " Ucap Vania.

" Aneh gimana sih ".

" Aku ngerasa Ajen sama Rendy itu udah pacaran " Ujar Vania dengan raut wajah yang putus asa.

" Ya... Kamu cemburu " Kekeh Mutia sambil mencubit pipi Vania.

" Aah... Mumu " Ucap Vania dengan suara manjanya.

" Vania... Ajen itu cuman temanan sama Rendy, dan semua orang pun tahu kalau Ajen dan Rendy itu dekatnya gimana " Ujar Mutia.

" Tapi aku gak suka, liatin mereka berdua kalau udah dekat " Ucap Vania.

" Jika seseorang memang benar mencintai kita, dia akan berlari untuk menjemput kita, bukannya membiarkan kita menunggu " Ucap Mutia yang membuat Vania semakin galau.

" Tapi kan Ajen udah tahu kalau aku suka Rendy, dia gak perlu buat dekatin Rendy. Jadi teman kok nikung sih " Sinis Vania.

" Kamu gak boleh ngomong kayak gitu " Ujar Mutia.

" Emang kenyataannya gini "

" Cinta tidak harus memiliki. Ternyata itu benar adanya. Ada beberapa orang yang harus mengorbankan perasaannya demi melihat orang yang ia sayangi bahagia " Ujar Mutia sambil tersenyum kepada Vania.

" Aish... Aku semakin bingung sama perasaan aku " Guman Vania yang langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur.

" Lagi pula ngapain kamu suka sama Rendy. Azka lebih ganteng lagi, udah gitu dia suka sama kamu " Ujar Mutia.

" Gak tau kenapa aku gak suka sama Azka " Ucap Vania dengan alisnya terangkat.

" Lagi pula mama papa kamu udah kenal Azka, ngapain kamu suka Rendy " Ujar Mutia.

" Ya tapi kan aku gak bisa bohongin perasaan aku, kalau aku suka nya sama Rendy " Ucap Vania sembari menutup mata.

" Yaudah gak usah bahas mereka, yang intinya kamu harus belajar lupain si Rendy " Ujar Mutia yang hanya di angguki oleh Vania.

***

" Kamu suka novel ya ?" Tanya Rendy sambil berjalan menuju parkiran.

" Iya sih, kamu ?" Tanya Ajen ke Rendy.

" Ya aku sih kadang-kadang, kalau gak ada kerjaan aku suka baca " Jawab Rendy sambil masuk ke dalam mobil dan diikuti Ajen.

" Ajen aku mau ngomong sesuatu " Ujar Rendy sambil menjalankan mobilnya.

" Ngomong aja " Jawab Ajen.

" Menurut kamu jika aku nembak cewek boleh gak ?" Tanya Rendy yang membuat Ajen kaget.

" Ya ngapain kamu tanya ke aku " Seru Ajen dengan senyum.

" Maksudnya dia mau gak ya pacaran sama aku "  Ucap Rendy minta Pendapat Ajen.

" Ya gak tau, kalau kamu ngerasa resah gak usah ungkapin perasaan kamu ke cewek itu " Ujar Ajen.

" Asal kau tau, mencintai tanpa berani mengungkapkan itu menyakitkan " Ucap Rendy yang sesekali melirik kearah Ajen sambil fokus menyetir.

" Yaudah ungkapin aja " Ucap Ajen.

" Ada waktunya kok, gak sekarang " Ujar Rendy yang hanya di angguki oleh Ajen.

☀️☀️

Untuk para readers dimohonkan jangan lupa tinggalkan jejak berupa bintang ya, karena vote dari kalian itu adalah semangat author untuk tetap giat menulis 😂😂.

⬇️

⬇️

Bestie Or PathnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang