Pagi ini Ajen dijemput oleh Rendy. Rendy memaksa pergi bareng dengan Ajen.
" Selamat pagi " Ucap Rendy sambil menurunkan kaca mobilnya.
" Assalamualaikum " Ucap Ajen.
Rendy tersenyum kemudian menjawab salam Ajen.
" Waalaikumsalam "" Yaudah yuk takutnya kesiangan " Ujar Ajen.
Diperjalanan mereka diam pada pikiran masing-masing. Ajen hanya sibuk pada ponselnya dan Rendy fokus menyetir.
" Ke kelas Yuk " Ajak Rendy yang hanya di angguki Ajen.
Setelah Ajen dan Rendy masuk ke dalam kelas, teman temannya melihat mereka berdua dengan tatapan heran.
" Tumben kalian bareng " Ucap Azka teman sekelas mereka.
" Tadi cuman lewat aja, trus bareng aku deh " Ujar Rendy.
Ajen pun duduk di bangkunya yang sudah ada teman-teman Yang menunggu dia.
" Tumben kamu bareng sama Rendy " Ujar Wulan.
" Oh, tadi itu aku gak di anterin sama bang Yoo, yaudah mumpung Rendy nya tawarin bareng sama dia, yaudah aku mau " Jelas Ajen kepada teman temannya.
" Btw, hari ini kayaknya gak ada guru yang masuk deh " Ujar Mira.
" So, hari ini kita pulangnya cepat dong " Seru Ajen dengan penuh semangat.
Seluruh siswa hari ini dipulangkan cepat, karena guru-guru sedang rapat.
Rendy pun menghampiri Ajen dan mengajak Ajen pulang bareng sama dia." Ajen pulang bareng sama aku ya " Ajak Rendy.
" Yaudah deh " Jawab Ajen.
" Tapi kamu temanin aku ke toko buku dulu ya " Ujar Rendy yang hanya di angguki oleh Ajen.
Kini Rendy dan Ajen pergi ke toko buku.
***
Vania dan Mutia berjalan menuju rumah Mutia, karena Vania ingin bicara soal Ajen dan Rendy. Setelah berjalan beberapa menit, kini tiba di rumah Mutia.
" Assalamualaikum " Ucap Vania dan Mutia sembari mencium tangan mama Mutia.
" Waalaikumsalam " Jawab Fany mama nya Mutia.
" Hai Tante " Sapa Vania ke mama nya Mutia.
" Iya, tumben pulang nya kok cepat " Ujar Fany.
" Iya ma, gurunya lagi ada rapat " Jawab Mutia.
" Yaudah sana ganti baju " Ujar Fany yang hanya di angguki Mutia dan Vania sembari berjalan menuju kamar Mutia.
" Btw, kamu mau ngomong apa " Tanya Mutia sembari duduk di atas kasur dan diikuti Vania.
" Aku ngerasa ada yang aneh sama Ajen dan Rendy deh " Ucap Vania.
" Aneh gimana sih ".
" Aku ngerasa Ajen sama Rendy itu udah pacaran " Ujar Vania dengan raut wajah yang putus asa.
" Ya... Kamu cemburu " Kekeh Mutia sambil mencubit pipi Vania.
" Aah... Mumu " Ucap Vania dengan suara manjanya.
" Vania... Ajen itu cuman temanan sama Rendy, dan semua orang pun tahu kalau Ajen dan Rendy itu dekatnya gimana " Ujar Mutia.
" Tapi aku gak suka, liatin mereka berdua kalau udah dekat " Ucap Vania.
" Jika seseorang memang benar mencintai kita, dia akan berlari untuk menjemput kita, bukannya membiarkan kita menunggu " Ucap Mutia yang membuat Vania semakin galau.
" Tapi kan Ajen udah tahu kalau aku suka Rendy, dia gak perlu buat dekatin Rendy. Jadi teman kok nikung sih " Sinis Vania.
" Kamu gak boleh ngomong kayak gitu " Ujar Mutia.
" Emang kenyataannya gini "
" Cinta tidak harus memiliki. Ternyata itu benar adanya. Ada beberapa orang yang harus mengorbankan perasaannya demi melihat orang yang ia sayangi bahagia " Ujar Mutia sambil tersenyum kepada Vania.
" Aish... Aku semakin bingung sama perasaan aku " Guman Vania yang langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur.
" Lagi pula ngapain kamu suka sama Rendy. Azka lebih ganteng lagi, udah gitu dia suka sama kamu " Ujar Mutia.
" Gak tau kenapa aku gak suka sama Azka " Ucap Vania dengan alisnya terangkat.
" Lagi pula mama papa kamu udah kenal Azka, ngapain kamu suka Rendy " Ujar Mutia.
" Ya tapi kan aku gak bisa bohongin perasaan aku, kalau aku suka nya sama Rendy " Ucap Vania sembari menutup mata.
" Yaudah gak usah bahas mereka, yang intinya kamu harus belajar lupain si Rendy " Ujar Mutia yang hanya di angguki oleh Vania.
***
" Kamu suka novel ya ?" Tanya Rendy sambil berjalan menuju parkiran.
" Iya sih, kamu ?" Tanya Ajen ke Rendy.
" Ya aku sih kadang-kadang, kalau gak ada kerjaan aku suka baca " Jawab Rendy sambil masuk ke dalam mobil dan diikuti Ajen.
" Ajen aku mau ngomong sesuatu " Ujar Rendy sambil menjalankan mobilnya.
" Ngomong aja " Jawab Ajen.
" Menurut kamu jika aku nembak cewek boleh gak ?" Tanya Rendy yang membuat Ajen kaget.
" Ya ngapain kamu tanya ke aku " Seru Ajen dengan senyum.
" Maksudnya dia mau gak ya pacaran sama aku " Ucap Rendy minta Pendapat Ajen.
" Ya gak tau, kalau kamu ngerasa resah gak usah ungkapin perasaan kamu ke cewek itu " Ujar Ajen.
" Asal kau tau, mencintai tanpa berani mengungkapkan itu menyakitkan " Ucap Rendy yang sesekali melirik kearah Ajen sambil fokus menyetir.
" Yaudah ungkapin aja " Ucap Ajen.
" Ada waktunya kok, gak sekarang " Ujar Rendy yang hanya di angguki oleh Ajen.
☀️☀️
Untuk para readers dimohonkan jangan lupa tinggalkan jejak berupa bintang ya, karena vote dari kalian itu adalah semangat author untuk tetap giat menulis 😂😂.
⬇️
⬇️
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestie Or Pathner
Teen Fiction" Apa gue harus terus berbohong dengan hati gue sendiri ". Batin Ajen bertanya. " Aaahh...!" Teriak Ajen. " Gak mungkin Ajen enggak !" Tegas Ajen meyakinkan dirinya. ••• " Perasaan lo ke gue sama Jen. Kita saling suka, dan gak ada masalah untuk kita...